Ekologi Adaptasi dan perilaku katak pohon jawa (Rhacophorus margaritifer Schlegel 1837) di penangkaran Taman Safari Indonesia I Cisarua, Jawa Barat

Pada sisi ventral berwarna keputihan Kurniati 2003. Ukuran SVL Snout Vent Length pada jantan dewasa mencapai 50 mm dan pada betina dewasa mencapai 60 mm Iskandar 1998, sedangkan menurut Kurniati 2003 pada jantan dewasa berkisar antara 36 –45 mm dan pada betina dewasa antara 44–68 mm. Pada umumnya, ukuran tubuh individu betina dewasa lebih besar daripada jantan dewasa.

2.2 Ekologi

Menurut Iskandar 1998, amfibi menghuni habitat yang sangat bervariasi dari yang tergenang di bawah permukaan air sampai yang hidup di puncak pohon yang tinggi. Untuk jenis amfibi yang hidup di daerah yang sangat dingin atau sebaliknya, mereka memiliki adaptasi khusus yang membantu mereka untuk bertahan McLaren Rotundo 1985. R. margaritifer biasa ditemukan di dalam hutan primer pada ketinggian diatas 250 –1500 meter dpl Iskandar 1998, tetapi dapat pula dijumpai pada ketinggian sampai dengan 1700 meter dpl Kurniati 2003. Habitat yang dijumpai berupa kolam atau pada aliran air yang bergerak lambat, juga di semak di hutan primer maupun daerah terbuka seperti perkebunan teh atau rawa gambut yang dekat dengan air Kurniati 2003. Amfibi selalu hidup berasosiasi dengan air. Terdapat beberapa amfibi yang hidup di sekitar sungai dan ada juga yang tidak pernah meninggalkan air. Amfibi yang hidup di luar air mendatangi air pada periode tertentu saja Iskandar 1998. Menurut Kusrini et al. 2005, 2007, di TNGP hampir semua individu R. margaritifer ditemukan pada lokasi yang berjarak antara 0 –10 meter dari sumber air dan hanya sedikit yang berada lebih dari 10 meter dari sungai. Selama ini, amfibi bergantung pada kadar air dari substrat yang disinggahinya. Beberapa hidup di hutan untuk menjaga kelembaban kulitnya dari kekeringan seperti R. margaritifer. Untuk R. margaritifer yang merupakan satwa arboreal , sumber kelembaban pada kulitnya berasal dari kondensasi pada daun di semak –semak atau pepohonan Duellman Trueb 1994. Meskipun banyak amfibi yang aktif selama dan setelah hujan deras, tapi pada umumnya mereka hanya aktif pada malam hari Duellman Trueb 1994. R. margaritifer termasuk satwa nokturnal seperti kebanyakan amfibi lain. Pada penelitian Firdaus 2011 menunjukkan bahwa persentase keaktifan berpindah R. margaritifer mencapai 100 pada pukul 19.00 –23.00 dari total 6 individu yang diamati. 2.3 Perilaku Amfibi 2.3.1 Perilaku kawin