“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah

Hasan al-Banna – Sang Inspirator _______________________________________________________________ 100 Hasan al-Banna – Sang Inspirator _______________________________________________________________ 100

|Møó¯=t/ $yϑsù ö≅yèøs? óΟ©9 βÎ)uρ ( y7Îi/¢‘ ⎯ÏΒ šø‹s9Î) tΑÌ“Ρé& !$tΒ õÏk=t/ ãΑθß™§9$# $pκš‰r'¯≈tƒ t⎦⎪ÍÏ≈s3ø9$# tΠöθs)ø9$# “ωöκu‰ Ÿω ©!$# ¨βÎ) 3 Ĩ$¨Ζ9$# z⎯ÏΒ šßϑÅÁ÷ètƒ ª!$#uρ 4 …çµtGs9$y™Í‘

“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al- Maidah (5) : 67)

βÎ*sù ( óΟä3ΖÏΒ Íö∆F{$# ’Í<'ρé&uρ tΑθß™§9$# (#θãè‹ÏÛr&uρ ©!$# (#θãè‹ÏÛr& (#þθãΨtΒ#u™ t⎦⎪Ï%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ ÏΘöθu‹ø9$#uρ «!$$Î/ tβθãΖÏΒ÷σè? ÷Λä⎢Ψä. βÎ) ÉΑθß™§9$#uρ «!$# ’n<Î) çνρ–Šãsù &™ó©x« ’Îû ÷Λä⎢ôãt“≈uΖs? ∩∈®∪ ¸ξƒÍρù's? ß⎯|¡ômr&uρ ×öyz y7Ï9≡sŒ 4 ÌÅzFψ$#

“Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benarberiman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa (4) : 59)

Proses pengambilan dalil terhadap ayat-ayat muhkamat ini meresap di dalam hati kami. Memperkuat jiwa kami. Memperkuat kaedah-kaedah dalam pengambilan keputusan. Sehingga dengan demikian keimanan kami bertambah. Selanjutnya, membuat kami rela mengorbankan diri demi mempertahankan kaedah dalam pengambilan keputusan tersebut. Semoga Allah memberikan balasan kepada beliau dengan sebaik-baiknya pembalasan. Masalah ini sudah merasuk di dalam hati para ikhwan. Sehingga mereka tidak lagi tawar menawar dalam mengambil keputusan. Semuanya mereka kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya. Perkara ini senantiasa menjadi topik pembicaraan, topik di dalam khutbah mereka serta di dalam tulisan-tulisan mereka. Setiap orang yang menyeru untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah mengikuti Ikhwanul Muslimin. Inilah yang membedakan antara Ikhwanul Muslimin dengan yang lainnya dalam hal tuntutan penerapan syari’at Islam. Inilah yang para ikhwan serukan. Ikhwanul Muslimin menuntut para penguasa –baik yang dzalim maupun yang tidak- untuk menerapkan syari’at Islam. Hal ini para ikhwan hadapi tanpa rasa takut sedikitpun. Pada saat yang bersamaan,

e-Book dari http://www.Kaunee.com ______________________________________________________________ 101 e-Book dari http://www.Kaunee.com ______________________________________________________________ 101

∩⊆⊃∪ t⎦⎫Î7Î=≈tóø9$# ãΝèδ (#θçΡ%x. βÎ) nοtys¡¡9$# ßìÎ7®KtΡ $uΖ¯=yès9

“Semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang- orang yang menang." (QS. Asy-Syu’araa’ (26) : 40)

Kami bertanya tentang ayat ini. Kami coba memahami ayat ini,namun tak pernah berhasil. Beliau berkata, “Seharusnya yang lebih layak diucapkan adalah, ‘Kami akan mengikuti kebenaran, ketika kebenaran tersebut menang.’ Ungkapan ini merupakan ungkapan pengganti dari ‘kami akan mengikuti ahli-ahli sihir, jika mereka memperoleh kemenangan.’ Ungkapan ini merupakan tabiat manusia yang selalu memandang kepada suatu kekuatan, pemegang kekuasaan atau yang mempunyai posisi strategis. Inilah yang biasa beliau peringatkan kepada kalian wahai para ikhwan. Pandangan seperti ini tidak pernah dilakukan para mufassir sebelumnya. Ini merupakan pandangan yang dalam. Pandangan beliau tersebut menunjukkan kepiawaian beliau dalam memahami Al-Quran.

