Fisiologi Tidur Konsep Tidur 1. Pengertian tidur

21 2.3. Konsep Tidur 2.3.1. Pengertian tidur Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai atau juga dapat dikatakan sebagai suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan akan tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis, dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar. Jadi tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan periodik, dengan tidur akan dapat diperoleh kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan kondisitubuh baik secara fisiologis maupun psikis, dan tidur merupakan aktivitas sehari hari yang menjadi kebutuhan dasar bagi setiap manusia Alimul,2006. Sehingga tanpa tidur yang cukup, kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi membuat keputusan serta melakukan kegiatan sehari-harinya dapat menurun Potter Perry, 2003.

2.3.2. Fisiologi Tidur

Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus yang bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan. Siklus tidur terjaga mempengaruhi dan mengatur fungsi fisiologis dan respons perilaku. a. Irama Sirkadian Menurut Potter Perry 2005 Irama Sirkadian mempanguruhi pola fungsi biologis utama dan fungsi perilaku. Fluktuasi dan prakiraan suhu tubuh, denyut jantung, 22 tekanan darah, sekresi hormon, kemampuan sensorik, dan suasana hati tergantung pada pemeliharaan siklus sirkadian 24 jam. Rutinitas yang tipikal menyebabkan gangguan dalam tidur atau mencegah klien tertidur pada waktu biasanya. Jika siklus tidur-bangun seseorang berubah secara bermakna, maka akan menghasilkan kualitas tidur yang buruk. Kecemasan, kurang istirahat, mudah tersinggung, dan gangguan penilaian adalah gejala umum ganngguan dalam siklus tidur. Jika siklus tidur-bangun menjadi terganggu,fungsi fisiologis lain dapat berubah juga. Kegagalan untuk mempertahankan siklus tidur-bangun individual yang biasanya dapat secara berlawanan mampengaruhi kesehatan keseluruhan seseorang. b. Pengantar Tidur Tidur merupakan suatu uruan keadaan fisiologis yang dipertahankan oleh integrasi tinggi aktivitas sistem sarf pusat yang berhubungan dengan perubahan dalam sistem saraf periferal, endokrin, kardiovaskular, pernapasan, dan muscular. Kontrol dan pengaturan tidur tergantung pada hubungan antara dua mekanisme serebral yang mengaktivasi secara intermiten dan menekan pusat otak tertinggi untuk mengontrol tidur dan terjaga. Sebuah mekanisme menyebabkan terjaga, dan yang lain menyebabkan tertidur. Selama tidur dalam tubuh seseorang terjadi perubahan proses fisiologis. Perubahan tersebut antara lain: Penurunan tekanan darah, denyut jantung, dilatasi pembuluh darah perifer, kadang-kadang terjadi peningkatan traktus gastrointestinal, relaksasi otot-otot rangka, basal metabolisme rateBMR menutun sekitar 10-30. 23 Pada waktu tidur terjadi perubahan tingkat kesadaran yang berfluktuasi. Tingkat kesadaran pada organ pengindraan berbeda-beda. Organ pengindraan yang mengalami penurunan kesadaran yang paling dalam selama tidur adalah indra pencium. Organ pengindraan yang mengalami penurunan tingkat kesadaran yang paling kecil adalah indra pendengaran dan rasa sakit Potter Perry,2005. Menurut Asmadi 2008, tidur tidak dapat diartikan sebagai manifestasi deaktifasi system syaraf pusat. Sebab pada orang tidur, sistem syaraf pusatnya tetap aktif dalam sinkronisasi terhadap neuro-neuron substansia retikularis dari batang otak hal ini dapat diperiksa dengan electroencephalogram EEG. Sistem tersebut mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat, termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur. Pusat pengaturan ini terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons. Dalam keadaan sadar, neuron dalam reticular activating system RAS akan melepaskan katekolamin seperti norepinerin. Selain itu, RAS yang dapat memberikan rangsangan visual, pendengaran, nyeri, dan peradaban, juga dapat menerimastimulasi dari korteks serebri termasuk rangsanngan emosi dan proses pikir. Pada saat tidur, terdapat pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu bulbar synchronizing regional BSR. Sedangkan saat bangun bergantung dari keseimbangan implus yang diterima di pusat otak dan system limbik. Dengan demikkian, sistem pada batang otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR Alimul, 2008. 24

2.3.3 Jenis Tidur