Keadaan wilayah laut, pesisir, pantai dan sungai Keadaan umum perikanan di Kabupaten Banyuwangi

nelayan perikanan sebesar 30.535 orang atau 1,98 dari total penduduk yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi dengan rincian sebagai berikut : Tabel 6 Sebaran penduduk menurut mata pencaharian sektor perikanan Kabupaten Banyuwangi tahun 2009 No Mata Pencaharian Jumlah jiwa Persentase 1 2 3 Nelayan perairan umum Pembudidaya ikan Nelayan penangkap ikan di laut 2.150 5.430 22.955 7,04 17,78 75,18 Jumlah 30.535 100 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010 Kondisi penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan berada di 11 sebelas kecamatan berpantai yakni Wongsorejo, Muncar, Pesanggaran, Purworejo, Kalipuro, Banyuwangi, Kabat, Silirragung, Rogojampi, Bangorejo, dan Tegaldlimo, sedangkan untuk pembudidaya tambak payau dan pembenihan hatchery berada di 8 delapan Kecamatan, namun yang masih beroperasi hanya berada di 2 dua Kecamatan yakni, Wongsorejo dan Kalipuro, pembudidaya ikan tawar terdapat dihampir semua kecamatan sewilayah Kabupaten Banyuwangi Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010.

4.1.2 Keadaan wilayah laut, pesisir, pantai dan sungai

Kabupaten Banyuwangi memiliki wilayah laut dimana Selat Bali yang terletak di sebelah Timur dengan dominasi ikan permukaan pelagis, dan hasil terbesar yaitu ikan lemuru Sardinella lemuru serta Samudra Indonesia yang terletak di sebelah Selatan dengan dominasi ikan demersal di samping ikan pelagis kecil dan besar. Banyuwangi mempunyai pesisir pantai sepanjang ± 282 km, beberapa wiyah pesisir merupakan lahan yang potensial bagi budidaya air payau tambak, pembenihan udang windu Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010. Kabupaten Banyuwangi memiliki 81 sungai dengan panjang keseluruhan mencapai ± 735 km yang berfungsi untuk pertanian, perikanan, dan lain – lain. Sungai – sungai tersebut ada yang bermuara di Selat Bali yaitu Sungai Lo, Sungai Setail, Sungai Kalibaru, Sungai Sepanjang, serta Sungai Kempit. Selain itu juga terdapat 7 waduk dengan luas mencapai 4,0 ha serta 2 rawa luasnya mencapai 1,5 ha Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010.

