Metode Analisis Bangkitan Perjalanan Trip Generation

dibandingkan dengan jumlah perjalanan dari kawasan pemukiman yang berada di pinggiran kota. 5. Kepadatan daerah permukiman Semakin padat jumlah penduduk di suatu daerah pemukiman maka cenderung semakin besar jumlah perjalanan yang terjadi 6. Aksesibilitas Semakin mudah aksesibilitas dari daerah pemukiman ke daerah tujuan pusat-pusat kegiatan, maka akan semakin besar pula jumlah perjalanan yang terjadi.

II.9 Metode Analisis Bangkitan Perjalanan Trip Generation

Secara umum terdapat tiga metode untuk menganalisis bangkitan perjalanan yaitu: 1. Analisis regresi linear Metode analisis regresi akan digunakan untuk menghasilkan hubungan dalam bentuk numerik dan untuk melihat bagaimana dua regresi sederhana atau lebih regresi berganda variabel —variabel saling berhubungan satu sama lain. Salah satu langkah untuk menyelesaikan analisis regresi adalah mengetahui pasti variabel-variabel yang berhubungan dengan masalah yang ditinjau dan mengetahui dengan pasti variabel yang dianggap sebagai variabel - variabel bebas atau variabel -variabel tidak bebas. Untuk mengetahui dan menentukan variabel - variabel mana yang sesuai untuk membuat suatu persamaan regresi, melibatkan beberapa hal yaitu dana, waktu Universitas Sumatera Utara dan tenaga yang tidak sedikit, terutama apabila angka variabel yang hendak dipakai itu besar. Jadi suatu model dianggap terbaik apabila model tersebut terdiri dari beberapa variabel bebas yang sangat berkaitan dengan variabel tidak bebas. Variabel terikat yang dipilih adalah Jumlah pergerakan dalam sehari Variabel - variabel bebas yang dipilih dalam analisa ini adalah :  Jumlah keluarga orang  Pendidikan jumlah keluarga yang bersekolah  Pendapatan rupiah  Kepemilikan kendaraan mobil  Jumlah pergerakan dalam sehari  Jumlah keluarga yang bekerja orang  Kepemilikan sepeda motor Jadi persamaan linear yang dipakai adalah: Y = a + b1 X1 + b2 X2 …….. + bn Xn Dimana:  “Y” = variabel terikat jumlah produksi perjalanan, terdiri dari:  a = konstanta angka yang akan dicari  b1,b2….bn = koefisien regresi angka yang akan dicari  “ X1, X2 … Xn ― = variabel bebas Universitas Sumatera Utara faktor-faktor berpengaruh Tamin, O.Z. 1997 Tata cara pembuatan suatu model analisis regresi adalah dengan cara sebagai berikut: 1. Perhatikan hubungan antara variabel tidak bebas dengan setiap variabel bebas. Cara yang paling mudah untuk mengetahuinya adalah dengan memplotkan variable - variabel tersebut dengan mempergunakan komputer. Hubungan yang tidak linear akan diubah menjadi linear. Pengujian yang biasa dilakukan adalah dengan mengubahnya ke dalam bentuk persamaan Y = a + bX. 2. Membuat Matriks Korelasi Koefisien korelasi dapat bernilai positif atau negatif. Nilai positif menujukkan hubungan yang positif, yaitu kemiringan garis regresi adalah positif, sementara bernilai negatif menunjukkan hubungan yang negatif, yaitu kemiringan garis regresi yang negatif. Memeriksa melalui matriks korelasi, apabila ada variabel bebas berhubungan erat dengan variabel bebas lainnya. Misalnya variabel pendapatan keluarga mempunyai hubungan yang kuat dengan variabel kepemilikan kendaraan. Oleh karena hal tersebut maka hanya satu variabel saja dan kedua variabel tersebut yang dipilih dalam membentuk suatu persamaan regresi. 3. Analisis setiap kombinasi variabel tidak bebas terhadap variabel bebas, Kemudian pilih salah satu kombinasi yang terbaik dari nilai koefisien determinan R 2 . 