Uji coba pemeliharaan Pengumpulan Data .1 Jenis data

Tabel 1 Alat dan bahan penelitian lanjutan No Nama AlatBahan Kegunaan 4 a b c d e f g h i j k Penangkaran dan Perawatan 6 buah terrarium Substrat Jangka sorong 0,05 mm Neraca pegas Pesola 100 g, 60 g Lampu neon Termometer Pompa air Termometer tembak Alkohol 70 Kain sterilisasi Pakan Menampung katak untuk diamati Modifikasi habitat alami di terrarium Pengukur SVL katak Pengukur bobot tubuh katak Pencahayaan di terrarium Mengukur suhu dan kelembaban di dalam dan luar terarium Mengatur sirkulasi air Mengukur suhu tubuh indukan Sterilisasi terrarium Membersihkan kaca terrarium Makanan untuk katak jangkrik 3.3 Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis data Data yang diambil meliputi : 1 Data individu bobot tubuh, jenis kelamin, kondisi kesehatan, panjang katak dari moncong hingga anus atau Snout Vent Length SVL; 2 Kondisi perkandangan ukuran kandang, komposisi habitat, jenis kandang, suhu dan kelembaban; 3 Perilaku R. margaritifer sebelum dan selama sterilisasi; 4 Aktivitas harian di kandang pemeliharaan setelah sterilisasi; 5 Ketersediaan dan frekuensi pemberian pakan; 6 Kualitas air; 7 Pemeliharaan kesehatan khususnya penanganan terhadap jamur Bd; dan 8 Perubahan bobot tubuh diukur sebelum dan sesudah katak dimasukkan ke kandang dengan interval waktu pengukuran 10 hari sekali dalam 1 bulan untuk melihat keberhasilan adaptasinya.