4.1.3 Keadaan umum perikanan di Kabupaten Banyuwangi

Wilayah perairan di Kabupaten Banyuwangi yang dibatasi oleh lautan yaitu Selat Bali di sebelah Timur dan Samudra Hindia di sebelah Selatan merupakan salah satu daerah perikanan utama di Jawa Timur. Sesuai dengan potensi sumberdaya perikanan yang tersedia, maka peningkatan kontribusi sub sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Banyuwangi dilaksanakan melalui peningkatan usaha-usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi, dan rehabilitasi yang meliputi usaha penangkapan di perairan umum, rehabilitasi hutan mangrove, dan terumbu karang. Pengembangan produksi tersebut memenuhi konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri, sedangkan komoditas-komoditas yang mempunyai pasaran baik di luar negeri diarahkan untuk ekspor Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010. Selat Bali yang luasnya 960 mil 2 memiliki potensi penangkapan maksimum lestari MSY untuk ikan pelagis dengan hasil ikan yakni lemuru Sardinella lemuru sebesar 46.400 ton dan untuk Muncar memiliki MSY 25.256 ton tahun. Sedangkan untuk jenis ikan dasar, ikan hias, nener, dan benur belum ada penelitian, namun demikian sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar. Samudra Indonesia yang luasnya ± 2.000 mil 2 belum termasuk Zona Ekonomi eksklusif 200 mil dengan basis utamanya Pancer dan Grajagan memiliki potensi lestari sebesar 212.500 ton tahun yang terdiri dari ikan demersal sebesar 103.000 ton tahun dan ikan permukaan sebesar 109.500 ton tahun. Tingkat pengusahaan sumberdaya perikanan dan kelautan di Selat Bali sudah dilakukan secara intensif sehingga dinyatakan padat tangkap, sedangkan tingkat pengusahaan di perairan Samudra Indonesia masih relatif rendah sehingga masih memungkinkan untuk ditingkatkan beberapa kali lipat, dan pengusahaan di ZEEI Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia 200 mil masih perlu untuk di eksploitasi Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010. Usaha penangkapan di perairan pantai yang masih potensial dilaksanakan melalui motorisasi dan modernisasi unit penangkapan. Jenis alat tangkap yang dikembangkan adalah trammel net, gillnet, pancing rawai, dan purse seine dengan menggunakan perahu motor tempel dan kapal motor Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010. Tabel 7 Perkembangan armada perikanan Kabupaten Banyuwangi tahun 2009- 2010 Kecamatan 2009 2010 PTM PMT KM PTM PMT KM Muncar Pesanggaran Purwoharjo Wongsorejo Kalipuro Banyuwangi Kabat Rogojampi Tegaldlimo - - - 35 52 15 25 34 22 4.454 472 395 420 403 210 52 512 225 624 70 440 - - - - - - 67 18 40 47 12 32 32 20 30 3.604 410 456 345 220 240 65 375 80 715 105 170 72 63 72 50 140 135 Jumlah 183 7.143 1.134 298 5.795 1.522 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010 Tabel diatas menjelaskan bahwa armada perikanan Kabupaten Banyuwangi mengalami penurunan sebesar 11,08 pada tahun 2010, yaitu berkurang 845 unit dari tahun 2009. Armada paling banyak yaitu pada kecamatan Muncar sebanyak 4386 unit pada tahun 2010, sedangkan armada paling sedikit terdapat di kecamatan Kabat yaitu sebanyak 147 unit pada tahun 2010. Alat tangkap yang terdapat di Kabupaten banyuwangi jenisnya sangat bervariasi. Banyak sekali alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan. Alat tangkap yang paling dominan di Kabupaten Banyuwangi adalah pancing dengan jumlah 4190 unit. Alat tangkap ini banyak digunakan karena pengoperasian alat ini terhitung mudah dan tidak memerlukan banyak modal. Sedangkan alat tangkap yang paling sedikit di wilayah ini yaitu pukat pantai dengan jumlah 25 unit. Alat tangkap ini sedikit digunakan karena hasil tangkapan dengan menggunakan alat tangkap ini tidak terlalu besar, sehingga masyarakat enggan untuk menggunakan alat tangkap ini, sedangkan alat tangkap yang banyak menangkap ikan yaitu pukat cincin, alat tangkap ini banyak dijumpai di wilayah Kecamatan Muncar. Pukat cincin menyumbang produk perikanan yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi, ikan yang ditangkap khususnya ikan lemuru yang merupakan komoditas paling utama yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi Jumlah alat tangkap di Kabupaten Banyuwangi dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Jumlah alat tangkap di Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 No Alat Tangkap Kecamatan W ong so re jo K alip uro Ban yuw ang i Kabat Ro go jamp i Mu nca r Teg ald limo Pur w oha rj o Pesangg ar an ju mlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Payang Pukat Pantai Pukat Cincin J.Insang Hanyut J.Insang Tetap Bagan Tancap Serok Trammel Net Rawai Tetap Rawai Hanyut Pancing Lain Sero Bubu Perangkap lain Lain-lain 10 - - 6 - - - - - - 850 - - - 23 30 - - 80 - - - - - - 810 - - - - 11 25 - - - - - - - 10 235 - - 5 - 5 - - 6 - - - - - - 40 - - - - - - - 185 - - - - - - 417 - - - - 42 - 203 384 105 136 224 - - 321 1121 142 85 - 1240 - - - - - - - - - - 120 - - - 260 20 - 13 41 10 - - 240 35 - 285 - - - 315 - - 4 32 15 - - 60 40 - 312 142 85 - 264 118 25 220 734 130 136 224 300 