4. Hitung parameter dari persamaan regresi yang dibentuk dari beberapa variabel bebas dan analisis setiap : a. Nilai R 2 Universitas Sumatera Utara b. Tanda +- bagi setiap variabel c. Hubungan yang kuat untuk bagi setiap variabel nilai korelasi d. Uji-t e. Uji-F Langkah yang berikutnya adalah memilih persamaan yang terbaik dan sesuai dengan syarat yang telah disebutkan di atas dan juga dapat digunakan untuk membuat suatu peramalan bangkitan perjalanan 2. Analisis kategori Metode analisis kategori dikembangkan pertama sekali pada The Puget Sound Transportation Study pada tahun 1964. Metode analisis kategori ini didasarkan pada adanya keterkaitan antara terjadinya pergerakan dengan atribut rumah tangga. Asumsi dasarnya adalah tingkat bangkitan pergerakan dapat dikatakan stabil dalam waktu untuk setiap stratifikasi rumah tangga tertentu Tamin, 1997. Analisis kategori merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasikan hubungan antar berbagai variabel yang berpengaruh terhadap aspek penentuan tujuan destination. Konsep dasarnya sederhana, dan variabel yang umum digunakan dalam analisis kategori adalah: 1. Ukuran rumah tangga jumlah orang 2. Kepemilikan kendaraan 3. Pendapatan rumah tangga Universitas Sumatera Utara Kategori pada umumnya ditetapkan menjadi tiga dan kemudian rata- rata tingkat bangkitan pergerakan dari data empiris dibebankan untuk setiap kategori. Kategori ini kemudian digunakan untuk menentukan sifat ketergantungan antar variabel. Persamaan analisis kategori yang digunakan untuk bangkitan pergerakan dengan tujuan ‗p‘ yang dilakukan oleh orang berjenis ‘n‘ di zona ‗i‘ adalah berikut ini Tamin 1997: Q pi = � �� � � � � ��� �� �=1 Dimana: Q pi = perkiraan jumlah perjalanan yang diproduksi oleh zona pemukiman i yang tengah kita teliti per hari pada tahun rencana. � �� = rata-rata tingkat perjalanan per rumah tangga yang ada dalam kelaskategori ci � � � = perkiraan jumlah rumah tangga yang ada dalam kelaskategori ci yang berlokasi di zona pemukiman i yang tengah kita teliti pada tahun rencana. Miro, 2004 Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pengertian Metode Penelitian Metode penelitian dapat dipahami sebagai tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Sementara itu, mendefinisikan metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Selanjutnya dalam pengertian yang luas, menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Dalam pengertian yang lain mendefinisikan metode penelitian sebagai rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi- asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan idiologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. III.2. Tahap-Tahap Proses Penelitian 1. Mengidentifikasi Masalah Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan tahap pertama dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.. Universitas Sumatera Utara 2. Studi Literature Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah. 3. Menyusun Desain Penelitian Apa yang dimaksud dengan menyusun desain penelitian? Desain penelitian khususnya dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan alat dalam penelitian dimana seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan. Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sample, koleksi data dan analisanya. Tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan akan tidak mempunyai validitas yang tinggi. 4. Pelaksanaan Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka dilakukan survey terhadap keluarga yang tinggal di lokasi penelitian. yaitu dengan metode kuesioner yang dilakukan ke masing-masing responden yang dipilih secara acak. Salah satu cara yang populer dalam Ilmu Statistik untuk memperoleh sampel yang representatif adalah dengan cara simple random. Cara ini tidak memilih-milih subjek untuk dijadikan sampel. Jadi tiap-tiap Universitas Sumatera Utara subjek dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel 5. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Software SPSS Statistical Product and Service Solution dan Microsoft Excel hasilnya adalah model regresi linear,dan model regresi linear berganda. Analisis Kategori 6. Analisa Data Analisa dari model regresi yang diperoleh, harus diuji dengan beberapa pengujian yaitu:  Koefisien korelasi  Koefisien determinasi R 2  Uji-F  Uji-t  Uji Validasi  Uji Linearitas  Sensitivitas Model Universitas Sumatera Utara i Gambar III.1 Bagan Alir Penelitian MULAI Perumusan Masalah Studi Literatur Pengumpulan Data Data Primer:  Jumlah keluarga orang  Pendidikan