17
2.5 Analisis Prospektif
Analisis prospektif adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam sistem ahli yang dapat menggabungkan
pembuat keputusan dalam rangka menyusun kembali beberapa perencanaan dengan pendekatan yang berbeda. Masing-masing solusi yang dihasilkan berasal
dari pendekatan yang direncanakan dan bukan dari suatu rumusan pada masing- masing kasus Munchen, 1991 dalam Bourgeois, 2002.
Analisis prospektif merupakan salah satu teknik untuk menganalisis beragam strategi yang dapat terjadi di masa depan berdasaran kondisi yang ada
saat ini. Tujuan dari analisis prospektif adalah mempersiapkan strategi apakah perubahan dibutuhkan di masa depan.
Analisis prospektif berasal dari bahasa Perancis “la prospective” yang jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris artinya “a preactive” dan “proactive
approach” atau “foresight” yang bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “tinjauan ke masa depan” Godet 1999 dalam Hardjomidjojo 2002.
Lebih lanjut dijelaskan, analisis prospektif menekankan pada proses evolusi jangka panjang yang menjadikan waktu sebagai faktor utama dalam pengambilan
keputusan. Hal inilah yang menyebabkan analisis prospektif sebagai seperangkat skenario yang disusun untuk mencapai tujuan jangka panjang bukan merupakan
peramalan. Ide dasar dari “la prospective” adalah bahwa apa yang terjadi di masa
depan akan lahir dari interaksi-interaksi yang terjadi antar para pelaku di masa kini dan rencana-rencana yang disusun. Ada empat sikap dalam menanggapi
masa depan, yaitu 1 passive, 2 re-active, 3 pre-active anticipacing changes, dan 4 pro-active provoking changes. Dalam menghadapi langkah
perubahan yang semakin cepat, ketidakpastian masa depan, dan meningkatnya fenomena dan interaksi, maka sikap preactive dan proactive sangat penting. La
prospective mengacu pada sikap preactive dan proactive. Menurut Beffa 1991, Bourgeoise 1999, dan Godet 2000 dalam
Hardjomidjojo 2002, analisis prospektif berguna untuk: 1 mempersiapkan tindakan strategis yang perlu dilakukan dan 2 melihat apakah perubahan
18
dibutuhkan di masa yang akan dating. Analisis prospektif tepat digunakan untuk perancangan strategi kebijakan.
Analsis prospektif merupakan pengembangan dari metode Delphi yang menggunakan pendapat kelompok pakar untuk pengambilan keputusan. Tahapan
dalam analisis prospektif terdiri dari: 1. Definsi dari tujuan sistem yang dikaji
Tujuan sistem yang dikaji harus spesifik dan dimengerti oleh semua pakar yang akan diminta pendapatnya. Hal ini dilakukan agar pakar mengerti ruang
lingkup dan penyamaan pandangan tentang sistem yang dikaji. 2. Identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan tersebut,
yang biasanya merupakan kebutuhan stakeholders sistem yang dikaji. Berdasarkan tujuan studi yang dicapai, pakar diminta untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang berpenngaruh dalam pencapaian tujuan tersebut. Pakar diharapkan dapat mewakili stakeholders sistem yang dikaji sehingga semua
kepentingan elemen sistem dapat terwakili. Pada tahapan ini definisi dari tiap faktor harus jelas dan spesifik.
Tahapan analisis prospektif menurut Bourgeois 2002, yaitu: 1 menerangkan tujuan studi, 2 melakukan identifikasi kriteria, 3 mendiskusikan
kriteria yang telah ditentukan, 4 analisis pengaruh antar kriteria, 4 merumuskan kondisi faktor, 5 membangun dan memilih skenario, dan 6
implikasi skenario. Pada metode prospektif, ditentukan elemen kunci masa depan yang
dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: 1 mencatat seluruh elemn penting, 2 mengidentifikasi keterkaitan, 3 membuat tabel yang menggambarkan
keterkaitan, dan 4 memilih elemen kunci masa depan. Griffin dalam Bourgeois dan Jesus 2004 menyatakan bahwa metode
analisis prospektif adalah alat yang sangat cocok dan diperlukan untuk analisis kebijakan, terutama pada penelitian yang menyangkut pertanian berkelanjutan dan
pembangunan berkelanjutan, karena dapat memfasilitasi antisipasi perubahan- perubahan dalam lingkungan yang tidak stabil. Metode ini dapat dilakukan
dengan pendekatan yang lebih luas. Pendekatan yang dibangun oleh CIRAD dan CAPSA menggunakan delapan tahapan sebagai berikut: 1 definisikan batasan
19
sistem, 2 identifikasi peubah, 3 definisikan peubah kunci, 4 analisis pengaruh bersama mutual, 5 interpretasi keterkaitan antar pengaruh dan ketergantungan,
6 definisikan peubah states, 7 membangun skenario, dan 8 implikasi strategi dan langkah antisipasi Bourgeois dan Jesus, 2004.
Metode analisis prospektif didasarkan pada suatu penggadaan matriks bujur sangkar matriks dengan jumlah baris dan kolom sama yang berpangkat
satu dalam beberapa tahapan iterasi untuk menyusun hirarki variabel-variabelnya. Analisis variabel sistem dilakukan berdasarkan klasifikasi langsung dimana
hubungan antar variabel diperoleh secara langsung dari hasil identifikasi para pakar dan stakeholders.,
Variabel-variabel dibedakan atas variabel pengaruh dan variabel ketergantungan serta memperhitungkan jarak dan umpan balik dari setiap variabel
terhadap variabel lainnya. Identifikasi hubungan antar variabel dilakukan dengan menggunakan kategori skala berjenjang yang menunjukkan intensitas hubungan.
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai strategi pengembangan telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menggunakan analisis prospektif maupun alat analisis
yang lainnya. Beberapa penelitian tersebut diantaranya adalah sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan oleh Arifa 2011 mengenai Strategi
Pengembangan Usaha Jamur Tiram dengan Analisis Prospektif pada Sari Sehat Multifarm menggunakan analisis prospektif sebagai alat analisisnya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Strategi pengembangan usaha jamur tiram pada Sari Sehat Multifarm disusun berdasarkan skenario-skenario yang mungkin terjadi
di masa datang. Skenario disusun berdasarkan faktor-faktor kunci yang sangat menentukan pengembangan usaha, meliputi kemampuan permodalan, kemampuan
manajemen keuangan, produktivitas, kemampuan SDM, kondisi peralatan produksi.
Skenario optimis merupakan skenario yang diharapkan terjadi yaitu menjadi usaha jamur tiram yang maju di masa depan. Untuk menjadikan
perusahaan pada skenario optimis maka perlu dilakukan beberapa tahapan peningkatan faktor. Urutan tahapan peningkatan faktor tersebut adalah tahapan