Tujuan Manfaat Taksonomi dan Morfologi

Mengingat hasil penelitian yang menunjukkan keberadaan Bd di kawasan Cibodas, TNGGP maka diasumsikan bahwa semua individu R.margaritifer terkena jamur Bd dan perlu perlakuan sterilisasi untuk menghilangkan jamur tersebut. Berdasarkan data dan informasi yang ada dapat dinyatakan bahwa pengembangan penangkaran katak ini belum tersedia, sehingga upaya penangkaran katak ini menjadi penting. Tahap awal dari pengembangan penangkaran adalah proses adaptasi satwa di dalam kandang penangkaran sebagai habitat barunya. Keberhasilan proses adaptasi akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses penangkaran selanjutnya. Oleh karena itu, informasi tentang perilaku adaptasi katak dalam penangkaran penting untuk diketahui. Untuk mendukung langkah awal TSI dalam upaya konservasi ek-situ R. margaritifer maka dilakukan penelitian untuk menganalisis adaptasi R. margaritifer dalam penangkaran.

1.2 Tujuan

Penelitian mengenai penangkaran R. margaritifer ini bertujuan untuk : a. Mengkaji perilaku R. margaritifer sebelum dan setelah perlakuan sterilisasi. b. Mengkaji pemberian suhu terbaik untuk sterilisasi jamur Bd dengan perlakuan pemanasan terhadap daya hidup R. margaritifer. c. Mengkaji perkembangan perilaku adaptasi katak di kandang pemeliharaan pasca sterilisasi jamur Bd.

1.3 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah menjadi sumber informasi terbaru yang dapat dijadikan referensi dan pertimbangan untuk melakukan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif mengenai cara penangkaran amfibi yang baik dan benar. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Taksonomi dan Morfologi

Katak Pohon Jawa Rhacophorus margaritifer Schlegel, 1837 termasuk kedalam famili Rhacophoridae dan memiliki sub-famili Rhacophorinae Frost 2011. Anggota famili Rhacophoridae yang dikenal dari Asia Selatan dan Afrika terdiri dari 10 genus, tetapi di Indonesia hanya terdapat empat genus dari famili Rhacophoridae yaitu Nyctixalus 2 jenis, Polypedates 5 jenis, Rhacophorus 20 jenis, dan Philautus 17 jenis. R.margaritifer merupakan salah satu endemik Pulau Jawa yang berasal dari genus Rhacophorus. Di Pulau Jawa, hanya terdapat dua jenis yang berasal dari genus Rhacophorus yaitu R. reinwardtii dan R. margaritifer Iskandar 1998. Bentuk tubuh R. margaritifer relatif gembung dengan ukuran bervariasi dari kecil sampai sedang. R. margaritifer memiliki tekstur kulit bagian dorsum yang halus sedangkan kulit pada bagian perut termasuk bagian bawah kaki berbintik kecil kasar. Jari tangan berselaput kira-kira setengah atau dua pertiga jari. Semua jari kaki berselaput sampai ke piringannya kecuali jari keempat. Pada tumit, terdapat lapisan kulit flap, tonjolan kulit terdapat di sepanjang pinggir lengan, dasar kaki sampai jari luar Iskandar 1998. Gambar 1 Rhacoporus margaritifer: a R. margaritifer jantan; b R. margaritifer betina. Katak ini memiliki timpanum yang terlihat jelas. Pada individu yang sama, warna kulit dorsal dapat berubah dari coklat gelap, coklat kemerahan sampai coklat terang atau kuning. Bagian dorsal biasanya berwarna hitam atau terang. 1 cm 1 cm Pada sisi ventral berwarna keputihan Kurniati 2003. Ukuran SVL Snout Vent Length pada jantan dewasa mencapai 50 mm dan pada betina dewasa mencapai 60 mm Iskandar 1998, sedangkan menurut Kurniati 2003 pada jantan dewasa berkisar antara 36 –45 mm dan pada betina dewasa antara 44–68 mm. Pada umumnya, ukuran tubuh individu betina dewasa lebih besar daripada jantan dewasa.

2.2 Ekologi