ketahanan api karena terjadi interaksi yang maksimum antara polimer dan clay Manias dkk, 2000; Wang dkk.,2004.
2.12.1. Pembagian nanokomposit
Biasanya, penggabungan polimer dengan MMT akan menghasilkan pembentukan tiga
jenis material komposit.
a. Jenis pertama adalah komposit konvensional, yang mana ukuran dari material penguatnya berukuran mikrometer.
b. Jenis komposit kedua adalah nanokomposit yang memiliki struktur interkalasi, di
mana dibentuk dengan penyisipan satu atau lebih rantai molekul dari polimer ke dalam antar lapisan silikat dari clay.
c. Jenis yang ketiga adalah nanokomposit yang memiliki struktur eksfoliasi, di mana nanokomposit ini dibentuk ketika lapisan silikat clay yang berukuran tersebar
secara individu di dalam matrik polimer yang kontinyu.
2.13. Proses Grafting
Grafting pada permukaan pada bahan polimer adalah merupakan suatu variasi teknologi yang telah diketahui sangat mempengaruhi kenaikan sifat permukaan dari
suatu bahan polimer. Metode ini sedang sangat berkembang dan memiliki fungsi yang sangat besar pada berbagai bidang misalnnya pada serat dan kaca yang akan
mempengaruhi dari stabilitasnya secara termal Saihi, 2001.
Grafting kopolimer adalah suatu polimer yang terdiri dari molekul-molekul dengan satu atau lebih jenis dari monomer yang terhubung pada sisi rantai utama.
Grafting kopolimer dapat juga disiapkan oleh proses kopolimerisasi cabang dengan monomer yang akan membentuk rantai utama. Grafting maleat anhidrida pada
polipropilena yaitu PP-g-MA saat ini merupakan menjadi daya tarik industri yang sedang sangat berkembang dan patut untuk dipertimbangkan dan dikembangkan,
karena dapat menghasilkan keselarasan dan peningkatan kereaktifan.
Universitas Sumatera Utara
Secara laporan fungsionalisasi yang diterima, proses dilakukan dengan cara grafting maleat anhidrida MA kepada polipropilena yang dalam kondisi cair dengan
keberadaan suatu peroksida organik. Reaksi tersebut dapat dijabarkan sebagai suatu mekanisme reaksi radikal. Inisiator peroksida membentuk suatu radikal yaitu yang
akan menyerang satu atom hidrogen yang berasal dari karbon tersier polipropilena yang akan membentuk polipropilena makro radikal. Setelah langkah tersebut langkah
tersebut akan terjadi grafting dari maleat anhidrida yang mengikuti tahap reaksi sebagai berikut :
a. Pada satu sisi, maleat anhidrida akan bereaksi dengan makro radikal dari polipropilena dan pada sisi lain anhidrat suksinat akan terdistribusi pada
sepanjang rantai yang akan terisolasi pada unit tersebut. b. Pada sisi lain, polipropilena yang bersifat makro radikal diterima sebagai
penggerak utama rangkaian b scission, dari radikal atom C sekunder yang menghasilkan b scission sehingga terjadi suatu penggabungan dengan maleat
anhidrida. Grafting dari maleat anhidrida tersebut terhadap polipropilena akan menghasilkan hasil samping yaitu beruapa asam suksinat Laurent, 2005.
Pada penelitian ini digunakan MMT sebagai bahan pengisi untuk mencapai produk dengan sifat yang lebih baik. Nanokomposit karet disiapkan melalui teknik
interkalasi, tahap pencampuran karet alam diikuti dengan grafting ditambah MA, MMA atau GMA. Dibandingkan dengan karet diperkuat microfiller, karet diperkuat
nanofiller kekerasan, modulus, anti-penuaan lebih baik. Oleh karena itu, nanokonsep sangat relevan untuk senyawa karet
.
Universitas Sumatera Utara
G a m b a r 2 . 4 K a r e t a l a m MMT Nanocomposites direaksikan dengan proses Grafting dan metode interkalasi Demin, 2009
2. 13.1. Vulkanisasi Karet Alam
Masalah utama karet alam adalah taktisitas atau cara penyusunan polimer yang teratur isotaktik. Masalah taktisitas karet alam dapat diselesaikan oleh Charles
Goodyear 1839 yang menemukan metode vulkanisasi karet alam dengan belerang sehingga karet alam dapat diubah elastisitasnya. Vulkanisasi karet alam melibatkan
pembentukan ikatan silang –S–S– di antara rantai poliisoprena. Vulkanisasi karet berguna untuk menghasilkan karet alam dengan derajat elastisitas sesuai harapan.
Pada vulkanisasi karet alam, penyisipan rantai-rantai pendek dari atom belerang akan mengikat secara silang di antara dua rantai polimer karet alam. Jika jumlah ikatan
silang relatif besar, polimer dari karet alam menjadi lebih tegar Gambar 2. 7.
Gambar. 2.5 Pada vulkanisasi karet alam, makin banyak ikatan silang, makin tegar
karet yang terbentuk.
Sejak Goodyear melakukan percobaan memanaskan karet dengan sejumlah kecil sulfur, proses ini menjadi metode terbaik dan paling praktis untuk merubah sifat fisik
dari karet. Proses ini disebut vulkanisasi. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada karet
Universitas Sumatera Utara