Kinerja Keuangan Perbankan Syariah
15
menghasilkan laba dan posisi kas tertentu. Dengan pengukuran kinerja keuangan ini dapat dilihat prospek pertumbuhan dan perkembangan
keuangan perusahaan dari megandalakan sumber daya yang dimilikinya. Perusahaan dikatakakan berhasil apabila perusahaan telah
mencapai suatu kinerja tertentu yang telah ditetapkan. 2.
Analisis Kinerja Keuangan Kinerja perusahaan dapat diukur berdasarka kinerja keuangan
dan non-keuangan. Pegukuran kinerja keuangan yang lazim digunakan adalah Likuiditas, laverage, aktivitas dan profitabilitas. Sedangkan
ukuran kinerja non-keuangan yang lazim digunakan adalah efisiensi, kualitas, dan waktu.
13
Penelitian terdahulu mengenai pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan sebelumnya telah menggunakan beberapa
rasio-rasio keuangan seperti penelitian Hong Pew Tan, dkk yang menggunakan Return on Equity ROE, Earning per Share EPS
dan Annual Stock Return ASR, Fierer dan William; Syed Najibullah dan pina Puntilo yang menggunakan Market to Book
Ratio, Sarayuth Saengchan menggunakan Return on Asset ROA dan biaya untuk asset Cost to Asset CTA dan masih banyak penelitian
yang lainnya.
14
Dan penelitian mengenai Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perusahaan sebelumnya telah menggunakan
13
Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro, “Akuntansi Mnajemen‖, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013 h. 169
14
Kurniasih,” Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah
”, Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2014 h. 32
15
rasio keuangan seperti penelitian Gabriel dan Fidelis yang menggunakan Return on Equity ROE, Return on Asset ROA dan
Tobin‟s Q, dan Pranata yang menggunakan variabel Return on Equity ROE dan Net Profit Margin NPM.
Dalam penelitian ini, untuk mengukur kinerja keuangan batasan penelitian yang digunakan yaitu Return on Asset ROA dan Net Profit
Margin NPM. ROA dan NPM dipilih karena berdasararkan penelitian Mahfoudh dan Ku Nor 2014 dan Ullum 2009 menunjukan bahwa
adanya pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan penelitian Pranata 2009 yang
menunjukan bahwa adanya pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE dan NPM.
Namun, ROE tidak dipilih karena karena total ekuitas yang merupakan denominator ROE adalah salah satu komponen dari VACA. Jika
menggunakan ROE, maka akan terjadi double countingatas akun yang sama yaitu ekuitas
, dimana VACA yang dibangun dari akun „ekuitas‟ dan laba bersih sebagai variabel independen dan ROE yang juga
dibangun dari akun „ekuitas‟ dan laba bersih menjadi variabel dependen.
a. Return on AssetROA
ROA menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan.
15
Ukuran atau rumus yang digunakan adalah rasio perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aset.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh
keuntungan secara
keseluruhan.
16
Rasio ini
dirumuskan dengan :
Semakin besar rasio ini maka semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.
b. Net Profit Margin NPM
Net Profit Margin atau marjin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba bersih
setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas
penjualan.
17
Net Profit Margin dihitung dengan menggunakan pendapatan bersih dibandingkan dengan penjualan. Hal ini
menunjukkan seberapa besarpersentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini artinya
15
Sofyan Syafri Harahap, “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan‖, Jakarta: Raja Grafindo, 2013, h.305
16
Veithzal Rivai, dkk.,Bank and Financial Institution Management : Conventional and Sharia System Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007, h.720.
17
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012, h. 200 .
semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Rasio ini dirumuskan dengan :