Size Analyzer. Particle Size Analyzer bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran suatu partikel. Alat ini menghasilkan data persen dari distribusi intensitas, volume
distribusi dan number distribusi. Data hasil distribusi ukuran partikel Bentonit yaitu ukuran rata-rata partikel
Bentonit Bener Meriah Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Grafik Diameter Bentonit
Setelah dianalisa menggunakan Particle Size Analyzer, didapatkan bahwa Bentonit dapat membentuk partikel nano dengan ukuran rata-rata 185,6 nm. Semakin
kecil ukuran partikel akan didapatkan luas permukaan yang lebih besar, diharapkan dengan luas permukaan yang lebih besar, Bentonit ini akan terjadi penyebaran yang
lebih baik dibandingkan bila diaplikasikan dalam ukuran mikro, Zanetti dkk, 2001, Fatimah dkk, 2006.
4.6. Uji Viskositas Mooney Karet Alam
Dari hasil penelitian, didapatkan data hasil pengukuran viskositas mooney pada Tabel 4. 3 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Data Pengukuran Viskositas Karet Alam
No Waktu
mastikasi menit
viskositas 1
viskositas 2
viskositas 3
Viskositas Rata-rata
Berat Molekul
grmol 1
77 73
74 74.67
1.374.607,16 2
2 43
43 42
42.67 612.766,38
3 4
39 40
39 39.33
556.677,02 4
6 26
27 27
26.67 321.910,38
5 8
15 15
15 15.00
142.998,41 6
10 15
15 15
15.00 142.998,41
Mastikasi bertujuan untuk memecah berat molekul karet alam. Panjangnya rantai poliisoprena karet akan menyebabkan sulitnya terjadi pelepasan rantai
monomer sebagian atau seluruhnya. Secara keseluruhan viskositas akan semakin tinggi, akibatnya akan terjadi deformasi yang kecil dan bahan tersebut umumnya
memiliki elastisitas yang tinggi. Sebaliknya jika rantai poliisopren pendek maka dengan sendirinya akan mudah terjadi pelepasan rantai monomer sebagian atau
seluruhnya dan nilai viskositas menjadi rendah. Nilai viskositas mooney yang menurun menunjukkan semakin pendeknya rantai dan berat molekul karet alam. Hal
ini dapat pula dibuktikan dengan semakin melunak dan melekatnya karet pada stator sewaktu proses pengujian viskositas mooney dilakukan. Dalam penelitian ini, dengan
variasi waktu mastikasi yang dilakukan mulai dari 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 menit, menunjukkan penurunan nilai viskositas. Konversi nilai viskositas menjadi berat
molekul mencapai viskositas optimal pada waktu 8 menit. Jika waktu mastikasi ditambah lebih dari 8 menit, sifat fisik karet akan berubah disebabkan karet menjadi
matang dan lengket. Dengan semakin sedikitnya berat molekul karet alam, maka akan semakin mudah rantai poliisoprena untuk berikatan dengan bahan kompon lain dalam
Universitas Sumatera Utara
membentuk komposit Krishna, 2009. Grafik pengaruh waktu mastikasi terhadap viskositas dan berat molekul karet alam dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.6. Pengaruh waktu mastikasi terhadap viskositas dan berat molekul karet alam
4.7 Karakterisasi Berdasarkan Analisa Sifat Mekanik dengan Uji Tarik