Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Variabel Indikator N Min Max Mean Std. Deviasi Intellectual Capital iB-Vaca 40 -1,920 0,790 0,251 0,455 iB-Vahu 40 -3,720 10,620 2,478 2,907 iB-Stva 40 -2,813 1,740 0,354 0,880 GCG GCG 40 1 2,3 1,675 0,328 Kinerja ROA 40 -0,019 0,069 0,015 0,014 NPM 40 0.003 0,440 0,116 0,111 Sumber : Data diolah output WarpPls 5.0 Hasil analisis deskriptif tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Intellectual Capital Variabel intellectual capital terdiri dari 3 buah indikator yang terdiri dari iB-VACA, iB-VAHU dan iB-STVA. Indikator dari Intellectual Capital tersebut disimbolkan dengan iB-VACA iB-VAHU dan iB-STVA. iB-VACAmemiliki nilai minimum sebesar -1,920, nilai ini merupakan hasil perhitungan iB-VACA pada Bank Mega Syariah pada tahun 2012 dan nilai maksimum dari iB-VACA sebesar 0,790, nilai ini merupakan hasil perhitungan iB-VACA pada BNI Syariah pada tahun 2013. Sehingga rata-rata iB-VACA sebesar 0.251 dengan standar deviasi sebesar 0,455. Sedangkan iB-VAHU memiliki nilai minimum sebesar - 3,720, nilai ini merupakan hasil perhitungan iB-VAHU pada Bank Mega Syariah pada tahun 2012dan nilai maksimum dari iB-VAHU sebesar 10,620 , nilai ini merupakan hasil perhitungan iB- VAHUpada Mybank Syariah pada tahun 2014. Sehingga rata-rata iB-VAHU sebesar 2,478 dengan standar deviasi sebesar 2,907. Dan iB-STVA memiliki nilai minimum sebesar -3,820, nilai ini merupakan hasil perhitungan iB-VAHU pada Bank Victoria Syariah pada tahun 2014 dan nilai maksimum dari iB-STVA sebesar 1,740, nilai ini merupakan hasil perhitungan iB-STVA pada Mega Syariah pada tahun 2011. Sehingga rata-rata iB-STVA sebesar 0,354 dengan standar deviasi sebesar 0,880. 2. Good Corporate Governance Variabel good corporate governance di proksikan dengan indikator kualitas GCG. Data tersebut menunjukkan bahwa sampel yang diambil terdapat pada rentang data antara 1 sampai 2,3 dengan mean sebesar 1,673. Perhitungan standar deviasi diperoleh data sebesar 2,38. 3. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan dalam penelitian imi dihitung menggunakan ROA dan NPM. Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif di atas, ROA memiliki nilai minimum -0,019, nilai ini merupakan hasil perhitungan ROA pada Bank Victoria Syariah pada tahun 2014 dan nilai maksimum dari ROA sebesar 0,069, nilai ini merupakan hasil perhitungan ROA pada Bank Victoria Syariah pada tahun 2011. Sehingga rata-rata ROA sebesar 0,015 dengan standar deviasi sebesar 0,014. Sedangkan berdasarkan statistik deskriptif di atas, NPM memiliki nilai minimum 0,003, nilai ini merupakan hasil perhitungan NPM pada Bank Victoria Syariah pada tahun 2011 dan nilai maksimum dari NPM sebesar 0,440, nilai ini merupakan hasil perhitungan NPM, pada Mybank Syariah pada tahun 2012. Sehingga rata-rata NPM sebesar 0,116 dengan standar deviasi sebesar 0,111. 2. Evaluasi Model Pengukuran Outer Model Langkah selanjutnya yaitu evaluasi outer model dilakukan melalui 3 kriteria yaitu convergent validity, discriminant validity dan composite reliability. Berikut ini adalah hasil pengolahan data: Tabel 4.5 Hasil Output Evaluasi Outer Model Sumber : Data diolah Berdasarkan pengolahan data diatas menunjukan bahwa pada variabel intellectual capital yang terdiri dari IB-VACA, IB-VAHU dan IB- STVA terdapat indikator yang tidak memenuhi Outer Model yaitu IB-STVA dimana IB-STVA memiliki faktor loading 0,70 atau 0,40 yaitu sebesar No Var Dimensi Indika tor Faktor loading p-value Indikator AVE CR Dimensi Vali ditas Reliabilit as Validitas Reliabi litas Ket 1 2 3 4 9 10 11 12 13 14 15 1 IC X1 IB-VACA X1.1 0.723 0.001 Vali d Reliabel 0.47 0.706 kurang valid reliabel 2 IB-VAHU X1.2 0.878 0.001 Vali d Reliabel 3 IB-STVA X1.3 0.342 0.001 