jumlah keluarga yang bersekolah  Pendapatan rupiah  Kepemilikan kendaraan sepeda motor  Kepemilikan kendaraan mobil  Jumlah pergerakan dalam sehari  Jumlah keluarga yang bekerja orang Data Sekunder:  Jumlah populasi penduduk kawasan perumahan menteng indah Medan Denai  Peta kecamatan Medan Denai  Peta jaringan jalan di kecamatan Medan Denai Pengolahan Data:  Menentukan model analisa regresi linear dan berganda dengan menggunakan program. SPSS  Menentukan jumlah pergerakan dengan Microsoft Excel analisa kategori  Menentukan nilai koefisien determinasi serta nilai konstanta dan koefisien regresi setiap tahap untuk menentukan model terbaik Analisa Data:  Koefisien korelasi  Uji- f  Uji- t  Koefisien Determinasi R 2  Uji Validasi  Uji Linearitas  Sensitivitas Model Kesimpulan dan Saran SELESAI Universitas Sumatera Utara III.3. Peralatan Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa blanko kuesioer dan alat tulis. Blanko kuesioner berisi tentang pertanyaan dan data yang harus diisi oleh responden. Untuk penulisan dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software word dan excel serta program SPSS versi 16.0 aplikasi statistik. SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoprasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah menggunakan pointing dan cliking mouse. SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran,pengendalian dan perbaikan mutu quality improvement, serta riset-riset sains. Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu sosial, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistical package for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna user, seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS Statistical Product and Service Solutions. . III.4. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini diperoleh dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder.  Data primer yaitu : Universitas Sumatera Utara  Jumlah keluarga orang  Pendidikan jumlah keluarga yang bersekolah  Pendapatan rupiah  Kepemilikan kendaraan sepeda motor  Kepemilikan kendaraan mobil  Jumlah pergerakan dalam sehari  Jumlah keluarga yang bekerja orang  Data sekunder  Jumlah populasi penduduk kawasan perumahan menteng indah Medan Denai  Peta kecamatan Medan Denai  Peta jaringan jalan di kecamatan Medan Denai Untuk memperoleh data primer , maka harus ada pembuatan kuesioner III.4.1 Pembuatan Kuesioner Kuesioner yang dibuat adalah kuesioner yang diperuntukkan sebagai alat pengumpulan data, dan kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu karakteristik rumah tangga dan karakteritik perjalanan.  Karakteristik Rumah Tangga Untuk karakteristik rumah tangga Data yang diperoleh adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara  Jumlah keluarga orang  Pendidikan jumlah keluarga yang bersekolah  Pendapatan rupiah  Kepemilikan kendaraan mobil  Jumlah pergerakan dalam sehari  Jumlah keluarga yang bekerja orang  Kepemilikan kendaraan sepeda motor  Karakteristik Perjalanan Perjalanan yang dilakukan Perjalanan yang dilakukan oleh penghuni perumahan adalah perjalanan yang berbasis rumah yaitu perjalanan yang berawal dan perumahan tersebut. Pada penelitian ini tujuan perjalanan yang diperhitungkan adalah perjalanan rutin dilakukan, seperti perjalanan ke tempat kerja, perjalanan ke sekolah dan lain- lain. Moda yang dipakai Moda yang dipakai dalam melakukan perjalanan juga menjadi faktor yang dibahas dalam penelitian ini. Perjalanan dilakukan dengan kenderaan pribadi atau dengan kendaraan umum merupakan karakteristik yang cukup penting mengingat pembebanannya yang berbeda pada jaringan jalan yang ada. Waktu Dalam Hal ini waktu yang dimaksud adalah waktu untuk memulai dan mengakhiri. Universitas Sumatera Utara III.5. Penentuan Jumlah Sampel Rumus Dixon dan B. Leach N = �� � 2 n = jumlah sample. Z = Confidence level tingkat kepercayaan Untuk itu dianggap bahwa confidence level Z adalah 95 Kita ketahui bahwa x ≡ Nor �, � 2 � Pr � − � � � + � =0,95 yang sama dengan Pr � � + � =0,025 