Intellectual Capital LANDASAN TEORI

yang semuanya bersumber pada manusia, yang diatur untuk digunakan dalam menciptakan kekayaan dan kinerja perusahaan organisasi. 21 Sementara itu Leif Edvinsson seperti yang dikutip oleh jiptohadi Sawarjuwono dan Agustine Prihatin Kadir 2003 menyamakan intellectual capital sebagai jumlah dari human capital dan structural capital misalnya, hubungan dengan konsumen, jaringan teknologi informasi dan manajemen. 22 Sedangkan Brooking 2009 dalam Ihyaul ulum 2015 menyatakan bahwa IC adalah istilah yang diberikan kepada kombinasi dari aset tak berwujud, properti intelektual, karyawan, dan infrastruktur yang memungkinkan perusahaan untuk dapat berfungsi. 23 Sehingga dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa intellectual capital adalah jumlah dari apa yang dihasilkan dari tiga elemen utama organisasi human capital, structural capital, customer capital yang mana hal-hal tersebut berkaitan dengan pengetahuan , informasi dan teknologi yang dapat menciptakaan kekayaan dan menambah kinerja perusahaan. 21 Pawit M. Yusup , “Perspektif Manajemen Pengetahuan , Informasi, Komunikasi, Pendidikan dan Perpustakaan‖, Jakarta: Raja Grafindo Persada h. 49 22 jiptohadi Sawarjuwono dan Agustine Prihatin Kadir, Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan Sebuah Library Research, Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol. 5 No. I Mei 2003, h. 38. 23 Ihyaul Ulum, ―Intellectual Capital Model Pengukuran, framework pengungkapan, dan kinerja organisasi”, UMM Pers, 201η, h. 68 2. Komponen Intellectual Capital Banyak praktisi yang menyatakan bahwa intellectual capital terdiri dari tiga komponen utama Stewart, 1998; Sveiby, 1997; Saint -Onge, 1996; Bontis, yaitu sebagai berikut : 24 a. Human Capital sebagai modal manusia, Human Capital merupakan Lifebood dalam modal intelektual. 25 Secara harfiah pengertian modal manusia Human Capital adalah pengetahuan Knowladge, keahlian Expertise, kemampuan Abality dan keterampilan Skill yang menjadikan manusia karyawan sebagai modal atau aset suatu perusahaan. Pada konsep human capital, organisasi memperlakukan orang bukan sebagai faktor biaya, melainkan sebagai aset. Artinya, organisasi menganggap setiap biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan sumber daya manusia adalah investasi, yang pada akhirnya biaya-biaya tersebut akan memberikan hasil pada organisasi. 26 Jika perusahaan memeperlakukan karyawan sebagai modal maka perusahaan akan mendapat keuntungan yang lebih besar ketimbang hanya memperlakukan karyawan sebagai sumber daya Human Resource. 27 Sehingga 24 Moehariono,” Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi‖, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014. h.305 25 Ibid.,h.305 26 Parulian Hutapea dan Nurianna Thoha Kompetensi, “Kompetensi Plus Teori Desain, Kasus dan Penerapan untuk HR serta Organisasi yang Dinamis‖, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 108. 27 Chr. Jimmy L. Gaol, “Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia‖,Jakarta : Gramedia, 2015, h. 696 Dari human capital inilah perusahaan dapat menghasilkan value added. b. Structural Capital atau Organizational Capital sebagai modal organisasi, Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan. 28 Menurut Sawarjuwono dan Kadir structural capital adalah infrastruktur yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Termasuk dalam structural capital misalnya: sistem operasional perusahaan, proses manufacturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan. 29 Menurut Suhendah, structur capital timbul dari proses dan nilai organisasi yang mencerminkan fokus internal dan eksternal perusahaan disertai pengembangan dan pembaharuan nilai untuk masa depan. 30 28 Moehariono,” Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi‖, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014. h.306 29 jiptohadi Sawarjuwono dan Agustine Prihatin Kadir, Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan Sebuah Library Research, Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol. 5 No. I Mei 2003, h. 38 30 Suhendah dan Rousilita, “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas, Produktivitas dan Penilaian Pasar pada Perusahaan yang Go Public di Indonesia pada Tahun 2005-2007. ”, Simposium Nasional Akuntansi XV, Banjarmasin, 2012, h. 17 c. Ralational Capital atau Costumer Capital sebagai modal pelanggan, elemen ini merupakan modal intelektual yang memeberikan nilai secara nyata. 31 Menurut Hubert Saint Onge memberikan definisi Costumer Capital sebagai kedalaman penetrasi, kelebaran cakupan, dan keterkaitan loyalitas dari perusahaan. Kemudian, Costumer Capital adalah kecenderungan pelanggan suatu perusahaan untuk tetap melakukan bisnis dengan perusahaan tersebut. 