4.1.4. Test Of Goodness of Fit
1. Koefisien Determinasi R
2
Dari Tabel 4.3 diketahui nilai R
2
sebesar 0,2025. Artinya 20,25 variasi variabel dependen bid-ask spread mampu dijelaskan oleh variasi variabel-variabel
independen dividen yield, volume perdagangan, besar perusahaan, dan harga saham, sedangkan sisanya sebesar 79.75 dapat dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
2. Statistik F Overall Test Dari Tabel 4.3 diketahui nilai F-statistik 2,475453 dengan Prob. F-statistik
0,060033. Artinya pengujian signifikasi variabel independen secara serentak dalam memprediksi perubahan variasi variabel dependen bid-ask spread signifikan pada
α=0,10. Dengan kata lain model pada Tabel 4.3 di atas layak digunakan dalam analisis untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel independen dividen yield,
volume perdagangan, besar perusahaan, dan harga saham terhadap variabel dependen bid-ask spread secara serempak.
4.1.5. Uji Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
Apabila terjadi penyimpangan dalam pengujian asumsi klasik perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu.
4.1.5.1. Uji Normalitas Residual
Universitas Sumatera Utara
2 4
6 8
10
-1.0 -0.5
0.0 0.5
1.0
Series: Residuals Sample 1 44
Observations 44
Mean -1.16e-16
Median 0.037511
Maximum 1.156755
Minimum -1.229437
Std. Dev. 0.535224
Skewness 0.063853
Kurtosis 2.445004
Jarque-Bera 0.594605 Probability
0.742819
Untuk mendekteksi apakah nilai residual memiliki distribusi normal atau tidak, dilakukan dengan membandingkan nilai P
rob. Jarque Bera JB dengan α = 0,05 yaitu:
a. Jika nilai Prob.. JB 0,05 maka residualnya berdistribusi normal b. Jika nilai Prob.. JB 0,05 maka residualnya berdistribusi tidak normal
Hasil uji normalitas residual dalam penelitian ini dapat ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.1. Uji Normalitas Residual
Dari hasil uji normalitas residual diatas dapat dilihat bahwa nilai Prob. JB = 0,742819. Karena nilai Prob. JB 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa residualnya
telah berdistribusi secara normal.
4.1.5.2. Uji Multikolinieritas
Universitas Sumatera Utara
Untuk mendeteksi apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas dilakukan dengan melihat Tolerance Value dan Variance Inflation Factor VIF.
Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.4. Uji Multikolinieritas
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF
1 Constant
-.950 .491
.060 LnX1
-.011 .049
-.034 .824
.879 1.138
LnX2 .128
.050 .596
.015 .370
2.700 LnX3
-.161 .072
-.538 .032
.348 2.871
LnX4 -.109
.065 -.268
.099 .809
1.236 Sumber: Hasil Pengolahan Data Lampiran 2
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat dilihat hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa VIF untuk masing-masing variabel lebih kecil dari 10 dan nilai Tolerancenya lebih
besar dari 0.1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen artinya tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi.
4.1.5.3. Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji white young dilakukan dengan cara membandingkan nilai Prob. F dengan
α
= 0,05 yaitu :
a. Jika nilai Prob. F 0,05 maka tidak ada heteroskedastisitas
b. jika nilai Prob. F 0,05 maka ada heteroskedastisitas.
Hasil pengolahan data untuk pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.5. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White F-statistic
0.688324 Prob. F14,29 0.7670
ObsR-squared 10.97427 Prob. Chi-Square14
0.6881 Scaled explained SS
6.229289 Prob. Chi-Square14 0.9604
Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari Tabel 4.5 di atas diperoleh bahwa nilai Prob. F = 0,7670. Karena nilai Prob. F
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi.
Tabel 4.6. Uji Linieritas Model
Universitas Sumatera Utara
Ramsey RESET Test: F-statistic
2.096028 Prob. F1,38 0.1559
Log likelihood ratio 2.362409 Prob. Chi-Square1
0.1243
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari hasil output pengujian linieritas model dengan Ramsey Reset Test pada Tabel 4.4 di atas diperoleh nilai Prob. Fc = 0,1559. Karena nilai Prob. Fc 0,05 maka disimpulkan
bahwa model analisis berbentuk fungsi Linear.
4.1.5.4. Hasil Analisis Data