3.3.2 Uji coba pemeliharaan

3.3.2.1 Pengumpulan dan pemeliharaan pra sterilisasi R. margaritifer Waktu pengumpulan R. margaritifer dimulai pada pukul 19.00 –23.00 dengan cara mengumpulkan langsung individu R. margaritifer yang ditemukan di kedua lokasi pengumpulan. Metode yang digunakan adalah Visual Encounter Survey VES dimana pengambilan individu dilakukan berdasarkan perjumpaan langsung pada jalur terestrial maupun akuatik. Individu yang dikumpulkan adalah individu dewasa dengan ukuran tubuh jantan berkisar 36 –55 mm dan betina 39– 68 mm. Pengumpulan dilakukan dengan cara menyusuri bibir sungai, badan sungai, dan tepi sungai. Individu yang ditemukan ditangkap dan dipindahkan langsung ke dalam plastik spesimen berukuran 2 kg. Data dan informasi mengenai kondisi habitat alami R. margaritifer diamati langsung selama pengumpulan. Suhu dan kelembaban lingkungan di sekitar lokasi ditemukannya indukan diukur menggunakan dry wet. Dry wet adalah alat untuk mengukur suhu dan kelembaban lingkungan. Kualitas air di sekitar lokasi juga diukur keasamannya menggunakan indikator universal. Setelah ditangkap, katak tersebut dikeluarkan dari plastik spesimen lalu disimpan di kandang pemeliharaan sementara. Sebanyak 8 –10 individu dimasukkan ke dalam kandang pemeliharaan sementara. Keesokan harinya, individu yang ditemukan langsung disterilisasi. 3.3.2.2 Sterilisasi dari jamur Bd Sebelum dipindahkan ke dalam terrarium, karena diasumsikan bahwa semua individu R. margaritifer terkontaminasi jamur Bd maka dilakukan sterilisasi terlebih dahulu. Ada 3 perlakuan suhu yang digunakan dalam mensterilkan R. margaritifer yaitu sterilisasi dengan suhu 37 o C selama 4 jam, suhu 47 o C selama 30 menit, dan suhu 60 o C selama 5 menit Johnson et al. 2003, masing –masing metode digunakan 3 indukan R. margaritifer, sehingga total indukan yang disterilisasi sebanyak 9 individu. Individu lain yang belum disterilisasi dijadikan sebagai kontrol dengan perlakuan suhu kamar. Alat yang digunakan dalam sterilisasi ini adalah pemanas akuarium Gambar 2. Pemanas akuarium merupakan kotak plastik dengan ukuran 30x20x20 cm, dibuat sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai pemanas. Terdapat 2 macam pemanas akuarium yang digunakan yaitu pemanas akuarium dengan prinsip steam I dan pemanas akuarium modifikasi II. Pada sterilisasi dengan pemanas akuarium I, katak diletakkan di atas kawat penyangga agar tubuh katak tidak langsung menyentuh air yang digunakan sebagai media penghantar panas. Pemberian suhu panas pada katak prinsipnya menggunakan uap air panas yang langsung mengenai tubuh katak. Pemanas akuarium dibagi menjadi 3 bagian dengan menggunakan kawat ram. Individu kemudian diletakkan ke dalam masing –masing bagian. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali dengan perlakuan suhu masing –masing 37 o C selama 4 jam, 47 o C selama 30 menit, dan 60 o C selama 5 menit. Total individu yang disterilisasi sebanyak 9 individu. Gambar 2 Pemanas akuarium untuk sterilisasi individu R. margaritifer. Pada model pemanas akuarium II prinsip pemanasan dengan uap air dihilangkan. Berikut perbedaan pemanas akuarium yang pertama dan setelah modifikasi Gambar 3. Gambar 3 Model pemanas akuarium untuk sterilisasi: a Model pemanas akuarium I; b Model pemanas akuarium II. Pada model pemanas akuariun kedua, hanya suhu udara panas yang langsung mengenai tubuh katak karena terhalang seng. Seng dibentuk persegi panjang dengan dimensi 30x18x11 cm dan tebal seng 1 mm. Masing –masing individu diletakkan di dalam seng yang telah dibentuk lalu bagian atasnya ditutup menggunakan kawat kasa agar katak tidak melompat keluar. Pengulangan juga dilakukan sebanyak 3 kali dengan masing –masing perlakuan suhu seperti pada pemanas akuarium I. Total 9 individu telah disterilisasi dengan pemanas akuarium II. Kegiatan sterilisasi dilakukan pada siang hari yaitu dari jam 12.00 –17.00. Selama proses sterilisasi, kondisi individu yang dikenai perlakuan suhu diamati dan dibandingkan dengan individu kontrol. Individu yang sekarat setelah disterilisasi dilepaskan kembali. Hasil dari ketiga perlakuan suhu dibandingkan dan dianalisis sterilisasi mana yang lebih cocok untuk R. margaritifer. Selanjutnya, R. margaritifer yang digunakan sebagai kontrol juga diberi perlakuan suhu sterilisasi yang paling cocok. Suhu yang efektif adalah perlakuan suhu pada individu dimana dijumpai tingkat kematian individu yang rendah. Perilaku katak setelah disterilisasi juga diamati dan dicatat. SVL dan bobot tubuh individu R. margaritifer diukur menggunakan jangka sorong dan neraca pegas. Data awal mengenai ukuran masing –masing individu yang berhasil disterilisasi tersaji pada Tabel 2. Tabel 2 Bobot tubuh dan SVL masing –masing individu R. margaritifer Tr 1 Tr 2 Tr 3 Tr 4 Tr 5 Tr 6 ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ ♂ ♀ Bobot Tubuh g 3 13,5 4 13 3 19 3,5 16 4,5 9 7 19 SVL mm 42,75 65 40,6 63,15 37,95 64,65 43 60,5 44,55 65,05 51,75 63,35 Ket : Tr = Terrarium 3.3.2.3 Penangkaran Katak yang telah disterilisasi lalu dimasukkan ke dalam terrarium yang fasilitasnya dimodifikasi semirip mungkin sesuai dengan standar penangkaran amfibi menurut Poole dan Grow 2012. Katak dimasukkan secara berpasangan ke dalam 6 kandang yang disediakan. Data mengenai kondisi fisik kandang diamati dan dicatat. Ada 2 macam kandang yang digunakan, yaitu :

a. Kandang Pemeliharaan Sementara