Tabel 11 Produksi penangkapan ikan di laut berdasarkan alat tangkap di Kabupaten Banyuwangi tahun 2010
No Alat Tangkap
Produksi Ton
Nilai produksi Rp juta
1 2
3 4
5 6
7 Purse Seine
Payang Gill Net
P. Rawai Pancing lainnya
Bagan Lain-lain
23.435,4 2.240,5
946,8 908,3
1.005,5 257,5
470,2 100.573,2
15.760,1 6.407,1
8.985,1 10.694,3
1.004,8 3.937,8
Jumlah 29.264,3 147.362,3
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010
4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar
4.2.1 Letak Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar
Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar terletak di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Kecamatan
Muncar terletak di tepi pantai Selat Bali pada posisi 8
o
24’ – 8
o
30’ Lintang Selatan dan 114
o
15’38’’-114
o
21’5’’ Bujur Timur yang memiliki teluk bernama Teluk Pangpang, serta mempunyai panjang pantai yang mencapai 13 km dengan
pendaratan ikan sepanjang 4,5 km UPT PPP Muncar 2010. Jarak Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar dengan pusat Kecamatan
Muncar adalah 2 km atau sekitar 10 menit, dengan kota kabupaten Banyuwangi sejauh 37 km dengan lama perjalanan sekitar 1,5-2 jam, serta dengan ibukota
provinsi adalah 332 km yang dapat ditempuh antara 8-9 jam, Kecamatan Muncar mempunyai penduduk sebanyak 140.125 jiwa dan masyarakatnya terutama dari
segi struktur budaya nelayan dari suku Jawa, Madura, Osing, dan Bugis. Suku asli yang terdapat di Kecamatan Muncar yaitu suku Jawa, sedangkan suku pendatang
yaitu suku Madura, Osing, dan Bugis. Suku pendatang rata – rata bermatapencaharian sebagai nelayan, hal ini disebabkan karena suku-suku
pendatang mendatangi tempat – tempat yang dianggap mempunyai hasil tangkapan yang melimpah UPT PPP Muncar 2010.
4.2.2 Unit penangkapan ikan
1 Kapal penangkapan ikan Kapal penangkapan ikan yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Pantai
Muncar dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu jenis kapal motor KM, perahu motor temple PMT, dan perahu tanpa motor PTM. Kapal motor dibagi
menjadi kapal motor kurang dari 5 GT, 5-10 GT , dan 10-30 GT. Jumlah armada penangkapan ikan di Muncar dari tahun 2001 sampai dengan 2010 dapat dilihat
pada Tabel 12 dan Gambar 2.
Tabel 12 Perkembangan jumlah kapal penangkapan ikan di Pelabuhan Pantai Muncar tahun 2001 - 2010
Tahun PTM PMT KM
Jumlah Perkem
-bangan 5
GT 5-10
GT 10-30
GT Jumlah
2001 48 1.151 547 258 746 1551 2.750 -
2002 29 1.112 533 258 198 989 2.130
-22,5 2003 48 1.208 566 253 198 1017 2.273
6,7 2004 215 1.705 566 319 193 1078
2.998 31,9
2005 121 1.070 566 319 193 1078 2.269
-24,3 2006 121 1.070 566 319 189 1074
2.265 -0,2
2007 96 1.401 566 319 189 1074 2.571 13,5
2008 96 1.401 566 319 189 1074 2.571 2009 121 676 566 319 189 1074 1.871
-27,2 2010 121 676 566 319 189 1074 1.871
Sumber : UPT PPP Muncar 2010
Tabel 12 diatas menjelaskan bahwa perkembangan armada penangkapan di Pelabuhan Perikanan Pantai PPP muncar dari tahun 2001 sampai 2010
mengalami fluktuasi. Terjadi penambahan dan pengurangan armada dalam beberapa kurun waktu tesebut. Jenis kapal yang paling banyak dipakai di daerah
Muncar yaitu jenis perahu motor tempel, hal ini dikarenakan perahu motor tempel dapat menempuh jarak wilayah penangkapan yang lebih jauh dari pada perahu
tanpa motor, serta jika dibandingkan dengan kapal motor, harga perahu motor tempel lebih murah. Sedangkan jenis kapal yang paling sedikit di wilayah Muncar
yaitu jenis perahu tanpa motor, hal ini dikarenakan daya jelajah mesin ini tidak
terlalu jauh, sehingga akan berpeluang mendapatkan hasil tangkapan yang sedikit. Biasanya perahu ini dipakai oleh nelayan kecil untuk sekedar memenuhi
kebutuhan mereka sehari-hari.
