Y= -0,601+0,292X
2
+0,220X
3
+0,490X
4
+0,684X
5
37,133 2,49
OK Y = 0,831+0,503X
3
23,947 5,957
OK Y= 0,214+0,490X
3
+0,527X
5
23,516 3,208
OK Y = 0,796+ 0,558X
4
44,359 5,957
OK Y= -0,195+0,643X
4
+0,715X
5
61,441 3,208
OK Y = 0,959+ 0,548X
5
14,933 5,957
OK Y= 0,340+0,342X
5
+2.020E-7X
6
32,269 3,208
OK Y = 0, 653+ 2.254E-7X
6
52,022 5,957
OK
Dari 24 model persamaan yang dihasilkan dan diuji dengan menggunakan Uji-F maka dapat dilihat dari tabel diatas bahwa semua model persamaan lulus uji-F.
Pengujian terhadap semua model persamaan menghasilkan persamaan yang lulus uji adalah:
Y= -0,400+0,201X
1
+0,161X
2
+0,135X
3
+0,388X
4
+0,534X
5
IV.7 Uji Validasi
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin dukur. Dalam pengujian instrumen pengumpulan data, validitas bisa
dibedakan menjadi validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor antara faktor satu dengan
Universitas Sumatera Utara
yang lain ada kesamaan. Pada program SPSS teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah Corrected Item-Total Correlation.
IV.7 .1 Corrected Item-Total Correlation
Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang
overestimasi. Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya. Atau
dengan cara lain, analisis ini menghitung korelasi tiap item dengan skor total teknik bivariate pearson, tetapi skor total disini tidak termasuk skor item
yang akan dihitung. Perhitungan teknik ini cocok digunakan pada skala yang menggunakan item pertanyaan yang sedikit, karena pada item yang jumlahnya
banyak penggunaan korelasi bivariate tanpa koreksi efek overestimasi yang dihasilkan tidak terlalu besar, agar kita memperoleh informasi yang lebih
akurat mengenai korelasi antara item dengan tes diperlukan suatu rumusan koreksi terhadap efek spurious overlap. Pengujian menggunakan uji dua sisi
dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: - Jika r
hitung ≥ r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05 maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan
valid. - Jika r hitung r tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05 maka instrumen atau
item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid.
Langkah-langkah pada program SPSS
Universitas Sumatera Utara
Masuk program SPSS Klik variable view pada SPSS data editor
Buka data view pada SPSS data editor Ketikkan data sesuai dengan variabelnya,
Klik Analyze - Scale – Reliability Analysis
Klik semua variabel dan masukkan ke kotak items Klik Statistics, pada Descriptives for klik scale if item deleted
Klik continue, kemudian klik OK, hasil output akan di dapat
http:duwiconsultant.blogspot.com201111uji-validitas-kuisioner.html
Pada persamaan yang telah lulus tiga pengujian sebelumnya, maka akan di uji menggunakan uji validasi . hasil output SPSSnya adalah sebagai berikut:
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbachs Alpha if Item Deleted
pergerakan 7.4118
3.245 .792
.670 .685
keluarga 7.0000
2.690 .834
.707 .663
mobil 7.9294
4.614 .600
.327 .789
motor 7.4588
3.846 .589
.388 .761
bekerja 7.5529
3.536 .675
.621 .746
sekolah 7.8235
4.766 . 612
.512 .823
Dari output di atas bisa dilihat pada Corrected Item – Total Correlation, inilah
nilai korelasi yang didapat. Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data n
= 85, maka didapat r tabel sebesar 0,576.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa semua variabel melebihi angka dari 0,576. maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut dinyatakan valid. Maka persamaan
Y= -0,400+0,201X
1
+0,161X
2
+0,135X
3
+0,388X
4
+0,534X
5
dinyatakan Valid.
IV.8 Uji Linearitas