pertumbuhan yang tinggi memerlukan tersedianya modal yang besar. Kebutuhan modal yang besar ini apabila sebagian besar dapat dipenuhi dari pendapatan ini
berarti bahwa pembayaran dividen ini menjadi permasalahan yaitu apakah investor lebih menyukai dividen atau capital gain.
Persentase dari pendapatan yang dibagikan sebagai cash dividen disebut dividen payout ratio. Makin tinggi dividen payout ratio yang ditetapkan oleh suatu
perusahaan makin kecil dan yang tersedia untuk ditanamkan kembali di dalam perusahaan. Dengan demikian terdapat dua tujuan yang saling bertentangan. Disatu
pihak perusahaan menginginkan pertumbuhan sementara dipihak lain pemegang saham mengharapkan penerimaan dividen. Oleh karena itu perusahaan harus mencari
keseimbangan antara dividen sekarang dan pertumbuhan yang akan datang yang dapat memaksimumkan harga saham.
2.2.4.2. Jenis Kebijakan Dividen
Menurut Shim dan Siegel 1987, ada berbagai macam kebijakan dividen yaitu:
1. Kebijakan dividen yang stabil Suatu kebijakan dimana jumlah dividen yang dibayarkan tetap jumlahnya dalam
jangka waktu tertentu walaupun pendapatan turun naik. 2. Kebijakan dividen yang konstan
Jumlah dividen yang dibayarkan dengan suatu persentase yang konstan dari pendapatan.
Universitas Sumatera Utara
3. Kebijakan kompromi Suatu kebijakan dimana besarnya dividen yang dibayar jumlahnya rendah tetapi
apabila pendapatan naik plus ectra dividen. 4. Kebijakan dividen residual
Suatu kebijakan dividen dimana jumlah dividen yang dibayarkan tergantung peluang investasi.
2.2.4.3. Signaling Effect
Kenaikan pembayaran dividen selalu diikuti dengan kenaikan harga saham. Penurunan pembayaran harga saham. Kebanyakan investor lebih suka dividen dari
pada capital gain. Miller dan Modeglini memperhatikan bahwa perusahaan yang mapan enggan mengurangi dividen. Oleh karena itu tidak menaikkan dividen kecuali
mereka mengantisipasi pendapatan dimasa yang akan datang sama atau lebih tinggi. Pengaruh pensinyalan signaling effects harus dipertimbangkan bilamana suatu
perusahaan sedang mempertimbangkan suatu perubahan kebijakan dividend dan sebagai suatu akibat dari perubahan kondisi ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4.4 . Clientele Effect
Kelompok-kelompok yang berbeda clienteles dari pemegang saham memiliki keinginan yang berbeda-beda dalam kebijakan dividen. Ada kelompok
investor yang menginginkan pendapatan atas investasinya sekarang dan ada juga investor yang tidak menginginkan pendapatan atas investasinya. Kelompok yang
menginginkan pendapatan saat ini seperti dana pensiunan, sumbangan universitas dan investor marginal mengharapkan pendekatan pendistribusian itu dibayar dengan
dividen yang tinggi. Sementara kelompok yang tidak menginginkan pendapatan sekarang mengharapkan pembayaran dividen yang rendah karena mereka lebih
mementingkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Kelompok-kelompok ini dapat mengubah investasi mereka kepada
perusahaan-perusahaan yang mereka inginkan dan perusahaan dapat mengubah kebijakan dividen mereka dari satu kebijakan kepada kebijakan yang lain dan
membiarkan pemegang saham menjual sahamnya kepada kebijakan yang mereka sukai. Perubahan kebijakan dividen akan mempengaruhi harga saham. Karena
kelompok itu akan merubah kepemilikan dengan menjual saham mereka. Apabila hanya beberapa investor baru yang tertarik pada kebijakan baru ini tentu akan
menurunkan harga saham. Sebaliknya apabila kebijakan baru itu dapat menarik kelompok yang lebih besar dari sebelumnya maka ini akan mengakibatkan harga
saham naik.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4.5. Kebijakan Dividend an Biaya Agensi