Dari tabel Normal didapat; Pr 1,96 = 0,025 Maka nilai interval keyakinan untuk 95 adalah 1,96 V = Vareabilitas yang dapat diperoleh dengan rumus V = �100 − � � = persentase karakteristik sample yang dianggap benar. C = Confidence limit Universitas Sumatera Utara dan Confidence limit C 10 ,sedangkan persentase karakteristik � yang melakukan perjalanan adalah 50, maka jumlah sample yang dapat dihitung sebagai berikut : V = �100 − � V= 50100 − 50 V= 50 n = � � 2 n = 1,96 �50 10 2 n = 96,04 = 96 Dengan jumlah kepala keluarga N = 700, Maka jumlah sampel yang akan diambil setelah koreksi adalah: n‘= 1+ � n‘= 96 1+ 96 700 = 84,42 = 85 sampel III.6. Pelaksanaan Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka dilakukan survey terhadap keluarga yang tinggal di lokasi penelitian. Survey yang dilakukan dengan cara metode wawancara home interview. Universitas Sumatera Utara Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan sampling adalah suatu proses memilih sebagian dari unsur populasi yang jumlahnya mencukupi secara statistik sehingga dengan mempelajari sampel serta memahami karakteristik – karakteristiknya ciri - cirinya akan diketahui informasi tentang keadaan populasi. Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya representatif baik dari aspek jumlah maupun dari aspek karakteristik yang dimiliki populasi. Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1 Probability sampling, meliputi: Acak sederhana simple random, acak bertingkat proporsional proportionate stratified random, acak bertingkat tidak proporsional disproportionate stratified random, dan clusterarea sampling; 2 Nonprobability sampling, meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, dansnowball sampling. Salah satu cara yang sering digunakan dalam Ilmu Statistik untuk memperoleh sampel yang representatif adalah dengan cara simple random. Tiap unit rumah diberi nomor. Kemudian sampel yang diinginkan ditarik secara random, baik dengan random numbers ataupun dengan undian biasa. Cara ini tidak memilih-milih Universitas Sumatera Utara subjek untuk dijadikan sampel. Jadi tiap-tiap subjek dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel. III.7. Analisis Regresi Linear Sederhana Regresi adalah pengukur hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dengan bentuk hubungan atau fungsi. Untuk menentukan bentuk hubungan regresi diperlukan pemisahan yang tegas antara variabel bebas yang sering diberi simbol X dan variabel tak bebas dengan simbul Y. Pada regresi harus ada variabel yang ditentukan dan variabel yang menentukan atau dengan kata lain adanya ketergantungan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan sebaliknya. Kedua variabel biasanya bersifat kausal atau mempunyai hubungan sebab akibat yaitu saling berpengaruh. Sehingga dengan demikian, regresi merupakan bentuk fungsi tertentu antara variabel tak bebas Y dengan variabel bebas X atau dapat dinyatakan bahwa regresi adalah sebagai suatu fungsi Y = fX. Bentuk regresi tergantung pada fungsi yang menunjangnya atau tergantung pada persamaannya. Analisis regresi linear adalah merupakan metode statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel –variabel yang berbentuk kuantitatif. Disamping membahas hubungan antara dua atau Iebih variabel variabel bebas dan variabel tidak bebas, analisis regresi juga digunakan untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel dengan menggunakan satu atau beberapa variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Hubungan antara variabel tidak bebas dengan variabel bebas ini dapat dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematik: Y = βo + β1.x …………………..3.0 Universitas Sumatera Utara Dimana: y = variabel tidak bebas variabel terikat β0 = nilai intersep titik potong kurva terhadap sumbu y β1 = kemiringan slope kurva linear x = variabel bebas III.7.1 Regresi Linier Sederhana Telah dijelaskan di muka bahwa regresi adalah membicarakan bentuk hubungan atau fungsi antara dua variabel atau lebih. Perlu