Tempat Uji Kompetensi TUK, 5 Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK, 6 Unit Produksi Training Enterpreneur, 7 Bursa Kerja Khusus BKK, 8
Rekrutmen tenaga kerja. SMK N 2 Sragen memiliki lima jurusan yaitu 1 Teknik Konstruksi Kayu TKK, 2 Teknik Mesin Otomotif TMO, 3 Teknik Mesin
Produksi TMP 4 Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik TPTL, dan 5 Teknik Komputer Jaringan TKJ.
Untuk masalah prestasi SMK N 2 Sragen tidak usah diragukan lagi. Banyak sekali penghargaan dan piala yang diterimanya, itu terbukti adanya piala-
piala yang dipasang di samping tangga naik lantai pertama. Mulai dari berdiri sampai sekarang SMK N 2 Sragen terus mengembangkan potensi anak didiknya
dan SMK N 2 Sragen ini merupakan sekolah yang mendapat gelar SMK Model sekaligus sebagai sekolah unggulan di tingkat nasional.
2. Laporan Dialog Awal dan Observasi Awal
Dialog awal dilakukan antara peneliti dan guru statika. Dari dialog awal yang dilaksanakan padahari Senin tanggal 10 Agustus 2009, didapatkan
keterangan bahwa permasalahan dan hambatan yang dialami siswa dalam kegiatan belajar mengajar dalam upaya peningkatan keaktifan belajar siswa dan prestasi
belajar siswa dalam hal ini mata pelajaran statika adalah sebagai berikut : 1 kurangnya pemahaman siswa dalam proses pembelajaran, 2 siswa tidak berani
menjawab pertanyaan dari guru karena takut salah, 3 keaktifan siswa yang tidak terarah, 4 siswa malu dan takut bertanya, 5 gangguan kelas yang bersifat
mengganggu jalannya proses pembelajaran masih sering terjadi atau sulit di handle
, 6 siswa tidak berani untuk menjawab pertanyaan dan maju mengerjakan soal latihan di depan kelas karena takut salah.
Menanggapi permasalahan diatas maka dalam penelitian ini, peneliti mengajukan solusi berupa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode Drill dan resitasi. Metode Drill berupa penerapan latihan-latihan soal yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, ketrampilan dan ketelitian siswa
dalam mengerjakan soal-soal latihan, sedangkan metode resitasi akan dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam mempertanggung-jawabkan tugasnya. Dua metode ini diharapkan mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Untuk membuktikan hasil dialog awal, peneliti melakukan observasi Pembelajaran awal dilakukan pada hari Senin tanggal 17 Agustus 2009 Oktober
jam ke 3-4 dan diikuti oleh 34 siswa. Tujuan dari observasi pembelajaran awal ini memperjelas sekaligus menentukan fokus penelitian atau indikator yang akan
dicapai dalam tindakan diantaranya adalah pemahaman siswa tentang materi, keterampilan siswa dalam mengerjakan soal latihan, ketelitian siswa dan keaktifan
siswa yang meliputi : bertanya, menjawab pertanyaan, mengerjakan soal latihan di depan kelas dan mengerjakan sol-soal latihan. Berdasarkan dialog awal dan
observasi pembelajaran awal, secara keseluruhan peneliti mendapatkan informasi sebagai berikut :
a. Gangguan kelas yang tidak segera diatasi.
b. Tugas rumah tidak diberikan.
c. Kurangnya motivasi dari guru sehingga siswa kurang antusias dalam
mengikuti pelajaran. d.
Pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan masih rendah. e.
Ketrampilan siswa dalam mengerjakan soal latihan yang diberikan guru masih kurang.
f. Ketelitian siswa dalam menjawab soal latihan masih rendah.
g. Siswa belum berani menunjukkan keaktifannya dalam proses
pembelajaran. h.
Kurangnya bimbingan dan arahan kepada siswa dalam mengerjakan soal latihan.
3. Perencanaan Tindakan Pembelajaran