Pendahuluan Induksi Kalus Dan Regenerasi Tiga Genotipe Tomat (Solanum Lycopersicum L) Melalui Kultur Antera

3.2 Bahan dan Metode

Penilitian dilaksananakan di Laboratorium Mikrobiologi, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Genetika Pertanian BB Biogen dan Rumah Kaca Cikeumeuh, Cimanggu, Bogor dari bulan Januari hingga Juni 2015. Bahan tanam yang digunakan adalah tomat Tora, Ratna dan varietas hibrida Permata. Benih tomat disemai pada tray persemaian selama 3 minggu kemudian dipindahkan pada polibag yang berisi 8 kg media campuran tanah dan sekam dengan perbandingan 2 banding 1. Tiap polibag berisi satu bibit, dimana setiap genotipe ditanam sebanyak 5 tanaman, sehingga terdapat 15 tanaman. Pemeliharaan tanaman yang dilakukan berupa penyiraman, pemupukan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman dilakukan sesuai teknik budidaya tomat di rumah kaca. Kuncup bunga dipetik secara berangkai menggunakan gunting, kemudian dimasukkan ke dalam Coolbox. Kuncup diukur menggunakan milimeter blok dan dipisahkan berdasarkan ukuran dari 1, 2, 3, 4, 5, 6,7 8, 9, dan 10 mm. Variabel yang diamati adalah panjang antera dan fase perkembangan mikrospora. Nilai panjang antera diperoleh dari rata-rata tiga antera per kuncup yang diulang sebanyak enam kali. Identifikasi fase perkembangan mikrospora dilakukan pada panjang kuncup 2 hingga 7 mm dengan alasan bahwa kuncup 1 mm memiliki ukuran antera yang sangat kecil yaitu kurang dari 0.5 mm, sehingga sulit untuk melakukan isolasi anteranya, sedangkan ukuran 8 hingga 10 mm tidak digunakan karena fase mikrospora pada ketiga genotipe yang digunakan telah terdapat pada panjang kuncup 7 mm, maka setelah ukuran tersebut fase yang teramati adalah fase mikrospora dewasa. Pengamatan fase perkembangan mikrospora menggunakan metode squash dengan perwarna Orcein 2 Syukur et al. 2012. Pengamatan dilakukan menggunakan mikroskop pada tiga bidang pandang dengan dua perbesaran, yaitu 40x dan 100x. Data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk Gambar dan Tabel.

