5. Pelaksanaan KTT GNB

Tabel 14.5. Pelaksanaan KTT GNB

No. Konferensi

Tempat dan

aktu

asil Konferensi

1. KTT GNB I

Di Beograd, Yugosla ia

Membahas tentang upaya penghentian

pada tanggal 1 - 6

praktik imperialisme dan kolonialisme,

September 1961

mencegah percobaan senjata nuklir, serta mendamaikan blok Barat dan blok Timur.

2. KTT GNB II

Di Kairo, Mesir tanggal 5 -

Membahas tentang usaha perdamaian

10 Oktober 1964

dunia dan kerja sama ekonomi.

Bab 1 4 Perkembangan Lembaga-Lembaga Internasional dan Peran Indonesia dalam Kerja Sama Internasional

No. Konferensi

Tempat dan

aktu

asil Konferensi

3. KTT GNB III

Di Lusaka, Zambia

Membahas tentang usaha perdamaian

tanggal 8 - 10 September

dunia, peningkatan kesejahteraan, dan

kemakmuran negara-negara berkembang. 4. KTT GNB IV

Di Aljir, Aljazair pada

Membahas usaha peningkatan kerja sama

tanggal 5 - 9 September

dan saling pengertian antarnegara

berkembang, serta meredakan ketegangan di Timur Tengah, pergolakan di Rhodesia, dan diskriminasi ras di Afrika Selatan.

5. KTT GNB V

Di Kolombo, Sri Lanka

Membahas tentang usaha menghindari

tanggal 16 - 19 September

ancaman perang nuklir, serta memperkokoh

persatuan dan kesatuan antarnegara berkembang.

6. KTT GNB VI

Di Ha ana, Kuba, tanggal

Membahas tentang usaha mewujudkan

16 - 19 September 1979

tatanan ekonomi dunia baru untuk negara berkembang dan mengusulkan negosiasi global untuk membentuk kerja sama yang bersifat global.

7. KTT GNB VII

Di New Delhi, India

Menghasilkan The New Delhi Messageā€ yang

tanggal 7 - 12 Maret 1983

berisi dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan Namibia, serta usaha memecahkan krisis ekonomi dunia dengan membentuk Tatanan Ekonomi Dunia Baru .

8. KTT GNB VIII

Di Harare, Zimbabwe

Membahas tentang usaha mengakhiri

tanggal 1 - 6 September

pertikaian antara Irak dan Iran.

9. KTT GNB I

Di Beograd, Yugosla ia,

Membahas tentang usaha memperjuangkan

kerja sama dan dialog antarnegara Selatan. 10. KTT GNB

tanggal 4 - 7 September 1989

Di Jakarta, Indonesia

Menghasilkan akarta Message atau Pesan

tanggal 1 - 6 September

Jakarta yang berisi tentang pembahasan

masalah kependudukan, penyelesaian utang luar negeri, pembentukan cadangan pangan bersama, peningkatan kerja sama negara Utara - Selatan, maupun antarnegara Selatan.

11. KTT GNB I

Di Kartagena, Kolombia

Membahas tentang usaha penataan

kembali dan demokrasi di forum PBB. 12. KTT GNB II

tanggal 16 - 22 Oktober 1995

Di Durban, Afrika Selatan

Membahas tentang usaha demokratisasi dalam

hubungan antarnegara di seluruh dunia. 13. KTT GNB III

tanggal 1 - 6 September 1998

Di Kuala Lumpur, Malaysia

Membahas tentang re italisasi GNB dan

usaha meredakan Perang Teluk III. 14. KTT GNB IV

tanggal 20 - 25 Februari 2003

Di Ha ana, Kuba tanggal

Menghasilkan deklarasi yang mengutuk

1 - 6 September 2006

serangan Israel atas Lebanon, mendukung program nuklir Iran, mengritik kebijakan negara Amerika Serikat, dan menyerukan kepada PBB agar lebih berpihak kepada negara kecil dan berkembang.

