37
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Hubungan korelatif
dilaksanakan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan menjelaskan hubungan yang ditemukan dengan melibatkan minimal dua variabel dan desain cross
sectional yaitu penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi dari data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat.
4.2. Populasi, sampel dan teknik sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang untuk memeriksakan kehamilan di Poli Kesehatan Ibu dan Anak KIA di Puskesmas
Helvetia pada bulan Maret sampai dengan Mei tahun 2013, jumlah populasi ibu hamil sebanyak 276 orang.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling yaitu tenik pengambilan sampel dari responden atau kasus yang kebetulan ada di suatu
tempat atau keadaan tertentu sesuai persyaratan data yang diinginkan dengan kriteria inklusi ibu hamil normal trimester I,II, dan III, bersedia menjadi responden, ibu hamil
yang datang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Helvetia. Dan kriteria eksklusi ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden, ibu dengan plasenta previa, janin
kembar. Dengan jumlah sampel 69 orang dengan pengambilan sampel 25 dari
38
jumlah populasi, untuk memudahkan peneliti dalam pengumpulan data maka peneliti membagi responden dalam tiga kelompok yaitu, 23 orang ibu hamil trimester I, 23
orang ibu hamil trimester II, dan 23 orang ibu hamil trimester III.
4.3. Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Helvetia Medan. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2013.
4.4. Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan
Kepala Puskesmas Helvetia dan penelitian ini telah mendapat izin dari komite etik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara. Selanjutnya peneliti memperkenalkan diri
serta menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden. Jika responden bersedia, maka lebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan informed
consent. Bila responden tidak bersedia menandatangani lembar persetujuan, maka responden dapat memberikan persetujuan secara verbal lisan. Selama proses
penelitian, peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya sebagai responden.
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data kuesioner yang diisi oleh
responden. Lembar tersebut hanya diberi nomor dan kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin peneliti dan hanya digunakan dalam
penelitian ini.
39
4.5. Instrumen Penelitian