3.3 Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa panjang kuncup, panjang antera dan fase perkembangan mikrospora pada genotipe yang digunakan tidak banyak berbeda Tabel 1. Saat panjang kuncup 1 mm hingga 5 mm panjang antera ketiga genotipe hampir tidak berbeda, begitu pula saat panjang kuncup 5 mm hingga 7 mm. Saat panjang kuncup 5 mm ketiga genotipe Tora, Ratna dan Permata memiliki panjang antera berturut-turut 1.8±0.3 mm, 2.0±0.3 mm dan 2.0±0.0 mm. Saat panjang kuncup 7 mm ketiga genotipe memiliki panjang antera berturut-turut 3.0±0.0 mm, 2.9±0.1 mm dan 3.2±0.2 mm. Perbedaan panjang antera terlihat sedikit lebih tinggi pada ketiga genotipe saat panjang kuncup 9 mm Tabel 1. Adanya perbedaan panjang antera pada panjang kuncup yang sama pada genotipe Tora, Ratna dan Permata disebabkan karena faktor genetik dan lingkungan tumbuh tanaman. Genotipe Tora, Ratna dan permata menunjukkan fase perkembangan mikrospora yang tidak banyak berbeda di antara ketiganya. Genotipe Tora memiliki fase meiosis pada saat panjang kuncup 2 mm hingga 4 mm. Fase tetrad berada pada panjang kuncup 5 hingga 6 mm dan fase mikrospora muda berada panjang kuncup 7 mm. Genotipe Ratna memiliki fase meiosis pada saat panjang kuncup 2 mm hingga 5 mm, fase tetrad berada pada panjang kuncup 6 mm dan fase mikrospora berada pada panjang kuncup 7 mm. Genotipe Permata menunjukkan fase meiosis pada panjang kuncup 2 mm hingga 4 mm, fase tetrad pada panjang kuncup 5 mm dan fase mikrospora pada panjang kuncup 6 mm hingga 7 mm Tabel 2. Segui-Simarro dan Nuez 2005 menunjukkan bahwa fase meiosis pada genotipe yang digunakan berada pada panjang kuncup 3.8 hingga 7.0 mm. Tabel 1 Panjang antera tiga genotipe tomat saat panjang kuncup 1 hingga 10 mm Panjang Kuncup mm Standar deviasi Stdev Panjang Antera mm Tora Ratna Permata 1 0.3±0.0 0.3±0.0 0.3±0.0 2 0.5±0.0 0.5±0.0 0.5±0.0 3 1.0±0.0 1.1±0.1 1.0±0.0 4 1.5±0.0 1.5±0.3 1.5±0.0 5 1.8±0.3 2.0±0.3 2.0±0.0 6 2.8±0.3 2.4±0.2 2.5±0.0 7 3.0±0.0 2.9±0.1 3.2±0.2 8 3.3±0.3 3.3±0.4 3.7±0.3 9 3.8±0.3 4.1±0.4 5.0±0.0 10 5.4±0.5 5.1±0.8 5.2±0.4 Rata-rata 2.3±0.2 2.3±0.3 2.5±0.2 Fase meiosis ditandai dengan penampilan kromosom yang memendek dan menebal, serta terlihat adanya dinding antar sel Gambar 2a. Fase awal tetrad ditandai dengan proses berpisahnya kromosom sel anak sebelum pembelahan sitoplasma Gambar 2b, kemudian diikuti dengan pemisahan sitoplasma sehingga terlihat jelas pemisahan antara sel Gambar 2c. Fase selanjutnya dari fase tetrad adalah fase akhir tetrad yaitu fase dimana telah terbentuk empat sel anak yang saling terpisah Gambar 2d dan menjauhi poros tengah sel. Terlihat empat sel dengan kromosom dan sitoplasma yang jelas, memiliki bentuk dan ukuran yang hampir sama serta dinding sel mulai menghilang Gambar 2e-f. Mikrospora muda yang Tabel 2 Panjang antera dan fase perkembangan mikrospora tiga genotipe tomat berdasarkan panjang kuncup Panjang Kuncup mm Genotipe Tora Ratna Permata PA mm FM PA mm FM PA mm FM 2 0.5±0.0 Meiosis 0.50 Meiosis 0.50 Meiosis 3 1.0±0.0 Meiosis 1.07 Meiosis 1.00 Meiosis 4 1.5±0.1 Meiosis 1.53 Meiosis 1.50 Meiosis 5 1.9±0.2 Awal tetrad 1.97 Meiosis 2.00 Awal tetrad 6 2.6±0.2 Akhir tetrad 2.44 Tetrad 2.50 Mikrospora 7 3.0±0.1 Mikrospora 2.94 Mikrospora 3.23 Mikrospora PA=panjang antera, FM= fase mikrospora baru terbentuk Gambar 2g memiliki bentuk yang sedikit berbeda dengan mikrospora dewasa Gambar 2h-i. Gambar 2 Fase perkembangan mikrospora tomat yang diamati. Fase meiosis a, fase awal tetrad hingga akhir tetrad b-f, fase mikrospora muda g, fase mikrospora h, i Fase perkembangan mikrospora tomat Tora ditunjukkan pada Gambar 3. Fase meiosis terdapat pada saat panjang kuncup 2 hingga 4 mm Gambar 3a-c. Fase tetrad terdapat pada panjang kuncup 5 mm hingga 6 mm Gambar 3d-e. Fase mikrospora terdapat pada panjang kuncup 7 mm Gambar 3f. Fase meiosis pada genotipe Ratna terdapat pada panjang kuncup 2 mm hingga 5 mm Gambar 4a-d. Fase tetrad terdapat pada panjang kuncup 6 mm Gambar 4e dan fase mikrospora terdapat pada panjang kuncup 7 mm Gambar 4f. Fase meiosis pada genotipe Permata terdapat pada panjang kuncup 2 mm hingga 3 mm Gambar 5a-b dan fase tetrad terdapat pada panjang kuncup 4 mm hingga 5 mm Gambar 5c-d. Fase mikrospora berada pada panjang kuncup 6 mm hingga 7 mm. Gambar 3 Fase perkembangan mikrospora tomat Tora. Fase meiosis pada panjang kuncup 2, 3, 4 dan 5 mm a, b, dan c. Fase tetrad pada panjang kuncup 5 dan 6 mm d dan e dan fase mikrospora berada pada panjang kuncup 7 mm f a f e d c b e d c a b a i h g a f