Mortalitas dan Laju Eksploitasi
Tabel 11. CPUE per alat tangkap cakalang yang digunakan di PPN Pelabuhanratu
Alat Tangkap Produksi kg
Upaya Trip Produktifitas
KgTrip FPI
Pancing Tonda 1.389.269 5.659
254,959 0,7852
Gillnet 2.695.331
8.867 324,700
1 Payang
2.614.167 13.355
249,992 0,7699
Sumber : Diolah dari Buku Statistik PPN Pelabuhanratu, 2002-2011 Produksi ikan cakalang di Pelabuhanratu dari tahun 2000 sampai tahun 2011
mengalami fluktuasi. Sempat stabil pada kisaran angka 900 ribu-an kg per tahun antara tahun 2002 hingga 2004, namun mengalami lonjakan tajam pada tahun
2005 menembus angka 1,8 juta kg atau meningkat 102,81 dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan keterangan pengelola PPN Pelabuhanratu, lonjakan
angka tersebut akibat dari adanya gelombang eksodus secara bersamaan dan besar-besaran kapal-kapal ikan yang biasanya berdomisili di PPN Sibolga dan
wilayah sekitar Nias dan Aceh. Eksodus tersebut disebabkan hancurnya berbagai infrastruktur di pelabuhan akibat gempa dan gelombang tsunami besar yang
menyerang Aceh dan Sumatera Utara pada 26 Desember 2004 lalu. Selanjutnya mulai tahun 2006 hingga 2008 produksi Cakalang terus merosot dan meningkat
sedikit 17,67 pada di tahun 2009. Peningkatan produksi Cakalang terus berlanjut hingga tahun 2011. Kondisi produksi ikan cakalang yang berfluktuasi
dapat digambarkan seperti terlihat pada Gambar 17 dibawah ini.
Sejalan dengan produksi, total upaya penangkapan total effort dan nilai CPUE dari tahun 2002-2011 berfluktuasi, upaya effort terbesar dilakukan
nelayan cakalang pada tahun 2011 sebesar 3.631 kali sementara nilai CPUE tertinggi terjadi pada tahun 2005 dan nilai CPUE terendah terjadi di tahun 2010
yang hanya mencapai 112 kgtrip-nya. Nilai CPUE ini mencerminkan produktivitas alat tangkap yang digunakan dalam menangkap ikan cakalang di
perairan Pelabuhanratu, maka nilai CPUE dengan upaya penangkapan effort perlu diketahui korelasinya sehingga dapat diketahui kecendrungan produktivitas
alat tangkap ikan cakalang yang dicerminkan oleh CPUE pada Gambar 8, korelasi Gambar 16. Fluktuasi produksi ikan cakalang di perairan Pelabuhanratu
periode tahun 2002-2011
- 200,000
400,000 600,000
800,000 1,000,000
1,200,000 1,400,000
1,600,000 1,800,000
2,000,000
2000 2002
2004 2006
2008 2010
2012 P
ro d
u k
si Kg
Tahun
antara CPUE dengan effort menunjukkan hubungan yang negatif, yaitu semakin tinggi effort semakin rendah nilai CPUE. Sementara Produksi, Nilai Produksi,
Upaya dan CPUE Ikan Cakalang di PPN Palabuhanratu Tahun 2002-2011 dapat dilihat secara rinci pada Tabel 9 di bawah ini.
Tabel 12. Produksi, Nilai Produksi, Upaya dan CPUE Ikan Cakalang di PPN Palabuhanratu Tahun 2002-2011
Tahun Total Produksi kg
Standar Total Upaya
Standar Nilai Produksi
CPUE Standar Kgtrip
2002 927.379
2032 3,434,440,775
456,36 2003
953.207 2350
3,476,251,559 405,61
2004 917.461
2308 4,270,593,510
397,50 2005
860.679 1922
8,225,195,503 447,80
2006 843.868
3006 6,094,076,600
280,71 2007
735.857 2468
4,722,813,150 298,14
2008 268.493
1087 2,496,581,500
247,05 2009
316.969 1183
2,888,796,800 267,83
2010 325.039
2529 2,787,972,000
128,55 2011
549.815 3152
8,082,567,850 174,44
Sumber : Diolah dari Buku Statistik PPN Pelabuhanratu, 2002-2011 Terjadinya Korelasi negatif antara CPUE dengan effort mengindiksikan
bahwa produktivitas alat tangkap ikan cakalang Payang, Gillnet dan Pancing tonda menurun apabila effort mengalami peningkatan. Dengan demikian CPUE
ikan cakalang di Palabuhanratu dapat digambarkan yaitu sebesar 6,7551-0,0004E, ini menunjukkan bahwa setiap penambahan effort sebesar satuan E maka akan
menurunkan CPUE sebesar 0,0004 ton kali satuan E.
Gambar 17. Grafik hubungan CPUE dengan effort ikan cakalang di perairan Pelabuhanratu periode 2002-2011
Hasil perhitungan matematis hasil tangkapan cakalang pada kondisi MSY diperoleh sebesar 305.283 kgtahun. Sementara nilai h-msy menunjukkan tingkat
produksi maksimum lestari yaitu hasil tangkapan ikan cakalang tertinggi yang
y = -0.0002x + 5.9981 R² = 0.06
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00 7.00
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500
Ln C
PU E
k g
tr ip
Upaya penangkapan trip