32 Perusahaan harus mampu menciptakan barang dan jasa yang berbeda dan memiliki nilai lebih dimata konsumen. Customer capital juga meliputi kemampuan mengidentifikasi pasar yang ingin di bidik dan memprediksikan perusahaan dalam pasar. Hal ini dapat tercipta melalui pengetahuan karyawan yang diproses dengan modal struktural yang akhirnya menghasilkan hubungan yang baik dengan pihak luar. 33 3. Manfaat Intellectual Capital Pengelolaan intellectual capital akan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Selain itu, pengelolaan IC juga memberikan beberapa manfaat sebagai berikut 34 : 31 Moehariono,” Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi‖, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014. h.306 32 Ibid. h.307 33 Ambar Widiyaningrum, “Modal Intelektual”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Departemen Akuntansi FEUI Vol. 1 2004, h.5 34 Arifiningtiyas Widyaningrum,” Pengaruh Audit Internal, Intellectual Capital,Dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan‖Skripis Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY,2014 h. 37 1. Memberikan informasi yang menceritakan kemampuan perusahaan dan kemampuan perusahaan tersebut dalam melakukan aktivitas dengan baik. 2. Memberikan informasi untuk mengenali usaha-usaha manajemen dalam pengembangan kondisi pengetahuan yang dimiliki perusahaan. 3. Memberikan informasi mengenai pengembangan sumber pengetahuan yang dimiliki perusahaan. Menurut Taliyang,dkk pengungkapan modal intektual dalam laporan tahunan akan memberikan sejumlah manfaat bagi perusahaan, seperti membantuperusahaan dalam memformulasikan strategi, menilai strategi perusahaan, membantu prioses pembuatan keputusan ekspansi dan diverfikasi, dan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kompensasi bagi External Stakeholders. 35 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan manfaatnya yaitu memberikan informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan baik, mengetahui kondisi pengetahuan perusahaan dan pengembangannya. 35 Lina”Faktor-Faktor Penentu Pengungkapan Modal Intelektual‖ Media Riset Akuntansi, Vol 3 No.1 februari 2013 h.51 4. Pengukuran Intellectual Capital Berbagai pendapat mengenai apakah pengukuran Intellectual Capital dapat dilakukan atau tidak, masih menjadi kontroversi. Namun demikian, Dave Urlich dapat memberikan alternatif pengukuran tersebut, menurutnya, Intellectual Capital merupakan perkalian komitmen dan kompetensi pekerja dalam melakukan pekerjaannya. 36 Pulic pada tahun 1997 mengembangkan metode untuk mengukur kinerja intellctual Capital perusahaan yang diberi nama VAIC. VAIC™ yang dikonstruksikan oleh Pulic digunakan untuk menilai kinerja IC pada perusahaan konvensional private sector, profit motive, non syariah. 37 Pendekatan ini relatif mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan, karena dikonstruksikan dari akun-akun dalam laporan keuangan. Karena perkembangan perbankan syariah semakin berkembang maka, diperlukan formula untuk menghitung Inttelectual Capital untuk perbankan Syariah. Dalam penelitiannya, Ulum 2013 memformulasikan model penilaian kinerja IC untuk perbankan syariah yang dinamakan IB-VAIC Islamic Banking Value Added Intellectual Coefficient yang mana merupakan modifikasi dari model yang telah ada yaitu VAIC. VAIC didesain untuk mengukur kinerja IC 36 Moehariono,” Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi‖, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014. h.308 37 Ihyaul Ulum, ―Intellectual Capital Model Pengukuran, framework pengungkapan, dan kinerja organisasi”, UMM Pers, 201η, h. 117 perusahaan-perusahaan dengan jenis transaksi yang umum. Sementara perbankan syariah memiliki jenis transaksinya sendiri yang relatif berbeda dari perbankan umumkonvensional. iB- VAIC dikonstruksikan oleh Ulum 2013 dengan berdasarkan pada akun-akun laporan keuangan bank syariah di Indonesia, tahapannya adalah sebagai berikut : 38 1. Menghitung Value Added VA Tahap pertama dengan menghitung iB-Value Added iB- VA. IB VA dihitung dengan menggunakan cara yaitu sebagai berikut : iB-VA = OUT – IN Keterangan: OUT Output: Total pendapatan, diperoleh dari: a. Pendapatan bersih kegiatan syariah = pendapatan operasi utama kegiatan syariah + pendapatan operasi lainnya - hak pihak ketiga atas bagi hasil dan syirkah temporer. Pendapatan operasi utama kegiatan syariah terdiri: 1 Pendapatan penyaluran dana a Dari pihak ketiga bukan bank b Pendapatan dari jual beli pendapatan marjin murabahah 38 Ihyaul Ulum, ―Intellectual Capital