Gambar 2 Perkembangan armada penangkapan ikan di PPP Muncar tahun 2001-2010
Grafik diatas menjelaskan bahwa fluktuasi perahu tanpa motor di Muncar pada tahun 2001 sampai dengan 2010 tidak terlalu signifikan, hal ini terlihat dari
jumlah perahu tanpa motor dari tahun 2001 sampai dengan 2010 kenaikan dan penurunannya tidak terlalu besar, tetapi dapat terlihat pada tahun 2003-2004
kenaikan jumlah perahu tanpa motor mencapai persentase lebih dari 100 , setelah itu terjadi kenaikan dan penurunan tetapi tidak terlalu signifikan.
Perkembangan yang terjadi pada perahu motor tempel di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar pada kurun waktu 2001 sampai dengan 2010 sama
dengan perkembangan pada perahu tanpa motor. Tidak terjadi perubahan yang signifikan, hanya saja pada tahun 2008-2009 terjadi penurunan lebih dari 50 .
Hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor, diantaranya faktor lingkungan. Musim yang tidak menentu membuat nelayan tidak bisa memprediksi musim-
musim yang banyak terdapat ikan, sehingga membuat nelayan tidak melaut.
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah armada
unit
PTM PMT
KM
Karena faktor tersebut membuat banyak kapal yang rusak, sehingga kapal motor tempel jumlahnya juga berkurang.
Kapal motor di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar dibagi dalam tiga jenis sesuai dengan penjelasan diatas. Jumlah paling banyak yaitu kapal motor
dengan kapasitas kurang dari 5 GT. Jumlah ini stabil dari tahun 2003 sampai dengan 2010 sebanyak 566 unit. Sedangkan untuk kapal berkapasitas 5-10 GT
jumlahnya terbanyak kedua. Jumlah paling banyak terdapat pada tahun 2004 dan stabil hingga tahun 2010. Kapal motor terakhir yang ada di muncar yaitu
berkapasitas 10-30 GT, jumlahnya tidak terlalu besar, tetapi jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya, jumlah kapal motor yang berkapasitas 10-30 GT di
Muncar paling banyak. Jika dilihat pada grafik, terjadi penurunan jumlah kapal dengan kapasitas 10-30 GT, hal ini juga dikarenakan musim yang tidak menentu,
sehingga dapat berdampak pada berkurangnya jumlah armada di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar. Penjabaran dari jumlah armada penangkapan di PPP
Muncar dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Jumlah kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar tahun 2010
Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah kapal terbanyak pada tahun 2010 yaitu pada jenis perahu motor tempel dengan jumlah 676 unit
36,1 , hal ini dikarenakan perahu motor tempel harganya lebih murah jika
121 unit
676 unit
566 unit
319 unit
189 unit
PTM PMT
KM 5 GT
KM 5‐10 GT
KM 10‐30 GT
dibandingkan dengan kapal motor dan daya jelajahnya lebih jauh jika dibandingkan dengan perahu tanpa motor. Diurutan kedua jumlah kapal paling
banyak yaitu kapal motor berkapasitas kurang dari 5 GT sebanyak 566 unit 30,25 , sedangkan posisi selanjutnya berturut-turut kapal motor 5-10 GT berjumlah
319 unit 17 , kapal motor 10-30 GT berjumlah 189 unit 10,1 dan perahu tanpa motor berjumlah 121 unit 6,46 .
2 Alat tangkap Alat tangkap yang dioperasikan di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar
diantaranya purse Seine, payang, gill net, pancing tonda, rawai hanyut, pancing ulur, bagan tancap, sero banjang, dan lain-lain. Perkembangan jumlah alat
tangkap di Muncar dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Perkembangan jumlah alat tangkap di PPP Muncar tahun 2001-2010
Tahun Alat penangkapan ikan
Jumlah purse
Seine Pa-
yang gill
net rawai
hanyut pancing
ulur bagan
tancap sero lain-lain
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
190 190
190 190
142 166
185 185
203 203
94 94
93 93
112 112
44 44
42 42
102 102
102 102
276 276
255 255
679 679
102 102
102 102
181 181
181 181
121 121
305 304
305 305
342 442
395 395
516 516
142 174
174 174
174 174
129 129
120 120
138 149
149 149
142 142
142 142
224 224
454 455
455 455
894 1.012
612 788
214 214
1.527 1.570
1.570 1.570
2.263 2.510
1.948 2.124
2.124 2.124
Sumber : UPT PPP Muncar 2010
Perkembangan alat tangkap di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar jumlahnya naik turun setiap tahunnya. Penambahan alat tangkap paling besar
terjadi pada tahun 2004-2005 yaitu sebesar 693 alat tangkap dan penurunan alat tangkap paling besar terjadi pada tahun 2006-2007 yaitu sebesar 562 alat tangkap.
