diharapkan dapat mencegah perilaku disfungsional tersebut, sehingga harusnya anggran partisipatif dapat memberikan pengaruh baik terhadap kinerja manajer.
Namun ternyata, anggaran partisipatif juga memiliki kelemahan. Ecker dan Green menemukan bahwa jika pertisipasi tidak diterapkan secara benar, partisipasi dapat
merusak motivasi dan menemukan kemampuan untuk mencapai sasaran organisasi Siegel dan Marconi dalam Djalil, 2006.
Partisipasi dianggap sebagai sarana aktualisasi yang terbaik untuk para pekerja dalam rangka meningkatkan diri mereka kepada masing-masing tanggung jawab atau
tugas yang diemban. Menurut Anthony dan Govindarajan 2005:87, Partisipasi anggaran memilki dampak positif karena dua alasan yaitu :
a. Kemungkinan anggaran ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika anggaran dipandang berada dalam kendali pribafi pegawai
dibandingkan bila secara eksternal b. Hasil penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi
yang efektif.
2.1.2 Motivasi
2.1.2.1 Pengertian Motivasi
Motivasi dalam arti umum adalah dorongan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Robbins 2006:214
memberikan pengertian motivasi sebagai kecendrungan seseorang melibatkan diri dalam kegiatan yang mengarah pada sasaran. Motivasi merupakan hal
vital bagi individu agar dapat melakukan yang terbaik. Pemberian motivasi dengan tepat akan mendorong orang lebih bersemangat dalam mengerjakan
Universitas Sumatera Utara
pekrjaannya, sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Selain itu dengan motivasi yang tepat akan menimbulkan gairah dan keikhlasan kerja
dalam diri seseorang sehingga setiap pekerjaan, selain membutuhkan keterampilan dan keahlian pribadi juga diperlukan yang cukup untuk
melaksanakan pekerjaannya yang optimal. Menurut Mahoney 1963 ada 3 hal dalam proses motivasi
yang saling berhubungan dan tergantung satu sama lainnya, yaitu: kebutuhan,dorongan, dan insentif. Motivasi sebagaimana didefinisikan oleh
Robins 2002:179 merupakan kemauan untuk menggunakan usaha tingkat tinggi untuk organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan usaha untuk
memenuhi kebutuhan individu. Dalam definisi ini ada tiga elemen yang penting: usaha,tujuan organisasi, dan kebutuhan.
2.1.2.2 Tujuan Motivasi
Motivasi mempunyai beberapa tujuan yaitu:untuk mendorong gairah dan semangat pegawai, meningkatkan moral dan kepuasan kerja,
meningkatkan loyalitas dan kestabilan pegawai,meningkatkan kedisiplinan, dan menurunkan tingkat absensi, serta menciptakan suasana dan hubungan
kerja yang baik. Pada pemerintah daerah, aparat yang memiliki motivasi yang tinggi akan menggunakan informasi yang dimiliki untuk membuat anggaran
menjadi relative lebih tepat. Hal ini mengarah pada komitmen pribadi yang lebih besar untuk mencapai target anggaran sehingga dapat meningkatkan
kinerja.
Universitas Sumatera Utara
a Kebutuhan akan prestasi, dorongan untuk mengunggulu, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses
b Kebutuhan atas kekuasaan, kebutuhan untuk membuat orang-orang lain berprilaku dalam suatu cara yang orang-orang itutanpa dipaksa, tidak akan
berperilaku demikian c Kebutuhan akan afiliasi, hasrat untuk hubungan antar pribadi yang ramah
dan akrab 3 Teori ERG
Teori ERG existence, relatedness, growth menganggap bahwa kebutuhan manusia memiliki tiga hirarki kebutuhan, yaitu kebutuhan akan aksistensi
existence needs. Kebutuhan akan keterkaitan relatidness needs, dan kebutuhan akan pertumbuhan growth needs.
4 Teori Harapan Vroom Teori ini disebut juga dengan teori valensi ayau teori instrumentalis. Teori ini
memiliki ide dasar bahwa motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan akan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakannya. Variable-variabel
kunci dalam teori harapan adalah : usaha effort, hasil income, harapan expectancy, instrument-instrumen yang berkaitan denagn hubungan antara
hasil tingkat pertama dengan hasil tingkat kedua, hubungan antara prestasi dan imbalan atas pencapaian prestasi, serta valensi yang berkaitan dengan kadar
kekuatan dan keinginan seseorang terhadap hasil tertentu. Kebanyakan teori-teori diatas telah dibuktikan secara empiris. Kita
mengetahui bahwa perilaku manusia ditimbulkan oleh adanya motivasi.
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan akan teori-teori diatas membantu memahami bagaimana individu-individu dapat termotivasi melakukan sesuatu.
2.1.2.3 Pengaruh Motivasi Pegawai terhadap kinerja SKPD