ditekankan bahwa dalam bentuk hubungan tersebut terdapat sebuah variabel tak bebas Y, dengan sekurang-kurangnya sebuah variabel bebas X. Untuk mendapatkan bentuk hubungan yang sesuai antara variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y maka kedua variabel tersebut harus dinyatakan dalam nilai yang terukur atau kuantitatif sekurang-kurangnya dengan skala interval. Dari variabel-variabel yang akan dicari bentuk hubungannya terlebih dahulu hendaknya dijelaskan mana yang sebagai variabel bebas X dan mana yang sebagai variabel tak bebas Y. Dalam hal-hal tertentu, penentuan variabel bebas X dan variabel tak bebas Y sangat mudah, tetapi kadang-kadang hal tersebut sangat sulit ditelusuri antara yang mana variabel bebas X maupun yang mana variabel tak bebas Y. Apabila hubungan antara dua variabel atau lebih bersifat kausal atau hubungan sebab-akibat, maka variabel yang sebagai sebab merupakan variabel Universitas Sumatera Utara bebas atau variabel X dan akibat yang ditimbulkannya menjadi variabel tak bebas atau variabel Y. Setelah jelas mana variabel X dan variabel Y, maka selanjutnya perlu menentukan pola hubungan atau bentuk hubungan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsionalnya. Sehingga segala analisis statistika yang berkaitan dengan hal tersebut dinamakan dengan analisis regresi. Apakah beda antara analisis regresi dengan analisis-analisis yang lain ? Sebagai contoh apa perbedaan antara analisis regresi dengan analisis keragaman atau analisis varians, perbedaan tersebut terletak pada yaitu: dalam analisis keragaman tidak mencari bentuk hubungan antara variabel-variabel seperti pada analisis regresi, melainkan mencari perbedaan pengaruh perlakuan atau objek, yaitu perbedaan antara variabel bebas X atau variabel yang dipelajari; dengan mengukur respon dari perlakuan atau variabel X yang dinyatakan dengan variabel tak bebas Y yang sering disebut hasil atau akibat perlakuan. Tujuan utama dari analisis regresi adalah untuk memberikan dasar- dasar peramalan atau pendugaan dalam analisis peragam atau analisis kovarian. Analisis regresi sebagai alat untuk melakukan peramalan atau prediksi atau estimasi atau pendugaan yang sangat berguna bagi para pembuat keputusan. Biasanya variabel tak bebas Y adalah variabel yang diramalkan dan variabel bebas X yang telah ditetapkan sebagai peramal yang disebut prediktor. Untuk membuat ramalan antara variabel X dengan variabel Y, maka variabel X dan variabel Y tersebut harus mempunyai hubungan yang kuat. Kuat tidaknya Universitas Sumatera Utara hubungan antara variabel bebas X dan variabel tak bebas Y didasarkan pada analisis korelasi. Jadi antara analisis korelasi dan analisis regresi mempunyai kaitan yang sangat erat akan dibicarakan di belakang.  Koefisien Korelasi Koefisien korelasi adalah merupakan alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linear antara suatu variabel dengan variabel lain. Pembicaraan mengenai keeratan hubungan atau korelasi yang diukur dengan tingkat atau derajat keeratan hubungan. Tingkat atau derajat keeratan hubungan dapat diukur dengan memakai, koefisien korelasi dengan simbul r untuk bubungan linier sederhana dan indeks korelasi dengan simbul R untuk hubungan bukan linier sederhana. Koefisien korelasi r dipakai hanya untuk menyatakan keeratan hubungan yang bersifat linier sederhana, sedangkan indeks korelasi R untuk menyatakan keeratan hubungan dari bentuk-bentuk linier berganda dan bentuk non linier. Indeks korelasi R sering disebut juga koefisien korelasi berganda. Selain koefisien korelasi sederhana r, dan indeks korelasi R, terdapat juga modifikasi atau fraksi dari R, yang disebut dengan koefisien korelasi parsiil, korelasi rank, korelasi serial, dan korelasi biserial, korelasi kotingensi, dan korelasi kanonikal. Apabila r dan R, jika dikuadratkan akan memberikan suatu nilai tertentu yaitu r 2 atau R 2 yang kadang-kadang nilai r 2 atau R 2 keduanya diberi simbul yang sama yaitu R 2 atau D. Kedua nilai D atau R 2 disebut koefisien determinasi atau koefisien penentu atau indeks penentu. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, mengenai korelasi dan modifikasinya akan dibicarakan tersendiri setelah pembicaraan regresi. Perlu ditekankan lebih luas bahwa hubungan dapat dibuat regresinya, demikian pula, tidak semua variabel atau gejala-gejala alam dapat dicari korelasinya. Oleh karena itu, agar lebih berhati-hati dalam menggunakan alat statistika ini di dalam penarikan kesimpulan, lebih-lebih membuat suatu keputusan yang lebih jauh. Akan tetapi, yang jelas bahwa kedua alat ukur tersebut di atas dapat memberikan sumbangan atau pandangan yang lebih jauh terhadap masalah yang dihadapi, karena terutama analisis regresi mempunyai daya ramal atau daya taksir yang menyakinkan apabila diuji dengan taraf nyata yang peka atau jitu. Dan inilah yang merupakan tujuan pembicaraan yang pokok pada analisis regresi dan korelasi selanjutnya analisis digunakan dalam hubungannya dengan analisis regresi untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan explaining variasi nilai variabel tidak bebas. Koefisien korelasi disimbolkan denga n ―r‖. Koefisien korelasi r memiliki nilai antara -1 dan + 1 - 1≤ r ≤1.  Jika r bernilai positif maka variable - variabel berkorelasi positif, semakin dekat nilai r ke +1 maka semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya.  Jika r bernilai negative maka variable - variabel berkorelasi negatif. Semakin dekat nilai r ke -1 maka semakin kuat korelasinya, demikian pula sebaliknya. Universitas Sumatera Utara  Jika r bernilai -1 dan +1 maka variabel menujukkan korelasi positif atau negatif sempurna. III.7.2 Regresi Linear berganda Analisis regresi linier berganda didefinisikan adalah analisis regresi yang variabel tak bebas Y ditentukan oleh sekurang-kurangnya dua variabel bebas X dan setiap variabel X maupun variabel Y hanya berpangkat satu linier. Persamaan regresi yang telah dibahas sebelumnya hanya memfokuskan pada model yang menggunakan satu variabel bebas saja. Studi bangkitan perjalanan pada umumnya mempunyai dua atau lebih variabel tidak bebas dengan bentuk sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 ……….b m X m dimana:  X 1 = variabel bebas 1  X 2 = variabel bebas 2  X 3 = variabel bebas 3  X m = variabel bebas m  a = nilai y pada perpotongan antara garis linear dengan sumbu-y  b 1 = kemiringan slope yang berhubungan dengan Variabel X 1  b 2 = slope yang berhubungan dengan X 2  Koefisien Determinan R 2 Dan Korelasi Berganda Pada analisis regresi, untuk melihat derajat hubungan antara variabel tidak bebas dengan variabel bebas dengan melihat nilai dari Universitas Sumatera Utara koefisien determinan R 2 persamaan regresi. Jadi dalam hubungan dua variabel, regresi Y terhadap X 1 dan X 2 , ingin diketahui berapa besarnya persentase sumbangan X 1 dan X 2 terhadap variasi naik turunnya Y secara bersama-sama. Besarnya persentase sumbangan ini disebut Koefisien determinan berganda. Besarnya koefisien determinasi antara 0-1, semakin mendekati 0 nol besarnya nilai koefisien determinasi suatu persamaan regresi, maka semakin kecil pula pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, sehingga garis regresi tidak dapat dipergunakan untuk peramalan bangkitan perjalanan Y. Sebaliknya semakin besar nilai koefisien determinasi ≤ 1 maka semakin besar pula pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, sehingga semakin tepat garis regresi dibuat sebagai peramalan bangkitan perjalanan Y. Pengaruh semua varaibel bebas secara bersama-sama terhadap nilai variabel tidak bebas dapat diketahui dengan melakukan pengujian terhadap variasi nilai variabel yang terdapat dalam persamaan regresi. Dalam analisis studi ini, dimana antara vaniabel bebas yang mempunyai koefisien determinasi yang tinggi ≤ 1 akan dipilih untuk menjadi suatu persamaan bangkitan perjalanan. III.8. Analisis kategori Metode analisis kategori dikembangkan pertama sekali pada The Puget Sound Transportation Study pada tahun 1964. Metode analisis kategori