75 331 4190 142 85 5 2102 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010 Nelayan di daerah Banyuwangi di bagi menjadi dua jenis, yaitu nelayan juragan dengan anak buah kapal pandega. Pandega di Kabupaten Banyuwangi jumlahnya lebih banyak dari juragan. Jumlah nelayan pada tahun 2010 sebanyak 22.955 jiwa. Bila dibandingkan dengan tahun 2009 yang jumlah nelayannya 24.651 jiwa terjadi penurunan. Jumah juragan dan pandega yang paling banyak terdapat di Kecamatan Muncar, jumlahnya berturut-turut 1.908 dan 12.716 jiwa. Hal ini disebabkan alat tangkap yang terdapat di Kecamatan Muncar jumlahnya paling banyak di Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan jumlah juragan paling sedikit terdapat di Kecamatan Siliarung sebanyak 4 jiwa dan pandega yang jumlahnya paling sedikit terdapat di Kecamatan Bangorejo sebanyak 11 jiwa. Jumlah nelayan di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Jumlah nelayan di Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 No Kecamatan Juragan Pandega Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Muncar Pesanggaran Purwoharjo Wongsorejo Kalipuro Banyuwangi Kabat Rogojampi Tegaldlimo Siliragung Bangorejo 1.908 382 750 370 390 210 62 475 117 4 5 12.716 1.140 1.652 805 292 498 120 994 42 12 11 14.624 1.522 2.402 1.175 682 708 182 1.469 159 16 16 Jumlah 4.673 18.282 22.955 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010 Perkembangan volume produksi hasil tangkapan di Kabupaten Banyuwangi secara umum mengalami penurunan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010. Produksi perikanan paling besar di dominasi oleh Kecamatan Muncar sebesar ± 94,81 dari semua produksi penangkapan ikan dilaut. Hal ini disebabkan karena usaha penangkapan ikan di Muncar merupakan sentra kegiatan perikanan di Kabupaten Banyuwangi, disamping itu kegiatan penangkapan ikan sudah dilaksanakan secara intensif dengan armada dan alat tangkap perikanan yang cukup memadai. Kecamatan Muncar juga memiliki banyak perusahaan pengolahan ikan. Ikan yang paling banyak diolah yaitu ikan lemuru, sebagian besar hasil tangkapan yang terdapat di Kecamatan Muncar ini yaitu ikan lemuru. Hal tersebut menjadikan Kecamatan Muncar merupakan penyumbang paling besar pendapatan dari sector perikanan yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan produksi perikanan paling kecil terdapat di Kecamatan Bangorejo, hal ini diakibatkan karena jumlah alat tangkap yang terdapat di kecamatan ini sedikit dan tidak didukung dengan armada yang memadai sehingga menyebabkan produksi di Kecamatan ini paling sedikit. Perkembangan volume produksi hasil tangkapan di Kabupaten Banyuwangi dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Perkembangan volume produksi hasil tangkapan Kabupaten Banyuwangi tahun 2009-2010 No Kecamatan 2009 2010 Produksi ton Nilai produksi juta Produksi ton Nilai produksi juta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Muncar Pesanggaran Purwoharjo Wongsorejo Kalipuro Banyuwangi Kabat Rogojampi Tegaldlimo Siliragung Bangorejo 48.304,4 1.284,3 426,2 672,4 523,2 8,5 4,2 126,3 15,2 3,6 2,7 147.948,6 5.779,2 2.237,8 4.370,2 3.034,6 55,5 25,2 808,4 93 19,6 15 27.746,4 411,8 700,4 160,2 66,6 27,9 17 104,5 29 137.604,1 2.831,5 3.833,2 1.265,9 468,1 196,4 111,8 779,7 271,2 Jumlah 51.371 164.387,3 29.264,3 147.362,2 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010 Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu penyumbang produk perikanan di Indonesia. Produk perikanan yang dihasilkan sebagian besar berasal dari laut, sedangkan untuk perikanan budidaya belum begitu besar. Produk perikanan laut menduduki peringkat pertama di daerah Banyuwangi. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, bahwa di daerah banyuwangi terdapat beberapa jenis alat tangkap. Alat tangkap yang ada memiliki produktivitas yang berbeda – beda. Alat tangkap yang paling banyak produktivitasnya yaitu purse seine dengan jumlah hasil tangkapan yaitu 23.435,4 tontahun. Hal ini disebabkan karena alat tangkap ini mempunyai efektifitas penangkapan yang tinggi, sehingga dapat menangkap ikan dalam jumlah besar. Jumlah purse seine di Kabupaten Banyuwangi juga banyak, sehingga secara otomatis hasil tangkapan yang didapatkan oleh nelayan yang mengoperasikan alat tangkap purse seine juga banyak. Sedangkan alat tangkap yang mempunyai produktivitas paling rendah di Kabupaten Banyuwangi adalah alat tangkap bagan dengan jumlah hasil tangkapan 257,5 tontahun. Berikut ini adalah produksi penangkapan ikan di laut berdasarkan alat tangkap di Kabupaten Banyuwangi. Tabel 11 Produksi penangkapan ikan di laut berdasarkan alat tangkap di Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 No Alat Tangkap Produksi Ton Nilai produksi Rp juta 1 2 3 4 5 6 7 Purse Seine Payang Gill Net P. Rawai Pancing lainnya Bagan Lain-lain 23.435,4 2.240,5 946,8 908,3 1.005,5 257,5 470,2 100.573,2 15.760,1 6.407,1 8.985,1 10.694,3 1.004,8 3.937,8 Jumlah 29.264,3 147.362,3 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi 2010

4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar