kemampuan variabel independen secara bersama-sama mampu memberikan penjelasan terhadap variabel dependen dimana nilai koefisien determinasi R
2
adalah antara 0 sampai 1 0 ≤ R
2
≤ 1 Koefisien determinasi bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara
variabel-variabel bebas dengan variable terikat, sebaliknya nilai koefisien determinasi 1 berarti tidak ada hubungan sempurna antara variabel bebas dengan
terikat.
R
i
=
∑
Dengan : R
2
= Koefisien Determinasi Y
= Variabel Dependen X
= Variabel Independen I
= 1,2,3... dst
3.6 Definisi Operasional
1. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa – jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip – prinsip syariah Islam. 2. Pembiayaan Bermasalah yaitu nilai outstanding pembiayaan tertunggak
dimulai dari kolektibilitas 2, 3, 4 dan 5 yang didapat dengan cara membagi seluruh total pembiayaan bermasalah Koleltibilitas 2, 3, 4 dan 5 dengan
seluruh total pokok pembiayaan dikali 100 persen. Data yang digunakan
dalam penelitian ini berbentuk persentase NPF PT. Bank X Syariah Kantor Cabang Medan setiap bulan selama beberapa tahun yaitu tahun 2011 sampai
dengan 2014. 3. Margin keuntungan bank adalah selisih antara net sales dengan operating
expenses harga pokok penjualan ditambah biaya adminitrasi ditambah biaya umum, selisih mana dinyatakan dalam persentase dari net sales
4. Inflasi adalah suatu keadaan naiknya harga-harga barang secara umum yang berlangsung secara terus menerus dalam periode tertentu yang
mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat serta jatuhnya nilai riel mata uang dan dinyatakan dalam persentase
5. Kurs adalah jumlah satuan atau unit dari mata uang Rupiah terhadap Dollar yang diperlukan untuk memperoleh atau membeli satu unit atau satuan jenis
mata uang lainnya. Nilai Kurs yang digunakan adalah Kurs tengah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Perbankan Syariah di Indonesia
Sejarah bank syariah di Indonesia dapat kita telusuri kehadirannya dengan merunut aturan atau regulasi yang berkaitan dengan perbankan di Indonesia.
Pengertian bank Syariah sebagai salah satu badan usaha di bidang keuangan tentunya harus memiliki regulasi perbankan sebagai landasan hukum dalam
menjalankan usahanya tersebut. Kehadiran pertama bank syariah di Indonesia dipelopori oleh berdirinya Bank Muamalat pada tahun 1991 dan mulai beroperasi
penuh tahun 1992. Untuk mengetahui runutan sejarah hingga kehadiran sejumlah bank syariah di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut :
Tahun 1967-1983, lahirnya Regulasi Perbankan di Indonesia secara
sistematis dimulai pada tahun 1967 dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan. Dalam pasal 13 huruf c
diterangkan bahwa dalam usaha bank di dalam operasinya menggunakan sistem kredit dan tidak mungkin melaksanakan kredit tanpa mengambil bunga. Hal ini
karena konsep bunga ini melekat dalam pengertian kredit itu sendiri. Lalu era tahun 1980an terjadi kesulitan pengendalian tingkat bunga oleh Pemerintah karena
Bank-Bank yang telah didirikan sangat tergantung kepada tersedianya likuiditas BI sehingga Pemerintah mengeluarkan Deregulasi 1 Juni 1983 yang membuka
belenggu tingkat bunga ini. Deregulasi ini menimbulkan kemungkinan bagi Bank untuk menentukan tingkat bunga sebesar 0 yang merupakan penerapan sistem
perbankan syariah melalui perjanjian murni sesuai prinsip bagi hasil.