ini Universitas Sumatera Utara didasarkan pada adanya keterkaitan antara terjadinya pergerakan dengan atribut rumah tangga. Asumsi dasarnya adalah tingkat bangkitan pergerakan dapat dikatakan stabil dalam waktu untuk setiap stratifikasi rumah tangga tertentu Tamin, 1997. Analisis kategori merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasikan hubungan antar berbagai variabel yang berpengaruh terhadap aspek penentuan tujuan destination. Konsep dasarnya sederhana, dan variabel yang umum digunakan dalam analisis kategori adalah: 1. Ukuran rumah tangga jumlah orang 2. Kepemilikan kendaraan 3. Pendapatan rumah tangga Kategori ditetapkan menjadi tiga atau lebih dan kemudian rata-rata tingkat bangkitan pergerakan dari data empiris dibebankan untuk setiap kategori. Kategori ini kemudian digunakan untuk menentukan sifat ketergantungan antar variabel. Persamaan analisis kategori yang digunakan untuk bangkitan pergerakan dengan tujuan ‗p‘ yang dilakukan oleh orang berjenis ‘n‘ di zona ‗i‘ adalah berikut ini Tamin 1997: Q pi = � �� � � � � ��� �� �=1 Dimana:  Q pi = perkiraan jumlah perjalanan yang diproduksi oleh zona pemukiman i yang tengah kita teliti per hari pada tahun rencana. Universitas Sumatera Utara  � �� = rata-rata tingkat perjalanan per rumah tangga yang ada dalam kelaskategori ci  � � � = perkiraan jumlah rumah tangga yang ada dalam kelaskategori ci yang berlokasi di zona pemukiman i yang tengah kita teliti pada tahun rencana. Miro, 2004 Sebagai pendekatan analisis, metode ini harus melalui 4 tahapan sebagai berikut Black, 1981: 2. Tahap pertama Menetapkan beberapa variabel utama dimana variabel-variabel ini merupakan penggambaran karakteristik-karakteristik individu rumah tangga yang ada din zona pemukiman yang kita teliti. Pada studi-studi yang telah dilakukan seperti di Inggris misalnya, variabel-variabel berikut diasumsikan dapat dan telah terbukti menimbulkan serta mempengaruhi produksi bangkitan perjalanan dari zona pemukiman penduduk:  Variabel ukuran rumah tangga, merupakan jumlah orang yang mendiami rumah tangga seperti, 1, 2, 3, 4 orang dan seterusnya.  Variabel jumlah kendaraan yang dimiliki oleh rumah tangga, merupakan jumlah kendaraan biasanya roda 4 yang dipunyai oleh suatu rumah tangga misalnya 0, 1, 2 kendaraan dan seterusnya. Miro, 2004 Universitas Sumatera Utara  Variabel tingkat pendapatan rumah tangga per satuan waktubulan, merupakan penghasilan yang diterima oleh kepala rumah tangga dari hasil pekerjaannya seperti misalnya Rp. 500.000,- per bulan  Variabel jumlah pekerja yang ada di dalam suatu rumah tangga, merupakan jumlah orang yang sudah bekerja di rumah tangga itu. Misalnya 1 orang yang bekerja, 2 orang yang bekerja dan seterusnya. 5. Tahap Kedua Mengalokasikan setiap rumah tangga yang telah kita survei secara sampel melalui wawancara rumah tangga daftar kuesioner ke dalam setiap kelas sedemikian rupa sehingga tiap kelas memuat beberapa rumah tangga yang betul-betul sama tingkat karakteristiknya. Dari tahap kedua ini, biasanya kita sudah berhasil mendapat angka jumlah rumah tangga yang pasti dalam satu kelas yang sama dan jumlah perjalanan yang dibuat oleh seluruh rumah tangga yang ada pada kelas tersebut. 6. Tahap Ketiga Menentukan rata-rata tingkat perjalanan per rumah tangga pada masing-masing kelas yang sudah kita tetapkan di kedua dengan cara membagi jumlah perjalanan pada kelas yang bersangkutan dengan jumlah rumah tangga yang terdapat pada kelas tersebut. 7. Tahap Keeempat Menentukan jumlah perjalanan masing-masing kelas dengan cara mengalikan jumlah perjalanan rata-rata per rumah tangga pada kelas yang Universitas Sumatera Utara bersangkutan dengan jumlah rumah tangga hasil perkiraan dan mentotalkannya untuk seluruh kelaskategori, sehingga didapatkan hasil perkiraan jumlah perjalanan yang diproduksi oleh zona pemukiman yang kita teliti itu per hari pada tahun rencana. Miro, 2004 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Gambaran Kecamatan Medan Denai IV.1.1 Lokasi Penelitian