294 294 294 294 294 Ilm u Pe nge ta hua n So s ia l Ke la s IX

4. 4. 4. 4. 4. Perkem b angan GNB d an Peran Ind onesi a Perkem b angan GNB d an Peran Ind onesi a Perkem b angan GNB d an Peran Ind onesi a Perkem b angan GNB d an Peran Ind onesi a Perkem b angan GNB d an Peran Ind onesi a

a. a. a. a. a. Perkem bangan GNB Perkem bangan GNB Perkem bangan GNB Perkem bangan GNB Perkem bangan GNB Pasca Perang Dingin, kerja sama anggota GNB tampak masih

bersemangat. Saat itu kepemimpinan dipegang oleh Indonesia (1992- 1995). Indonesia memprakarsai kerja sama teknis di beberapa bidang, misalnya:

1) pelatihan tenaga kesehatan dan Keluarga Berencana

2) studi banding para petugas pertanian dan

3) menghidupkan kembali dialog Utara Selatan untuk memperingan hutang luar negeri negara berkembang.

Setelah kepemimpinan diganti Kolombia, kerja sama antaranggota mulai berkurang, oleh karena itu perlu digiatkan kembali, (re italisasi). Hal ini mulai dilakukan saat KTT GNB ke 13 tahun 2003 di Malaysia dan KTT GNB ke-14 di Kuba tahun 2006. Akan tetapi belum membuahkan hasil.

b. b. b. b. b. Peran Indonesi a dal am GNB Peran Indonesi a dal am GNB Peran Indonesi a dal am GNB Peran Indonesi a dal am GNB Peran Indonesi a dal am GNB Keikutsertaan Indonesia dalam GNB disebabkan kesesuaian

prinsip GNB dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Indo- nesia berkeyakinan bahwa perdamaian hanya tercipta apabila tidak mendukung pakta militer atau aliansi militer. Hal ini berarti GNB dianggap paling tepat. Berikut ini peran Indonesia dalam GNB.

1) Indonesia berperan sebagai pelopor berdirinya GNB. Sejak dalam gagasan pembentukan GNB, Indonesia sudah berperan penting. Bersama Jawaharlal Nehru yang juga pelopor KAA, Presiden Soekarno menggagas pembentukan GNB. Akhirnya bersama empat pemimpin negara India, Ghana, Yugosla ia, dan Mesir, Indonesia mendeklarasikan berdirinya GNB. In- donesia juga aktif dalam persiapan penyelenggaraan KTT GNB di Beograd.

2) Dalam KTT GNB tahun 1992, Indonesia berperan sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT dan Presiden Soeharto bertindak sebagai ketua GNB.

3) Indonesia memprakarsai kerja sama teknis di beberapa bidang misalnya bidang pertanian dan kependudukan.

4) Indonesia mencetuskan upaya menghidupkan kembali dialog Utara-Selatan.

Ajang Kreasi Ajang Kreasi Ajang Kreasi Ajang Kreasi Ajang Kreasi

Setelah Perang Dingin berakhir pada tahun 1990-an, masih perlukah Gerakan Nonblok dipertahankan Diskusikan dengan kelompok kalian, kemudian presentasikan di depan kelas bersama kelompok lain

Bab 1 4 Perkembangan Lembaga-Lembaga Internasional dan Peran Indonesia dalam Kerja Sama Internasional

D. D. D. D. D. Perkem bangan ASEAN dan Peran Indonesi a Perkem bangan ASEAN dan Peran Indonesi a Perkem bangan ASEAN dan Peran Indonesi a Perkem bangan ASEAN dan Peran Indonesi a Perkem bangan ASEAN dan Peran Indonesi a

ASEAN (Association of South East Asian Nations) merupakan organisasi regional di kawasan Asia

Jeli Jeli Jeli Jeli Jeli

Jendela Info

Tenggara. ASEAN sekarang beranggotakan 10 negara Brunei Darussalam masuk menjadi yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, anggota ASEAN pada tanggal 7 Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, Januari 1984, Vietnam pada tanggal dan Vietnam. Dasar berdirinya ASEAN adalah

28 Juli 1995, Laos, dan Myanmar Deklarasi Bangkok yang dicetuskan pada tanggal 8 tanggal 23 Juni 1997, dan Kamboja pada tanggal 30 April 1999. Agustus 1967.

, 1981 Gambar 14.7 Penandatanganan Deklarasi Bangkok.

