Konfrontasi M iliter Konfrontasi M iliter Konfrontasi M iliter Konfrontasi M iliter Konfrontasi M iliter Untuk meningkatkan perjuangan, Dewan Pertahanan Nasional

c. c. c. c. c. Konfrontasi M iliter Konfrontasi M iliter Konfrontasi M iliter Konfrontasi M iliter Konfrontasi M iliter Untuk meningkatkan perjuangan, Dewan Pertahanan Nasional

merumuskan Tri Komando Rakyat (TRIKORA) yang dibacakan

241 241 241 241 241 Berikut ini isi lengkap Trikora.

Bab 1 1 Pe rjuangan Bangs a Indo ne s ia untuk Me re b ut Irian Barat

TRI KOMANDO RAK AT

Kami Presiden Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia dalam rangka politik konfrontasi dengan Belanda untuk membebaskan Irian Barat, telah memberikan instruksi kepada Angkatan Bersenjata untuk pada setiap waktu yang kami akan tetapkan menjalankan tugas kewajiban membebaskan Irian Barat Tanah Air Indonesia dari belenggu kolonialisme Belanda.

Dan kini, oleh karena Belanda masih tetap mau melanjutkan kolonialisme di tanah air kita Irian Barat, dengan memecah belah Bangsa dan Tanah Air Indonesia, maka kami perintahkan rakyat Indonesia, juga yang berada di daerah Irian Barat, untuk melaksanakan Tri Komando sebagai berikut.

1. Gagalkan pembentukan Negara Boneka Papua buatan Belanda kolonial. 2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia. 3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan

Tanah Air dan Bangsa. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Yogyakarta, 19 Desember 1961 Presiden/Pangti APRI/PBR/Panglima Besar KOTI Pembebasan Irian Barat

Soekarno.

Sumber

0 Tahun Indonesia Merdeka Edisi 0- 6 ,

Sebagai tindak lanjut dari Trikora, pemerintah mengambil langkah-langkah berikut.

1) Membentuk Pro insi Irian Barat gaya baru dengan ibukota Kota Baru.

2) Membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat pada tanggal 13 Januari 1962. Sebagai Panglima Komando Mandala ditunjuk Mayjen Soeharto. Markasnya berada di Makasar.

Berikut ini tugas Komando Mandala Pembebasan Irian Barat.

1) Merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi-operasi militer.

2) Menciptakan daerah bebas secara defacto atau mendudukkan unsur kekuasaan RI di Irian Barat. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, maka

Panglima Mandala menyusun strategi Panglima Mandala. Berikut ini tahapan-tahapan dalam strategi Panglima Mandala tersebut.

1) Sampai tahun 1962, fase infiltrasi dengan me- masukkan 10 kompi sekitar sasaran tertentu.

2) Awal tahun 1963, fase eksploitasi dengan meng-

242 242 242 242 242 Ilm u Pe nge ta hua n So s ia l Ke la s IX

3) Awal tahun 1964, fase konsolidasi dengan mendudukkan kekuasaan-kekuasaan RI secara mutlak di seluruh Irian Barat. Pada tanggal 15 Januari 1962 terjadi peristiwa

Laut Aru. Ketiga MTB yaitu MTB RI Macan Tutul, MTB RI Harimau, dan MTB Macan Kumbang diserang oleh Belanda dari laut dan udara. Ketika itu ketiga kapal sedang mengadakan patroli di Laut Aru.

Komodor Yos Sudarso segera mengambil alih komando MTB Macan Tutul dan memerintahkan kedua MTB lainnya mundur untuk menyelamatkan diri. Dalam pertempuran tersebut, akhirnya MTB Macan Tutul bersama Kapten Wiratno dan Komodor Yos Sudarso terbakar dan tenggelam.

Sumber Album Pahlawan Bangsa, 2004

Dalam rangka konfrontasi, pemerintah meng- Gambar 11.6 Yos Sudarso adakan operasi militer. Operasi militer yang dilaksanakan antara lain Operasi Serigala (di Sorong dan Teminabuan), Operasi Naga (di Merauke), Operasi

Jeli Jeli Jeli Jeli Jeli

Jendela Info

Banteng Ketaton (di Fak-Fak dan Kaimana), dan Untuk mengenang peristiwa per- Operasi Jaya Wijaya. Operasi yang terakhir tempuran di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962, setiap tanggal 15 dilaksanakan adalah Operasi Wisnumurti. Operasi ini Januari diperingati sebagai hari dilaksanakan saat penyerahan Irian Barat kepada RI peristiwa laut/samudra. tanggal 1 Mei 1963. Pada tanggal yang sama Komando Mandala juga secara resmi dibubarkan.