Inval id Reliabel hapu s 4 GCG X2 GCG X2 1.000 0.001 Vali d Reliabe 1.000 1.000 Valid Reliabe l 5 KK Y ROA Y1.1 0.84 0.001 Vali d Reliabel 0.706 0.821 valid Reliabe l 6 NPM Y1.2 0.84 0.001 Vali d Reliabel 0,342 dengan p-value 0,05 yaitu 0,274. Dan untuk variabel GCG yang dan variabel kinerja yang terdiri dari indikator ROA dan NPM memenuhi uji outer model. Indikator dengan loading dibawah 0,40 harus dihapus dari model untuk meningkatan nilai Avarage variance extrcted AVE dan composite reliability di atas batasannya. Sehingga indikator IB-STVA dan Dewan direksi harus di hapus dari model. Berikut ini hasil output setelah penghapusan indikator- indikator tersebut: Tabel 4.6 Hasil Output Evaluasi Outer Model setelah penghapusan indikator ib-stva dan dewan direksi Sumber : Data diolah Berdasarkan hasil tersebut ketiga konstruk telah memenuhi convergent validity yang merupakan bagian dari outer model yaitu memiliki faktor loading 0,70 atau 0,40 dan p-value 0,05. Dan memiliki nilai AVE 0,50. Dan juga telah memenuhi composite reliability yang merupakan bagian dari outer model yaitu memiliki nilai composite reliability 0,70. Dengan demikian, maka outer model dapat diterima. No Var Dimensi Indikator Faktor loading p- value Indikator AVE CR Dimensi Validitas Reliabilitas Validitas Reliabilitas 1 2 3 4 9 10 11 12 13 14 15 1 IC X1 IB-VACA X1.1 0.830 0.001 Valid reliabel 0.690 0.817 Valid reliabel 2 IB-VAHU X1.2 0.830 0.001 Valid reliabel 3 GCG X2 GCG X2 1.000 0.001 Valid reliabel 1.000 1.000 Valid reliabel 4 KK Y ROA Y1.1 0.840 0.001 Valid reliabel 0.706 0.827 Valid Reliabel 5 NPM Y1.2 0.840 0.001 Valid reliabel 3. Evaluasi Model Struktural Inner Model Tahap selanjutnya adalah melakukan evaluasi struktural inner model yang meliputi uji kecocokan model model fit, path coefficient, dan R 2. Pada uji kecocokan model terdapat 3 indeks pengujian, yaitu average path coefficient APC, average R — squared ARS dan average varians factor AVIF dengan kriteria APC dan ARS diterima dengan syarat p –value 0,05 dan AVIF lebih kecil dari Gambar 4.1 Model fit and quality indices Model fit and quality indices ----------------------------------------------------------- Average path coefficient APC=0.452, P0.001 Average R-squared ARS=0.700, P0.001 Average adjusted R-squared AARS=0.684, P0.001 Average block VIF AVIF=1.377, acceptable if = 5, ideally = 3.3 Sumber : Data diolah output WarpPls 5.0 Berikut ini adalah hasil output model fit indices yang disajikan dalam tabel yaitu: Tabel 4.7 Model Fit Indices Indeks P-Value Kriteria Keterangan APC 0,42 0,001 p0,05 Diterima ARS 0,700 0,001 P0,05 Diterima AVIF 1,377 Good if 5 AVIF 5 Diterima Sumber : Data diolah output WarpPls 5.0 Hasil output di atas, menjelaskan bahwa APC memiliki indeks sebesar 0,42 dengan nilai p-value 0,001. Sedangkan ARS memiliki indeks sebesar 0,700 dengan p-value0,001. Berdasarkan kriteria, APC sudah memenuhi kriteria karena memiliki nilai p 0,001. Begitu pula dengan nilai p-value dari ARS yaitu p0.001 0,05. Nilai AVIF yang harus 5 sudah terpenuhi karena berdasarkan data tersebut AVIF nilainya 1,377. Dengan demikian, maka inner model dapat diterima. 4. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis ini juga dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran dugaan penelitian atau hipotesis. Hasil korelasi antar konstruk diukur dengan melihat path coefficients dan tingkat signifikansinya yang kemudian dibandingkan dengan hipotesis penelitian yang terdapat di bab dua. Tingkat signifikansi yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebesar 5. Berikut ini hipotesis yang dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran dugaan penelitian yang terdiri dari ketiga hipotesis, yaitu: 1. Hipotesis 1 : Intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah 2. Hipotesis 2 : Good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. 