Ketersediaan dan Pemenuhan Fasilitas di PPP Muncar

dilakukan oleh pelabuhan ini diharapkan dapat meningkatkan skill nelayan lemuru dalam mengoperasikan alat tangkap, dengan adanya hal tersebut maka hasil tangkapan lemuru yang mereka tangkap juga akan semakin banyak.

5.4.3 Ketersediaan dan Pemenuhan Fasilitas di PPP Muncar

Tabel 19 Ketersediaan dan Pemenuhan Fasilitas di PPP Muncar No Fasilitas Unit Ketersediaan Pemenuhan Kekurangan Fasilitas Pra produksi 1. Bengkel 1 tersedia kurang terpenuhi 50 2. Tangki BBM 1 tersedia kurang terpenuhi 50 3. Gedung keranjang 10 tersedia kurang terpenuhi 50 4. Menara air 1 tersedia kurang terpenuhi 50 5. Gedung peralatan 1 tersedia kurang terpenuhi 30 6. Rumah genzet 1 tersedia kurang terpenuhi 30 7. Rumah pompa 2 tersedia kurang terpenuhi 30 8. Eks pabrik es 1 tersedia kurang terpenuhi 50 9. KUD Mino 1 tersedia kurang terpenuhi 50 10. Slipway 3 tersedia terpenuhi 11. Rumah BBM 1 tersedia kurang terpenuhi 50 Fasilitas produksi 1. Informasi daerah penangkapan ikan lemuru - Tidak tersedia tidak terpenuhi 100 2. Penyuluhan dari PPP Muncar tersedia terpenuhi 0 3. Balai pertemuan 1 tersedia terpenuhi Tabel diatas menjelaskan ketersediaan dan pemenuhan fasilitas yang terdapat di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar. Beberapa fasilitas sudah terpenuhi tetapi terdapat beberapa fasilitas yang harus dibangun lagi atapun diperbaiki. Kekurangan fasilitas ini akan mempengaruhi kinerja dari para nelayan, hal ini akan mengakibatkan penurunan jumlah produksi dari nelayan lemuru yang terdapat didaerah Muncar. Gedung tempat keranjang di pelabuhan saat ini jumlahnya kurang, hal ini diakibatkan karena jumlah keranjang yang ada sangat banyak, sedangkan tempat penyimpanannya kurang. Keadaan ini membuat nelayan-nelayan yang ada menyimpan keranjang mereka di rumah masing-masing, hal ini sangat merugikan nelayan karena dengan menyimpan dirumah, maka akan membuat biaya tambahan untuk mengangkut keranjang-keranjang mereka ke pelabuhan. Dengan adanya penambahan jumlah gedung tempat keranjang maka kinerja nelayan menjadi efektif . Fasilitas-fasilitas yang lain sudah dijelaskan pada subbab sebelummnya., seperti menara air, fasiltas yang menyediaakan bahan bakar , maupun failitas perbaikan alat tangkap maupun kapal dari ketersediannya, pelabuhan menyediakan fasilitas-fasilitas tersebut, tetapit pada segi pemenuhannya , pelabuhan dapat mencukupi karena jumlahnya kurang. Fasilitas yang berhubungan dengan penginformasian daerah penangkapan ikan lemuru yang terdapat di Pelabuhan Perikanan pantai Muncar harusnya dibangun. Fasilitas ini sangat berfungsi agar para nelayan yang akan melakukan kegiatan penangkapan ikan lemuru tidak akan susah lagi untuk mencari daerah penangkapan ikan lemuru, disamping itu dengan adanya fasilitas ini waktu yang dibutuhkan nelayan lemuru akan lebih efisien dan efektif. Hasil dari uji-t dari faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas lemuru di daerah Muncar menyatakan bahwa faktor yang berpengaruh dalam penangkapan ikan lemuru yaitu pengalaman melaut nelayan dan jumlah anak buah kapal. Adanya hal tersebut harusnya diperhatikan oleh pihak pelabuhan agar dapat dijadikan suatu acuan untuk menentukan program-program dari pelabuhan untuk meningkatkan skill para nelayan lemuru yang terdapat di daerah Muncar agar skill dari para nelayan lemuru semakin baik dalam menangkap ikan lemuru. Dari kedaan tersebut dapat kita simpulkan bahwa sesuai dengan ketersediaan fasilitas, Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar sudah menyediakan semua fasilitas yang berhubungan dengan penangkapan ikan lemuru, tetapi pemenuhan dari fasilitas tersebut tidak 100 terpenuhi. Hal ini mengakibatkan kurang efektifnya kinerja dari nelayan lemuru, sehingga produktivitas yang ada cenderung menurun. 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Produktivitas unit penangkapan ikan lemuru per trip dan per tahun yang terdapat di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar PPP pada tahun 2006 sampai dengan 2010 mengalami peningkatan dan penurunan pada ketiga alat tangkap. Secara berturut-turut rata-rata produktivitas pada setiap unit penangkapan ikan lemuru per trip di PPP Muncar sebesar 781,28 kgunithari purse seine, 87,27 kgunithari payang, 10,93 kgunithari bagan. Sedangkan produktivitas per tahunnya berturut-turut yaitu sebesar 187.508,19 kgunittahun purse seine, 27.230,53 kgunittahun payang, 3.193,33 kgunittahun bagan. Produktivitas nelayan lemuru mengalami penurunan dan kenaikan. Secara berurut produktivitas nelayan lemuru paling tinggi di PPP Muncar yaitu 17,74 kgoranghari purse seine, 8,81 kgoranghari payang, 12,29 kgoranghari bagan. Perhitungan menggunakan uji-F memperlihatkan bahwa secara bersama- sama pengalaman melaut nelayan tahun, jumlah anak buah kapal per trip orang, ukuran kapal GT, lama operasi penangkapan ikan per trip hari, banyak operasi penangkapan ikan per bulan trip, biaya perbekalan operasi penangkapan ikan per trip Rp berpengaruh signifikan terhadap produktivitas unit penangkapan purse seine di Muncar. Tetapi berdasarkan uji-t didapatkan hasil bahwa pengalaman melaut dan jumlah anak buah kapal paling berpengaruh signifikan terhadap produktivitas lemuru di daerah Muncar, sedangkan faktor-faktor yang lain tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas lemuru yang terdapat di daerah Muncar. Berdasarkan ketersediannya PPP Muncar menyediakan semua fasilitas yang berhubungan dengan kegiatan penangkapan ikan lemuru, tetapi berdasarkan pemenuhannya, pelabuhan ini belum dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhan yang berhungan dengan penyediaan fasilitas pra produksi dan fasilitas produksi yang diinginkan oleh nelayan lemuru. Fasilitas pra produksi seperti gedung peralatan, menara air, pabrik es, rumah BBM dan KUD belum terpenuhi, sedangkan untuk fasilitas produksi yang belum terpenuhi adalah fasilitas yang berhubungan dengan