2.2.4.5. Kebijakan Dividend an Biaya Agensi
Penerbitan saham baru memerlukan biaya yang mahal. Dalam meningkatkan modalnya yang berasal dari pembiayaan luar melalui penerbitan saham atau obligasi,
keputusan keuangan dan operasi perusahaan diperiksa dengan teliti oleh kelompok di luar perusahaan seperti investment banker, dan analisis. Pembayaran dividen yang
lebih tinggi, akan lebih sering perusahaan tentunya menerbitkan saham baru. Keteraturan pembayaran dividen yang berkesinambungan memaksa kebanyakan
perusahaan untuk sering menjalani pemeriksaan yang lebih teliti, dan proses penilaian ini mengurangi persoalan agensi. Karena dengan sendirinya biaya pemantauannya
yang diadakan berkurang. Pembayaran dividen yang besar akan berarti jika biaya- biaya untuk dividen termasuk biaya emisi saham baru lebih rendah daripada adanya
tambahan biaya pemantauan.
2.2.4.6. Dividend Stability
Laba dan cash flow perusahaan bervariai sepanjang waktu, demikian juga peluang investasi. Dengan sendirinya pembayaran dividen bervariasi sepanjang
waktu, pembayaran dividen meningkat, bila cash flow besar dan kebutuhan dana rendah, dan pembayaran dividen menurun dimana cash flow rendah dibandingkan
dengan peluang investasi. Banyak investor tergantung pada dividen untuk menyesuaikan pengeluaran dan mereka, kondisi ini akan sangat sulit jika arus dividen
tidak stabil. Lebih lanjut, mengurangi pembayaran deviden untuk menambah dana yang tersedia untuk investasi dapat mengirim sinyal yang salah bagi pasar, dan dapat
menurunkan harga saham. Oleh karena itu, memaksimumkan harga saham
Universitas Sumatera Utara
memerlukan suatu usaha untuk menyeimbangkan kebutuhan dana internal dengan kebutuhan dan keinginan pemegangan saham.
Para manajer dan pemegang saham menyadari bahwa mereka saling membutuhkan, dan apabila terjadi penyimpangan seperti; antara hasil yang nyata
return dengan hasil harapan espektation, adalah disebabkan karena kondisi ekonomi. Sebagai akibat dari penahanan pendapataan dan inflasi, dewasa ini
kebanyakan perusahaan dan pemegang saham mengharapkan pendapatan tumbuh sepanjang waktu. Lagi, dividen secara normal diharapkan tumbuh lebih atau kurang
sesuai dengan pendapatan. Oleh karena itu dewasa ini suatu kebijakan dividen yang stabil secara umum berarti meningkatkan dividen pada suatu tingkat yang mantap
secara masuk akal. Kebijakan yang paling stabil dari sudut pandang investor, pertama, adalah
bahwa suatu perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan dividen yang dapat diramalkan seperti total return perusahaan dividen yield plus capital gain yield harus
secara relative stabil dalam jangka panjang. Dan saham perusahaan harus terlindung dengan baik terhadap inflasi. Kedua, adalah investor yakin bahwa dividen sekarang
tidak akan dipotong. Perusahaan mungkin tidak tumbuh pada tingkat yang mantap, tetapi manajemen akan mungkin mampu dan ingin menghindari pemotongan dividen.
Kebijakan dividen yang paling tidak stabil adalah pada perusahaan yang mempunyai cash flow turun naik tetapi pembayaran dividen dalam suatu cara yang lebih tidak
menentu. Jika suatu perusahaan menstabilkan dividennya sebanyak mungkin, dengan menentukan cash flow dan kebutuhan modalnya, kondisi ini berarti biaya equity akan
Universitas Sumatera Utara
dapat diminimalkan, dan harga saha dimaksimalkan. Kebanyakan perusahaan- perusahaan yang sudah matang mempunyai kebijakan dividen yang menekankan
pengumuman dividen yang sesuai dan teratur. Walaupun pendapatan mungkin berfluktuasi dari tahun ketahun, dividen tidak berfluktuasi dari tahun ketahun.
Sejumlah argumentasi diajukan untuk menekankan pentingnya pembayaran dividen yang sesuai:
1. Persepsi Stabilitas Bila suatu perusahaan mengumumkan dividen yang tetap, investor menerima
pengumuman itu sebagai suatu sinyal operasi normal yang berkelanjutan. Pada waktu yang sama, pengumuman dividen yang menurun akan segera diambil perhatian
sebagai suatu sinyal kesulitan potensial pada masa yang akan datang. Banyak investor akan segera menjual saham mereka tanpa memeriksa lebih lanjut dan tekanan
pengaruh ini akan menyebabkan suatu penurunan harga pasar saham. Pengumuman dividen yang stabil menghindari reaksi ini dapat sebagian investor.
2. Preferensi Investor Pemegang saham perorangan atau dari perusahaan yang matang memiliki
keahlian umumnya lebih suka menerima dividen yang stabil. Mereka mengharapkan menerima sejumlah cash tiap kuartal yang kira-kira sama. Jika perusahaan gagal
mengumumkan suatu dividen, investor akan mencari dan mengivestasikan dalam perusahaan yang memberi suatu pembayaran kas yang stabil tiap kuartal.
Universitas Sumatera Utara
Keputusan Dividen yang Rutin Dengan membangun suatu kebijakan dividen yang stabil, dewan direksi
menghindari suatu diskusi kuartalan terlalu panjang pada tingkat dividen. Kebijakan ini akan menghindari pemborosan waktu dewan dan memungkinkan staf perusahaan
berkonsentrasi pada masalah yang lain yang lebih penting di hadapi perusahaan. 3. Fleksibilitas Ekstra Dividen
Dengan kebijakan dividen yang baik dan sesuai, perusahaan dapat secara fleksibel menangani suatu periode perdapatan tinggi yang sifatnya sementara, yang
dikeluarkan dengan mengumumkan suatu dividen ekstra untuk kuartal tersebut. Hal ini membuat suatu distribusi pendapatan yang lebih besar tanpa memperbesar harapan
investor.
2.2.4.7. Praktek Kebijakan Dividen