3. Hipotesis 3 : intellectual capital, dan good corporate governance secara berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Berikut ini merupakan gambar model penelitian dan hasil dari effect size yang telah diperoleh berdasarkan pengolahan data: Gambar 4.2 Model Penelitian Sumber : Data diolah output WarpPls 5.0 Keterangan: IC : Intellectual Capital GCG : Good Corporate Governance KK : Kinerja Keuangan Dalam gambar tersebut dapat dilihat bahwa variabel Intellectual capital memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan NPM dalam kurun waktu 2011-2014 dengan nilai p-value 0,001. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien beta yang positif yaitu β 0,7ζ. Angka ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan pada penilaian terhadap intellectual capital sebesar satu satuan, maka kinerja keuangan akan meningkat sebesar 0,74. Sedangkan, Good Corporate Governance memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan NPM dalam kurun waktu 2011- 2014 dengan nilai p-value 0,04 dan koefisien beta yang positif yaitu β 0,17. Angka ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan pada penilaian terhadap Good corporate governance sebesar satu satuan, maka kinerja keuangan akan meningkat sebesar 0,17. Untuk lebih jelasnya dapat disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.8 Indirect dan Total Effect Kriteria Variabel IC GCG KK Path coefficients IC GCG KK 0.737 0.167 p-values IC GCG KK 0.001 0.045 Effect sizes for path IC GCG KK 0.608 0.093 Sumber : Data diolah output WarpPls 5.0 Berikut ini, pengujian hipotesis diuraikan lebih lanjut: 1. Uji Hipotesis 1 a. Hipotesis Ho : Intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah Ha : Intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah b. Dasar Pengambilan Keputusan p-value ≥ 0,0η, maka Ho diterima p-value 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima c. Keputusan p-value = 0,001 0,05 maka Ha diterima atau Ho tidak dapat didukung. d. Kesimpulan Variabel intellectual capital memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja keuangan perbankan syariah. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel intellectual capital memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel kinerja keuangan yang dapat diamati melalui nilai koefisien jalur yang bernilai positif yang cukup besar yaitu 0,737. Angka ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan pada penilaian terhadap intellectual capital sebesar satu satuan, maka kinerja keuangan akan meningkat sebesar 0,737 dan begitu pula sebaliknya, setiap terjadi penurunan penilaian terhadap intellectual capital sebesar satu satuan, maka penilaian terhadap kinerja keuangan akan menurun sebesar 0,737. Nilai R 2 dapat dilihat pada effect size, dimana nilainya sebesar 0,608 berarti bahwa variabel intellectual capital memengaruhi variabel kinerja keuangan pada perbankan syariah sebesar 60,8 dan sisanya 39,2 sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar penelitian ini. 2. Uji Hipotesis 2 a. Hipotesis Ho : Good corporate governance tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah Ha : Good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah b. Dasar Pengambilan Keputusan p-value ≥ 0,0η, maka Ho diterima p-value 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima c. Keputusan p-value = 0,045 0,05, maka Ha diterima atau Ho tidak dapat didukung. d. Kesimpulan Variabel good corporate governance memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja keuangan perbankan syariah. Hal ini ditandai melalui nilai koefisien jalur yang bernilai positif sebesar 0,167 dengan