Pembahasan HASIL DAN ANALISIS DATA

variabel kinerja keuangan pada perusahaan perbankan Syariah sebesar 60,8. Hal ini menunjukkan bahwa variabel intellectual capital dapat mempengaruhi peningkatan kinerja keuangan perusahaan perbankan syariah selama tahun 2011-2014, dan pengaruh tersebut cukup besar. Dengan kata lain, semakin tinggi nilai modal intelektual yang dimiliki perusahaan, maka kinerja perusahaan semakin meningkat. Artinya perusahaan yang mengelola sumber daya intelektualnya secara maksimal akan mampu menciptakan value added dan keunggulan kompetitif yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Pemanfaatan modal intelektual secara efektif dan efisien akanberkontribusi signifikan terhadap pencapaian keunggulan kompetitif dan selanjutnya akan tercermin dalam kinerja perusahaan yang baik. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Ulum et.al 2008 dan Jauhar dkk 2014 yang menyatakan bahwa untuk kasus industri perbankan, komponen VAIC TM yang relevan adalah VACA dan VAHU. Hal ini juga mendukung pernyataan Pulic 1998 ketika kali pertama memperkenalkan metode VAIC TM yang menyatakan bahwa intellectual ability suatu perusahaan dibangun oleh physical capital VACA dan intellectual potential VAHU. Namun tidak sejalan dengan penelitian Kurniasih 2015 yang menyatakan bahwa hanya variabel physical capital VACA dan Structural Capital STVA yang mempengaruhi kinerja. Hal ini menjelaskan bahwa perbankan syariah yang merupakan perusahaan jasa menitik beratkan pada kemampuan pelayanan prima dan penggunan human capital. Perusahaan perbankan syariah di Indonesia telah berhasil “memanfaatkan” dan memaksimalkan keahlian, pengetahuan, dan olah pikir karyawannya untuk menciptakan nilai bagi perusahaan. Dari sisi shareholder, kondisi ini jelas menguntungkan karena menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengelola organisasi untuk kepentingan pemegang saham pemilik. 2. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Variabel good corporate governanceyang diproksikan dengan kualitas GCG menghasilkan path coeffisient yang positif dan signifikan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Abdul dan Sulaeman 2014 yang meneliti tentang pengaruh tata kelola perusahaan pada modal intelektual dan kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Karachi Stock Exchange KSE Pakistan dan Jauhar et.al 2014 yang meneliti tentang pengaruh tata kelola perusahaan, modal intelektual terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan perusahaan yang terdaftar di BEI yang menyatakan bahwa Good Corporate Governance memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kinerja keuangan. Namun, hasil ini sejalan dengan penelitian Pratama 2009 yang menyatakan bahwa variabel GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang di proksikan dengan ROE dan NPM. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Good Corporate Governance dapat mempengaruhi peningkatan kinerja keuangan perusahaan perbankan syariah selama tahun 2011-2014, semakin tinggi tata kelola yang dilakukan perusahaan, maka kinerja perusahaan semakin meningkat. Artinya perusahaan yang menglola tata kelolanya secara maksimal akan mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan dapat dilihat dari nilai R 2 yang nilainya sebesar 0,093 yang berarti bahwa variabel Good Corporate Governance memengaruhi variabel kinerja keuangan pada perbankan syariah sebesar 9,3. 3. Pengaruh Intellectual Capital, dan Good Corporate Governance Secara Simultan Terhadap Kinerja Keuangan Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kedua variabel ini secara simultan yaitu intellectual capital, dan good corporate governance memengaruhi kinerja keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa apabila salah satu dari variabel independen tidak ada maka dapat mengurangi kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan akan menurun jika intellectual capital dan good corporate governance tidak dikelola dengan baik. Dari hasil estimasi variabel Intellectual capital dan Good Corporate Governace terhadap kinerja diperoleh Nilai R 2 sebesar 0,70 berarti bahwa variabel intellectual capital dan good corporate governance mampu menjelaskan variabel kinerja keuangan perbankan syariah sebesar 70 dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian ini. 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis pengaruh Intellectual Capital dan Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Intellectual Capital diukur dengan IB- Value Added Intellectual Capital IB-VAIC dengan 3 indikator yaitu IB-VACA, IB-VAHU dan IB-STVA. Sedangkan Good Corporate Governanace diukur kualitas GCG dan kinerja keuangan perbankan syariah diukur dari Return On Asset ROA dan Net Profit Margin NPM. Sampel yang digunakan adalah 10 Bank Umum Syariah selama periode 2011-2014. Teknik analisis data menggunakan metode SEM- PLS. Berdasakan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana telah disajikan pada bab sebelumnya yaitu bab 4, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Intellectual capital memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan NPM dalam kurun waktu 2011-2014 dengan nilai p-value 0,001. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien beta yang positif yai tu β 0,7ζ yang menunjukkan bahwa semakin baik intellectual capital maka semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan. 2. Good Corporate Governance memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan NPM dalam kurun waktu 2011-2014 dengan nilai p- value 0,0ζη dan koefisien beta yang positif yaitu β 0,167. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik tata kelola maka semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan. 3. Variabel intellectual Capital dan Good Corporate Governance mampu menjelaskan variable kinerja keuangan sebesar 70, yaitu dengan melihat nilai R-square kinerja keuangan sebesar 0,70.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian, penulis memberikan saran diataranya yaitu: 1. Bagi manajemen perbankan syariah diharapkan memperhatikan pentingnya modal intelektual, baik dari human capital, structure capital maupun customer capital dan tata kelola perusahaan untuk meningkatkan kinerja perbankan syariah. 2. Meningkatkan pengembangan human capital sebagai upaya investasi untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan meningkatkan structure capital sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan perbankan syariah. Investasi di bidang human capital seperti pelatihan untuk karyawan pada setiap bagian, untuk structure capital seperti peningkatan kualitas pada website