ini yang dominan adalah gas SO
2
. Namun demikian gas tersebut akan bereaksi dengan oksigen yang ada di udara dan kemudian membentuk gas SO
3
.
2.2.2 Nitrogen Dioksida NO
x
Nitrogen oksida sering disebut dengan NO
x
karena oksida nitrogen mempunyai dua macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO
2
dan gas NO. sifat gas NO
2
adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. Warna gas NO
2
adalah merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung. Pencemaran gas NO
x
di udara terutama berasal dari gas buangan hasil pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listrik stationer
atau mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar gas alam Wardhana 2004. Soedomo 2001, menyatakan bahwa senyawa NO nitric oxide diemisikan
dalam jumlah yang cukup besar ke atmosfer NO
x
biasanya di gunakan sebagai satuan komposit oksida-oksida nitrogen di lingkungan. NO
x
diemisikan dari pembuangan pembakaran kombusi pada temperatur tinggi, sebagai hasil dari
reaksi nitrogen dengan oksigen. Dengan adanya hidrokarbon, pada siang hari akibat adanya radiasi fotonultra violet, senyawa ini akan membentuk ozon
fotokimia photochemical smog.
2.2.2 Partikel Debu
Wardhana 2004 menjelaskan bahwa, partikel adalah pencemar udara yang dapat berada bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar lainnya. Sumber
pencemaran partikel dapat berasal dari peristiwa alami dan dapat juga berasal dari aktivitas manusia dalam rangka mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Contoh pencemaran partikel yang berasal dari alam menurut Wardhana 2004 adalah sebagai berikut :
a. Debu tanah atau pasir halus yang terbang terbawa angin kencang.
b. Abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibat letusan
gunung berapi. c.
Semburan uap air panas di sekitar daerah sumber panas bumi di daerah pegunungan.
Dampak pencemaran debu terhadap lingkungan terutama terhadap kesehatan manusia, tata kehidupan, pertumbuhan tanaman, dan perkembangan satwa yang
berada dalam jangkauan paparan pencemar. Pudjiastuti 2002, menyatakan bahwa partikel debu akan berada berada di udara dalam waktu yang relatif lama
dalam keadaan melayang-layang di udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan.
2.3 Pengaruh Polutan Udara terhadap Tanaman