Jumlah alat tangkap paling banyak di Muncar terjadi pada tahun 2006 yaitu sebanyak 2.510 unit, sedangkan jumlah alat tangkap paling sedikit terjadi pada
tahun 2001, yaitu sebesar 1.527 unit.
Jenis alat tangkap yang paling banyak di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar yaitu pancing ulur, dan gill net. Jumlah alat tangkap tersebut dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan. Sedangkan pada alat tangkap payang, dari tahun 2001-2010 jumlahnya mengalami penurunan. Pada alat tangkap purse seine
jumlahnya mengalami peningkatan setiap tahunnya, walaupun pada tahun 2004- 2005 jumlahnya mengalami penurunan, tetapi secara keseluruhan rata-rata
jumlahnya meningkat setiap tahunnya. Pada penelitian ini, objek yang dilihat adalah ikan lemuru, dan alat
tangkap yang digunakan paling banyak digunakan untuk menangkap ikan lemuru yaitu purse seine, payang, dan bagan. Jumlah purse seine di Muncar berjumlah
1844 unit, pada alat tangkap payang jumlah lebih sedikit yaitu 770 unit sedangkan untuk alat tangkap bagan jumlahnya kedua terbanyak setelah purse seine yaitu
1510 unit. Perkembangan jumlah alat tangkap ini dapat dilihat pada tabel 10.
Gambar 4 Perkembangan jumlah alat tangkap penangkap ikan lemuru di PPP Muncar tahun 2001-2010
Kapal yang digunakan dalam armada adalah jenis perahu motor tempel dengan kapasitas 15-30 GT. Muncar memiliki sistem penangkapan yang
menggunakan alat tangkap purse seine menggunakan dua mesin. Untuk alat tangkap payang, jenis kapal yang digunakan yaitu perahu motor tempel dengan
50 100
150 200
250
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah Unit
Tahun
Purse seine
Payang Bagan
kapasitas 2-5 GT. Sedangkan untuk alat tangkap bagan, kapal yang digunakan cukup untuk menuju ke daerah tempat bagan tersebut berada, sehingga tidak
memerlukan kapal dengan kapasitas yang besar. Daerah pengoperasian alat tangkap diatas antara lain di daerah
Pengambengan, Karangante, Senggrong, Teluk Pangpang, sedangkan untuk alat tangkap purse seine dapat dioperasikan lebih jauh karena kapal yang digunakan
dapat menempuh jarak ke daerah penangkapan kapasitasnya juga lebih besar. Daerah pengoperasiannya yaitu Pondokimbo, Celikan Bawang, dan Pandean.
3 Nelayan Mata pencaharian yang ada di Muncar salah satunya yaitu nelayan. Di
Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar terdapat dua jenis nelayan, yaitu nelayan asli dan nelayan andon. Nelayan asli adalah nelayan yang bertempat tinggal di daerah
Muncar dan seluruh waktunya digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut. Sedangkan nelayan andon adalah nelayan yang tempat tinggalnyanya
terdapat di luar daerah Muncar atau dapat dikatakan sebagai nelayan pendatang. Nelayan ini biasanya berasal dari daerah Madura dan Bali. Jumlah nelayan andon
dapat berubah sewaktu-waktu. Perubahan itu dapat berupa perubahan positif penanbahan ataupun negatif pengurangan. Jumlah nelayan di Muncar dari
tahun mengalami fluktuasi. Terjadi penambahan jumlah dan pengurangan jumlah nelayan di setiap tahunnya.
Daerah Muncar pada tahun 2009-2010 mangalami penambahan jumlah nelayan. Penambahan jumlah nelayan terjadi pada tahun 2008-2009 yaitu sebesar
8,75 , sedangkan pengurangan jumlah nelayan paling besar teradi pada tahun 2004-2005 yaitu sebesar -5,50 . Tetapi secara umum, jumlah nelayan di Muncar
mengalami kenaikan. Kenaikan jumlah nelayan ini diakibatkan adanya banyaknya nelayan-nelayan yang berasal dari daerah luar Muncar bermigrasi ke daerah
Muncar, sehingga terjadi penambahan nelayan. Penambahan nelayan ini mempengaruhi penambahan jumlah alat tangkap yang ada di daerah Muncar dari
tahun 2006 sampai dengan 2010. Jumlah nelayan yang terdapat di daerah Muncar dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Perkembangan jumlah nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar tahun 2001-2010
Tahun Nelayan jiwa
Jumlah Perkembangan 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 11.818
12.251 12.233
11.958 11.300
11.685 12.762
12.257 13.330
13.360 -
3,66 -0,14
-2,24 -5,50
3,40 9,21
-3,95 8,75
1,22
Sumber : UPT PPP Muncar 2010
5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Unit Penangkapan Ikan yang digunakan 5.1.1 Unit