p-value yang kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,045. Angka ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan pada penilaian terhadap Good corporate governance sebesar satu satuan, maka kinerja keuangan akan meningkat sebesar 0,167 dan begitu pula sebaliknya, setiap terjadi penurunan penilaian terhadap intellectual capital sebesar satu satuan, maka penilaian terhadap kinerja keuangan akan menurun sebesar 0,167. Sedangkan pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan perbankan syariah dapat dilihat pada effect size, dimana nilainya sebesar 0,093 berarti bahwa variabel good corporate governance memengaruhi variabel kinerja keuangan perbankan syariah 9,3 dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian ini. 3. Uji hipotesis 3 a. Hipotesis Ho : Good corporate governance dan Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah Ha : Good corporate governance dan intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah b. Kesimpulan Variabel intellectual Capital dan good corporate governance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja keuangan perbankan syariah. Dari hasil estimasi di atas diperoleh Nilai R 2 , dimana nilainya sebesar 0,70 berarti bahwa variabel intellectual capital dan good corporate governance mampu menjelaskan variabel kinerja keuangan perbankan syariah sebesar 70 dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian ini.

C. Pembahasan

Penelitian ini membahas pengaruh intellectual capital, dan good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan. Selain membahas pengaruh secara parsial tiap variabel tersebut, pengaruh secara simultan dari ketiga variabel tersebut juga akan dibahas. 1. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Intellectual capital terdiri dari tiga indikator yaitu iB-VACA, iB-VAHU dan iB-STVA. Dalam proses pengolahan data dilakukan penghapusan satu indikator yaitu iB-STVA karena tidak memenuhi standar kriteria convergent validity. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa variabel intellectual capital memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan NPM dalam kurun waktu 2011-2014. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien beta yang positif yang menunjukkan bahwa semakin baik intellectual capital maka semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan. Nilai R dapat dilihat pada effect size, nilainya sebesar 0,608 yang berarti bahwa variabel intellectual capital mempengaruhi variabel kinerja keuangan pada perusahaan perbankan Syariah sebesar 60,8. Hal ini menunjukkan bahwa variabel intellectual capital dapat mempengaruhi peningkatan kinerja keuangan perusahaan perbankan syariah selama tahun 2011-2014, dan pengaruh tersebut cukup besar. Dengan kata lain, semakin tinggi nilai modal intelektual yang dimiliki perusahaan, maka kinerja perusahaan semakin meningkat. Artinya perusahaan yang mengelola sumber daya intelektualnya secara maksimal akan mampu menciptakan value added dan keunggulan kompetitif yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Pemanfaatan modal intelektual secara efektif dan efisien akanberkontribusi signifikan terhadap pencapaian keunggulan kompetitif dan selanjutnya akan tercermin dalam kinerja perusahaan yang baik. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Ulum et.al 2008 dan Jauhar dkk 2014 yang menyatakan bahwa untuk kasus industri perbankan, komponen VAIC TM yang relevan adalah VACA dan VAHU. Hal ini juga mendukung pernyataan Pulic 1998 ketika kali pertama memperkenalkan metode VAIC TM yang menyatakan bahwa intellectual ability suatu perusahaan dibangun oleh physical capital VACA dan intellectual potential VAHU. Namun tidak sejalan dengan penelitian Kurniasih 2015 yang menyatakan bahwa