Diantara kesempurnaan kecerdasan beliau, adalah beliau berpendapat bahwa tidak ada larangan syariat (dalam pembuatan UU) untuk mengikuti kesepakatan kaum muslimin. Kesepakatan kaum muslimin dalam formula tertentu, yaitu tidak terdapat benturan dan perbedaan di dalamnya. Karena para ahli fiqih berbeda pendapat dalam banyak masalah cabang ( furu’ ). Sehingga jika setiap muslim dibiarkan semaunya untuk mengadopsi pendapat para imam dan ahli fiqih –terutama yang berkaitan dengan masalah muamalah-, maka akan terjadi kekacauan yang tak berujung. Akan terjadi pertentangan di berbagai urusan kehidupan dunia, sehingga kekacauan dan keguncangan akan semakin merata. Pendapat beliau adalah hendaknya kaum muslimin yang mempunyai keahlian dan kompeten berkumpul. Agar supaya mereka dapat mengambil pendapat yang paling adil, mencakup dan paling bermanfaat. Pendapat ini mereka adopsi setelah mereka mengkaji dari berbagai macam madzhab. Semua pendapat ini dapat diformulasikan ke dalam UU. Sehingga dengan demikian semua orang dapat berpegang dengan keputusan tersebut. Oleh karena itu, pembuatan UU tidak menutup kemungkinan seseorang untuk mengambil selain pendapat syara’. Namun perlu digaris bawahi harus ada kesepakatan

Hasan al-Banna – Sang Inspirator _______________________________________________________________ 102 Hasan al-Banna – Sang Inspirator _______________________________________________________________ 102

4 ª!$# u™!$t±o„ βr& HωÎ) tβρâ™!$t±n@ $tΒuρ

“Dan tidaklah yang kalian kehendaki, kecuali bila dikehendaki Allah.” (QS. Al-Insan (76) : 30)

e-Book dari http://www.Kaunee.com ______________________________________________________________ 103

Penyebab Kemunduran Kaum

Muslimin

Pembentukan kejiwaan ( nafs ) lebih beliau perhatikan daripada perkara yang berkaitan dengan materi. Beliau meyakini hal ini. Kami juga merasa puas dengan pendapat beliau ini. Beliau berkata bahwa penyebab kelemahan, kefakiran dan kemunduran yang menimpa kaum muslimin bukan terletak pada lemahnya kekuatan militer dan sedikitnya senjata yang dimiliki kaum muslimin. Namun, penyebab ini semua terletak pada kelemahan jiwa yang menimpa kaum muslimin dewasa ini. Selain itu, mereka kehilangan kepercayaan diri. Sehingga beranggapan bahwa mereka tak dapat menandingi kekuatan dan kemajuan orang-orang barat.

Beliau mengatakan bahwa untuk masalah senjata, kita dapat memproduksinya, jika kita memang mempersiapkan untuk hal itu. Jika tidak memungkinkan untuk membuatnya, maka kita dapat membelinya. Senjata akan dijual kepada siapa saja yang mau membayarnya, meskipun mereka adalah musuh. Adapun kemuliaan, keluhuran dan kepercayaan diri (setelah bersandar kepada Allah) tidak ada yang menjual dan tidak dapat dibeli. Karena jenis ini tidak akan ditemukan di pasar manapun juga. Cita- cita, niat, keberanian dan perasaan ini termasuk tanggung jawab jiwa. Pasar dari jiwa ini adanya di dalam hati yang ikhlas penuh dengan keyakinan dan keimanan. Hati yang seperti ini tidak pernah diproduksi di pabrik manapun juga, kecuali di pabrik akidah Islam. Akidah Islam yang dapat membuat seseorang dapat mulia dan mempunyai kepercayaan diri. Hal ini sebagaimana terdapat di dalam ayat Al-Qur’an berikut ini,

š⎥⎫ÏΖÏΒ÷σßϑù=Ï9uρ ⎯Ï&Î!θß™tÏ9uρ ä﨓Ïèø9$# ¬!uρ

“Padahal kemuliaan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mu'min.” (QS. Al-Munafiqun (63) : 8)

Adapun orang-orang yang lari dari kematian, pertemuan dengan Allah telah digambarkan di dalam ayat berikut ini,

tβθãè−Fyϑè? ω #]ŒÎ)uρ È≅÷Fs)ø9$# Íρr& ÏNöθyϑø9$# š∅ÏiΒ Οè?ö‘tsù βÎ) â‘#tÏø9$# ãΝä3yèxΖtƒ ⎯©9 ≅è% ∩⊇∉∪ Wξ‹Î=s% ωÎ)