Sumber

0 Tahun Indonesia Merdeka Edisi 6 -

1. 1. 1. 1. 1. Lat ar Bel akang Berd i ri nya ASEAN Lat ar Bel akang Berd i ri nya ASEAN Lat ar Bel akang Berd i ri nya ASEAN Lat ar Bel akang Berd i ri nya ASEAN Lat ar Bel akang Berd i ri nya ASEAN ASEAN merupakan organisasi negara-negara di Asia Tenggara

yang tidak membedakan sistem politik dan ideologi. Ide dasar pem- bentukan ASEAN adalah kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya. Namun, dalam perkembangannya organisasi ini bertekad menjamin stabilitas dan keamanan tanpa campur tangan bangsa asing.

Berdirinya ASEAN dilatarbelakangi adanya persamaan di antara negara-negara Asia Tenggara. Berikut ini persamaan-persamaan tersebut.

a. Persamaan letak geografis di kawasan Asia Tenggara.

b. Persamaan budaya yakni budaya Melayu Austronesia.

c. Persamaan nasib dalam sejarahnya yaitu sama-sama sebagai negara bekas dijajah oleh bangsa asing.

d. Persamaan kepentingan untuk menjalin hubungan dan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

296 296 296 296 296 Ilm u Pe nge ta hua n So s ia l Ke la s IX

Pendirian ASEAN juga dilatarbelakangi oleh kesamaan sikap yang nonkomunis, mengingat komunis telah menimbulkan ketidakstabilan dalam negeri masing-masing negara.

2. 2. 2. 2. 2. Sej arah Berd i ri nya ASEAN Sej arah Berd i ri nya ASEAN Sej arah Berd i ri nya ASEAN Sej arah Berd i ri nya ASEAN Sej arah Berd i ri nya ASEAN Sebelum berdiri ASEAN, ada dua organisasi yang mengantarkan

pembentukan ASEAN. Kedua organisasi tersebut adalah ASA dan Maphilindo.

a. ASA (Association of Southest Asia), dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok tahun 1961 antara Malaysia, Thailand, dan Filipina.

b. Maphilindo yang beranggotakan Malaysia, Filipina, dan Indonesia pada tahun 1963. Berdiri di tengah dekolonisasi Inggris yang kurang memuaskan Indonesia dan Filipina mengenai penggabungan Kalimantan Utara ke dalam Malaysia. Akhirnya kedua organisasi diganti dengan ASEAN tahun 1967

setelah terjadi perubahan yang dramatis di Indonesia akibat peristiwa G 30 S /PKI tahun 1965.

Berdirinya ASEAN ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok oleh lima menteri luar negeri negara-negara di Asia Tenggara. Berikut ini kelima menteri luar negeri tersebut.

a. Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia.

b. Tun Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri/Menteri Pem- bangunan Nasional Malaysia.

c. S. Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Singapura.

d. Narsisco Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.

e. Thanat Koman, Menteri Luar Negeri Thailand. ASEAN sebagai organisasi memiliki tujuan berikut.

a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya.

b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.

c. Sumber Meningkatkan kerja sama dengan saling membantu di Album Pahlawan bidang ekonomi, sosial budaya, teknik, ilmu pengetahuan Bangsa, 2004

Gambar 14.8 Adam Malik

dan administrasi.

d. Bekerja sama dalam meningkatkan pertanian dan industri, perluasan perdagangan, penyempurnaan fasilitas komunikasi dan mempertinggi taraf hidup rakyat masing-masing negara.

e. Meningkatkan pengkajian wilayah Asia Tenggara.

f. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi internasional dan regional lainnya.

3. 3. 3. 3. 3. St rukt ur Organi sasi ASEAN St rukt ur Organi sasi ASEAN St rukt ur Organi sasi ASEAN St rukt ur Organi sasi ASEAN St rukt ur Organi sasi ASEAN Terdapat perbedaan tentang struktur organisasi ASEAN antara

sebelum dan sesudah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Bali tahun 1976. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan pada uraian di bawah ini. Lihat tabel 14.6.

Bab 1 4 Perkembangan Lembaga-Lembaga Internasional dan Peran Indonesia dalam Kerja Sama Internasional