Si kap Posi t i f Si kap Posi t i f Si kap Posi t i f Si kap Posi t i f Si kap Posi t i f Sikap positif menunjukkan bentuk penerimaan masyarakat

a. a. a. a. a. Si kap Posi t i f Si kap Posi t i f Si kap Posi t i f Si kap Posi t i f Si kap Posi t i f Sikap positif menunjukkan bentuk penerimaan masyarakat

terhadap arus modernisasi dan globalisasi. Sikap positif mengandung unsur-unsur sebagai berikut.

1) Penerimaan secara terbuka (open minded) sikap ini merupakan langkah pertama dalam upaya menerima pengaruh modernisasi dan globalisasi. Sikap terbuka akan membuat kita lebih dinamis, tidak terbelenggu hal-hal lama yang bersikap kolot, dan akan lebih mudah menerima perubahan dan kemajuan zaman.

2) Mengembangkan sikap antisipatif dan selektif sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap terbuka. Setelah kita dapat membuka diri dari hal-hal baru, langkah selanjutnya adalah kita harus memiliki kepekaan (antisipatif) dalam menilai hal-hal yang akan atau sedang terjadi kaitannya dengan pengaruh modernisasi dan globalisasi. Sikap antisipatif dapat menunjukkan pengaruh yang timbul akibat adanya arus globalisasi dan modernisasi. Setelah kita mampu menilai pengaruh yang terjadi, maka kita harus mampu memilih (selektif) pengaruh mana yang baik bagi kita dan pengaruh mana yang tidak baik bagi kita.

Ba b 1 5 Pe rila ku Ma s ya ra ka t da la m Pe rub a ha n So s ia l Buda ya di Era Glo b a l

3) Adaptif, sikap ini merupakan kelanjutan dari sikap antisipatif dan selektif. Sikap adaptif merupakan sikap mampu menyesuai- kan diri terhadap hasil perkembangan modernisasi dan globalisasi. Tentu saja penyesuaian diri yang dilakukan bersifat selektif, artinya memiliki pengaruh positif bagi si pelaku.

4) Tidak meninggalkan unsur-unsur budaya asli, seringkali kemajuan zaman mengubah perilaku manusia, mengaburkan kebudayaan yang sudah ada, bahkan menghilangkannya sama sekali. Kondisi ini menyebabkan seseorang/masyarakat kehilangan jati diri mereka, kondisi ini harus dapat dihindari. Semaju apa pun dampak modernisasi yang kita lalui, kita tidak boleh meninggalkan unsur-unsur budaya

Sumber asli sebagai identitas diri. Jepang merupakan salah Encarta Encyclopedia, 2006 Gambar 15.6 satu negara yang modern dan maju, namun tetap Masyarakat Jepang

merupakan contoh masyarakat

mempertahankan identitas diri mereka sebagai yang memegang teguh kebudayaan masyarakat Jepang.

meskipun negara tersebut sudah

b. maju dan modern. b. b. b. b. Si kap Negat i f Si kap Negat i f Si kap Negat i f Si kap Negat i f Si kap Negat i f Berbeda dari sikap positif yang menerima terjadinya perubahan

akibat dampak modernisasi dan globalisasi, sikap negatif menunjukkan bentuk penolakan masyarakat terhadap arus modernisasi dan globalisasi. Sikap negatif mengandung unsur-unsur berikut ini.

1) Tertutup dan was-was (apatis) sikap ini umumnya dilakukan oleh masyarakat yang telah merasa nyaman dengan kondisi kehidupan masyarakat yang ada, sehingga mereka merasa was-was, curiga, dan menutup diri dari segala pengaruh kemajuan zaman. Sikap seperti ini pernah ditunjukkan oleh negara Cina dengan politik Great Wall-nya. Sikap apatis dan menutup diri ini tentu

Sumber juga kurang baik, karena sikap ini akan menjauh- Encarta Encyclopedia, 2006 Gambar 15.7 kan diri dari kemajuan dan perkembangan dunia, Kota Terlarang di Cina

dahulu adalah kediaman resmi

kondisi ini akan menyebabkan masyarakat negara keluarga kekaisaran, sekarang menjadi lain yang terus tumbuh dan berkembang seiring pusat pemerintahan RRC. dengan kemajuan zaman.

2) Acuh tah acuh sikap ini pada umumnya ditunjukkan oleh masyarakat awam yang kurang memahami arti strategis modernisasi dan globalisasi. Masyarakat awam pada umumnya tidak terlalu repot mengurusi dampak yang akan ditimbulkan oleh modernisasi dan globalisasi. Mereka pada umumnya memercayakan sepenuhnya pada kebijakan pemerintah atau atasan mereka (hanya sebagai pengikut saja). Sikap ini cenderung pasif dan tidak memiliki inisiatif.

312 312 312 312 312 Ilm u Pe nge ta hua n So s ia l IX

3) urang selektif dalam menyikapi perubahan modernisasi sikap ini ditunjukkan dengan menerima setiap bentuk hal-hal baru tanpa adanya seleksi/filter. Kondisi ini akan menempatkan segala bentuk kemajuan zaman sebagai hal yang baik dan benar, padahal tidak semua bentuk kemajuan zaman sesuai dengan budaya masyarakat kita. Jika seseorang atau suatu masyarakat hanya menerima suatu modernisasi tanpa adanya filter atau kurang selektif, maka unsur-unsur budaya asli mereka sedikit demi sedikit akan semakin terkikis oleh arus modernisasi yang mereka ikuti. Akibatnya, masyarakat tersebut akan kehilangan jati diri mereka dan ikut larut dalam arus modernisasi yang kurang terkontrol.

2. 2. 2. 2. 2. Akibat M odernisasi dan Globalisasi terhadap Budaya Akibat M odernisasi dan Globalisasi terhadap Budaya Akibat M odernisasi dan Globalisasi terhadap Budaya Akibat M odernisasi dan Globalisasi terhadap Budaya Akibat M odernisasi dan Globalisasi terhadap Budaya Ind onesi a Ind onesi a Ind onesi a Ind onesi a Ind onesi a Suatu kemajuan akan menghasilkan dampak positif dan negatif.

Hal ini harus dapat kalian sadari betul agar dapat meminimalkan dampak negatif yang merugikan serta memaksimalkan dampak positif yang menguntungkan.

aa a aa ..... Akibat Positif Globalisasi Akibat Positif Globalisasi Akibat Positif Globalisasi Akibat Positif Globalisasi Akibat Positif Globalisasi

1) Semakin dipercayanya kebudayaan Indonesia dengan adanya internet, kalian bisa mengetahui kebudayaan-kebudayaan bangsa lain, sehingga dapat dibandingkan ragam kebudayaan antarnegara, bahkan dapat terjadi adanya akulturasi budaya yang akan semakin memperkaya kebudayaan bangsa. Dengan memperbandingkan itu pula kalian dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan budaya Indonesia bila dibanding- kan dengan kebudayaan bangsa-bangsa lain.

2) Ragam kebudayaan dan kekayaan alam negara Indonesia lebih dikenal dunia dulu mungkin masyarakat Eropa hanya mengenal Bali sebagai objek wisata di Indonesia. Namun, seiring dengan per- kembangan teknologi komunikasi, masyarakat Eropa mulai mengenal keindahan alam Danau Toba di Sumatra Utara, pan- orama Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara, keaslian alam Perairan Raja Ampat di Papua, kelembutan tari Bedoyo Ketawang dari Solo (Jawa Tengah), keanggunan tari Per- sembahan dari Sumatra Barat, atau kemeriahan tari Perang dari suku Nias di Sumatra Utara.