e. Anggaran sebagai Alat Koordinator dan Komunikasi Coordination and
communication tool Anggaran public merupakan alat koordinasi antar pegawai dalam organisasi
pemerintahan. Disamping itu, anggaran harus dikomunikasikan keseluruhan bagian organisasi untuk dilaksanakan.
f. Anggaran sebagai Alat Penilai Kinerja performance measurenment tool Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian
kinerja berdasarkan berapa yang berhasil dicapai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan.
g. Anggaran sebagai Alat Motivasi motivation tool Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi pegawai-pegawai
agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
h. Anggaran sebagai Alat Menciptakan Ruang Publik public sphere
Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan DPRDPRD. Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi
kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran publik.
2.1.1.3 Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran
Partisipasi anggaran adalah proses yang menggambarkan individu-individu yang terlibat dalam penyusunan anggran dan mempunyai pengaruh terhadap target
anggaran tersebut Falikhatun, 2007. Kenis dan Djalil 2006 medefinisikan partisipasi sebagai “luasnya manajer yang terlibat dalam penyiapan anggran dan
Universitas Sumatera Utara
besarnya pengaruh manajer terhadap budget goals unit organisasi yang menjadi tanggungjawabnya.” Berdasarkan definisi di atas, partisipasi anggran dapat diartikan
sebagai keikutsertaan manajer dalam penyusunan anggran. Proses penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam Kepmendagri
nomor 13 tahun 2006 membuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang dilaksakan oleh tim anggaran eksekutif bersama-sama unit organisasi perangkat
daerah atau unit kerja. Secara umum dapat diterangkan bahwa anggaran daerah disusun berdasarkan rencana kerja daerah yang telah disusun baik rencana kerja
jangka panjang RPJP, rencana kerja jangka menengah RPJM, rencana kerja pembangunan daerah RKPD. Pada tingkat SKPD, anggaran juga disusun
berdasarkan rencana jangka menengah SKPD yang sering disebut renstra SKPD. Renstra SKPD dan RKPD menjadi acuan bagi SKPD untuk menyusun rencana kerja
renja SKPD. Renstra SKPD disusun dengan cara rapat para anggota SKPD serta mengacu kepada RPJP dan RPJM baik nasional maupun daerah. Satuan kerja
perangkat daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran atau pengguna barang. Menurut
Kepmendagri No. 13 Tahun 2006, pasal 10, Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaranpengguna barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 3 huruf c
mempunyai tugas, yaitu. a Menyusun RKA-SKPD,
b Menyusun DPA-SKPD, c Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja
Universitas Sumatera Utara
d Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya e Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran
f Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak g Mengadakan ikatanperjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas
anggaran yang telah ditetapkan, h Menandatangani SPM
i Mengelola utang dan piutang yang menjasi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya
j Mengelola barang milik daerahkekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya
k Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya l Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya
m Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaranpengguna barang lainnya berdasarkan kuasa yang dililpahkan oleh kepala daerah, dan
n Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
Selanjutnya, pejabat pengguna anggaranpengguna barang dalam melaksanakan tugas-tugas sebagaimana dimakksud dalam pasal 10 dapat
melimpahkan sebagianseluruh kewenangannya kepada unit kerja pada SKPD selaku kuasa pengguna anggarankuasa pengguna barang. Pelimpahan sebagian kewenangan
sebagaimana tersebut sebelumnya berdasarkan pertimbanagan tingkatan daerah, besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja,lokasi, kompetensi
danatau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Garrison et. al. 2000:347, menyatakan bahwa. Arah aliran data anggaran suatu system partisipatif berawal dari level
tanggung jawab yang lebih rendah kepada level tanggung jawab yang lebih tingggi. Setiap orang mempunyai tanggung jawab atas pengendalian biaya harus menyusun
estimasi anggarannya sendiri dan kemudian menyerahkannya kepada level manajemen yang lebih tinggi. Estimasi tersebut kemudian direview dan
dikonsolidasikan dalam gerakannya kearah level manajemen yang lebih tinggi. Dokumen pelaksanaan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-
SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pendapatan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran. PPA adalah
program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD setelah
disepakati dengan DPRD. Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi
rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD. Pengguna anggaran adalah pejabat
pemegang kewenanagan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya.
2.1.1.4 Pengaruh Penganggaran Partisipasian Terhadap Kinerja SKPD