Model Pengukuran, framework pengungkapan, dan kinerja organisasi”, UMM Pers, 201η, h. 117 c Pendapatan bersih salam parallel d Pendapatan bersih istishna parallel e Pendapatan sewa ijarah f Pendapatan pendapatan bagi hasil musyarakah g Pendapatan bagi hasil mudharabah h Pendapatan dari penyertaan lainnya 2 Dari Bank Indonesia a Bonus SBIS b Lainnya 3 Dari bank-bank lain di Indonesia a Bonus dari bank syariah lain b Pendapatan bagi hasil mudharabah c Tabungan mudharabah d Deposito mudharabah e Sertifikat investasi mudharabah antar bank f Lainnya a. Pendapatan operasi lainnya 1 Jasa investasi terikat mudharabah muqayyadah 2 Jasa layanan 3 Pendapatan dari transaksi valuta asing 4 Koreksi PPAP 5 Koreksi penyisihan penghapusan transaksi rek. Administrasi 6 Lainnya b. Hak pihak ketiga atas bagi hasil syirkah temporer 1 Pihak ketiga bukan bank a Tabungan mudharabah b Deposito mudharabah c Lainnya 2 Bank Indonesia a FPJP syariah b Lainnya 3 Bank-bank lain di Indonesia dan di luar Indonesia a Tabungan mudharabah b Deposito mudharabah c Sertifikat investasi mudharabah antar bank d Lainnya b. Pendapatan non operasional IN input: Beban usahaoperasional dan beban non operasional kecuali beban kepegawaiankaryawan Beban usahaoperasional kecuali beban kepegawaian 1. Beban penyisihan kerugian asset produktif-bersih 2. Beban estimasi kerugian komitmen dan kontijensi 3. Beban operasi lainnya a. Beban bonus titipan wadiah b. Beban administrasi dan umum c. Beban penurunan nilai surat nerharga d. Beban transaksi valuta asing e. Beban promosi f. Beban lainnya Value addediB-VA juga dapat dihitung dari akun-akun perusahaan sebagai berikut: iB-VA= OP + EC + D + A Keterangan: OP : operating profit laba operasilaba usaha EC : employee costs beban karyawan D : depreciationdepresiasi A : amortization amortisasi 2. Menghitung iB-Value Added Capital Employed iB-VACA Tahap kedua dengan menghitung Value Added Capital Employed iB-VACA. iB-VACA adalah indikator untuk iB-VA yang diciptakan oleh satu unit dari human capital. Rasio ini menunjukkan kontibusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added perusahaan. iB-VACA = Keterangan: iB-VACA :Value Added Capital Employed: rasio dari iB-VA terhadap CE iB-VA :value added CE : Capital Employed: dana yang tersedia total ekuitass 3. MenghitungiB-Value Added Human CapitaliB-VAHU iB-VAHU menunjukkan berapa banyak iB-VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value addedorganisasi. iB-VAHU = Keterangan : iB-VAHU :Value added Human Capital: rasio dari iB-VA terhadap HC iB-VA :Value added HC : Human capital: beban karyawan 4. MenghitungStructural Capital Value AddediB-STVA Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu rupiah dari iB-VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. iB-STVA = Keterangan : STVA : Structural Capital Value Added: rasio dari SC terhadap IB-VA SC : Structural capital: IB-VA – HC IB-VA : Value Added 5. Menghitung Value Added Intellectual Coefficient iB-VAIC™ IB- VAIC™ mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang dapat juga dianggap sebagai BPI Business Performance Indikator. iB- VAIC™ merupakan penjumlahan dari tiga komponen sebelumnya, yaitu iB-VACA, iB-VAHU, dan iB-STVA. iB- VAIC™ = iB-VACA + IB-VAHU + iB-STVA iB-VAIC yang dirumuskan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja IC perbankan syariah di Indonesia. Perhitungan yang berbasis pada akun-akun dalam laporan keungan tradisional ini akan dengan mudah dapat dilakukan dan dapat memberikan gambaran tentang kinerja IC yang dimiliki oleh perbankan syariah.

C. Good Corporate Governance

1. Pengertian Good Corporate Governance. Istilah “Corporate Governance‖ pertama diperkenalkan Cadbury Commite tahun 1992 dalam laporan yang dikenal Cadbury Report. Laporan ini sebagai titik balik yang menentukan bagi praktik Corporate Governance di seluruh dunia. Corporate Governance: ...the System by which organizations are directed and controlled. 39 Suatu sistem yamg berfungsi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi. Sedarmayanti mendefinisikan Corporate Governance adalah sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan terutama dalam arti 39 Sedarmayanti,”Good Governance Kepemerintahan yang Baik dan Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan yang Baik‖, Bandung: Mandar Maju, 2007 h. 53 sempit, hubungan anatara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi. 40 Forum for Corporate Governance in IndonesiaFCGI mendefinisikan GCG sebagai seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. 41 Menurut Word Bank dalam Muhammad 2014 Good Corporate Governance merupakan kumpulan hukum, peraturan da