Tabel : 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Y X1
X2 N
75 75
75 Normal Parameters
a,,b
Mean 449.95
300.00 1499.88
Std. Deviation 57.361
43.070 147.762
Most Extreme Differences Absolute
.085 .109
.083 Positive
.066 .109
.053 Negative
-.085 -.064
-.083 Kolmogorov-Smirnov Z
.734 .940
.713 Asymp. Sig. 2-tailed
.654 .339
.689 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2013
Berdasarkan Tabel 4.4 Terlihat bahwa Y nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0,654, data X
1
sebesar 0,339 dan data X2 sebesar 0,689. Karena nilai signifikansi masing-masing variabel lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa semua variabel berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu variabel
spengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai X dan Y. Apabila ada pola tertentu itu,
maka telah terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 2013
Dari grafik Scatterplot diatas dapat dilihat bahwa titik – titik menyebar scara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu serta tersebar dengan baik
Universitas Sumatera Utara
diatas amaupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian, pada peneltian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasititas pada
model regresi sehingga regresi layak dipakai.
c. Uji Multikoliniertitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Apabila
terjadi multikolinearitas, maka dapat dikatakan variabel-variabel bebas ini orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel
bebas yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel : 4.5 Uji nilai
Tolerance dan VIF
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
-3.902 1.836
-2.125 .034
X1 689
.152 449
4.537 .000
.750 1.555
X2 .340
.109 307
3.128 .002
.750 1.555
a. Dependent Variable: Kinerja SKPD
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa variabel independen memiliki nilai tolerance 0,1 yaitu nilai tolerance untuk partisipasian penganggaran
Universitas Sumatera Utara
0,750 dan motivasi pegawai 0,750. Kemudian nilai VIF kedua variabel tersebut 10 yaitu untuk partsipasian penganggaran 1,555 dan motivasi pegawai 1,555. Jadi dapat
disimpulkan bahwa antara variabel independen ini tidak ada terjadi gejala multikolinearitas.
4.2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Paartisipasian penganggran
dan motivasi pegawai terhadap variabel terikat yaitu kinerja SKPD Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukan pada tabel 4. Berikut :
Tabel : 4.6 Analisis Regresi Linier Berganda
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2013
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -3.902
1.836 -2.125
.036 X1
.689 .152
.449 4.537
.000 X2
.340 .109
.307 3.128
.002 a. Dependent Variable: Y
Universitas Sumatera Utara
Berdasaarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam tabel 4.6 Maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut.
Y = b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Y
’
= -3.902 + 0,109 + 0,184
a. Konstanta b = -3,902
Artinya jika Penganggaran partisipasian dan Motivasi pegawai nilainya adalah 0, maka kinerja SKPD nilainya sebesar -3.902
b. Koefisien b
1
= 0.689 Artinya jika Penganggaran partisipasian ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka
kinerja SKPD akan meningkat sebesar 0.689 c. Koefisien b
2
= 0.340 Artinya jika Motivasi pegawai ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka kinerja
SKPD akan meningkat sebesar 0.340
4.2.2.3 Uji Hipotesis a. Uji Signifikan Simultan Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap
variabel terikat. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan
derajat bebas penyebut, dengan langkah - langkah sebagai berikut. a. Menentukan model hipotesis untuk H
dan Ha.
Universitas Sumatera Utara
b. Mencari F- tabel dengan cara menetukan tingkat kesalahan α dan menentukan
derajat kebebasan.df. c. Mencari nilai F-hitung
dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 17.0 for windows.
d. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. H
diterima bila F-hitung F-tabel
atau H0 diterima apabila signifikansi F α.
Ha diterima bila F-hitung F-tabel atau Ha diterima, apabila nilai signifikasi F α
Tabel 4.7 Uji Signifikan Simultan Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
649.003 2
32.450 12.933
.000
a
Residual 178.151
71 2.509
Total 243.052.
73 a. Predictors: Constant, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2013
Pada tabel 4.7 Dapat dilihat bahwa hasil peroleh F-hitung pada kolom F yakni sebesar 12.933 dengan tingkat signifikan = 0,0000 lebih besar dari nilai Ftabel yakni
3,97 , dengan tingkat kesalahan α = 5 atau dengan kata lain F-hitung F-tabel 12.933 3,97.
Dari output di atas dapat dilakukan uji F untuk pengambilan keputusan berdasarkan Signifikansi. Dapat diketahui bahwa signifikansi kurang dari 0,05 0,000
Universitas Sumatera Utara
0,05 maka H ditolak. Dapat disimpulkan bahwa Penganggaran partisipasian dan
Motivasi pegawai secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja SKPD.
b. Uji Signifikan Parsial Uji-t