Pengertian dan Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

11 Masalah pemasaran yang umum dihadapi oleh UKM adalah tekanan-tekanan persaingan, baik di pasar domestik dan pasar ekspor. UKM yang tidak memiliki sumber daya produksi yang cukup akan sulit untuk mempertahankan volume produksi dan memperbaiki mutu dari produk-produknya, serta sulitnya untuk meningkatkan bahkan mempertahankan tingkat daya saingnya di pasar domestik maupun internasional. 2. Keterbatasan finansial UKM menghadapi dua masalah utama dalam aspek finansial, yaitu mobilisasi modal awal akses ke modal kerja investasi, serta finansial jangka panjang akibat skala ekonomi yang kecil. Modal yang dimiliki oleh pengusaha kecil sering kali tidak mencukupi untuk kegiatan produksinya, terutama untuk investasi perluasan kapasitas produksi atau penggantian mesin-mesin tua. 3. Keterbatasan SDM Keterbatasan SDM merupakan salah satu kendala serius bagi banyak UKM, terutama dalam aspek-aspek kewirausahaan, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, perancangan teknik, pengendalian dan pengawasan mutu quality product, organisasi bisnis, akuntasi, pengolahan data, penelitian, dan teknik pemasaran. Semua keahlian ini sangat dibutuhkan untuk mempertahankan danatau memperbaiki mutu produk, meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar, dan menembus pasar baru. 4. Masalah bahan baku Keterbatasan bahan baku dan masukan lainnya sering menjadi salah satu kendala serius bagi pertumbuhan dan kelangsunagn hidup UKM. 5. Keterbatasan teknologi UKM masih menggunakan teknologi dalam bentuk mesin-mesin tua manual yang menyebabkan rendahnya total faktor produktivitas dan efisiensi dalam proses produksi, serta rendahnya mutu produk yang dibuat. Keterbatasan teknologi ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya keterbatasan modal investasi untuk membeli mesin-mesin baru, keterbatasan informasi mengenai perkembangan teknologi mesin-0mesin dan alat-alat produksi baru, serta 12 keterbatasan SDM yang dapat mengoperasikan mesin-mesin baru dan melakukan inovasi-inovasi dalam produk maupun proses produksi. 6. Managerial skill Kekurangmampuan pengusaha kecil untuk menentukan pola manajemen yang dengan kebutuhan dan tahap perkembangan usahanya, sehingga pengelolaan usaha menjadi terbatas. 7. Kemitraan Kemitraan mengacu pada pengertian bekerja sama antar pengusaha dengan tingkatan berbeda, yaitu antara pengusaha kecil dengan pengusaha besar. Istilah kemitraan sendiri mengandung arti bahwa meskipun tingkatannya berbeda hubungan yang terjadi merupakan hubungan yang setara sebagai mitra.

2.3 Sentra Produk Unggulan

Sentra merupakan unit kecil kawasan yang memiliki ciri tertentu dimana di dalamnya terdapat kegiatan proses produksi suatu jenis usaha yang menghasilkan produk unggulan. Sentra merupakan area yang lebih khusus untuk suatu komoditi dalam kegiatan ekonomi yang telah membudaya yang ditunjang oleh sarana dan prasarana untuk berkembangnya produk atau jasa yang terdiri dari sekumpulan pengusaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi. Di kawasan sentra produk unggulan tersebut ada satu kesatuan fungsional secara fisik lahan, agroklimat, geografis, infrastruktur, kelembagaan, dan sumberdaya manusia yang berpotensi untuk berkembangnya kegiatan ekonomi di bawah pengaruh pasar dari suatu produk yang mempunyai nilai jual dan daya saing tinggi Anonim, 2006. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengembangan sentra produk unggulan merupakan program pembangunan yang memiliki fungsi menghasilkan suatu produk unggulan tertentu yang menuju pada klaster yang dinamis untuk meningkatkan daya saing UMKM termasuk koperasi primer dalam bidang produksi. Pembangunan sentra produk unggulan di perkotaan atau kabupaten merupakan proses berkelanjutan untuk menghasilkan produk unggulan. Produk unggulan yang dihasilkan memiliki keunggulan kompetitif karena mutu dan harga yang kompetitif di pasar dalam negeri atau luar negeri. 13 Produk unggulan merupakan hasil proses dari suatu kegiatan berupa barang atau jasa yang mempunyai keunggulan tersendiri dan dapat bersaing di pasar secara berkelanjutan. Penentuan produk unggulan memerlukan penentuan kriteria yang dapat membedakan produk unggulan untuk setiap kawasan sentra produksi. Untuk pengembangan sentra produk unggulan perlu proses perencanaan yang meliputi serangkaian kegiatan sebagai berikut: 1. Rencana dan strategi pengembangan sentra unggulan menurut jenis produk atau jasa 2. Aspek-aspek dan ketentuan yang dipertimbangkan dalam perencanaan sentra produk unggulan 3. Penetapan lokasi sentra produk unggulan sebagai hasil penataan potensi sentra tersebut 4. Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam proses perencanaan teknis, pelaksanaan, pengawasan, pemanfaatan, dan pengendalian sarana dan prasarana di sentra produk unggulan 5. Analisis penentuan produk unggulan pada saat ini dan kurun waktu yang akan datang. Produk unggulan competitive product merupakan hasil dari suatu proses kegiatan berupa barang atau jasa, yaitu: 1. Barang, yang dihasilkan dari proses industri, pertanian, peternakan, perikanan, pertambangan 2. Jasa, pengangkutantransportasi, pariwisata, informasi, perdagangan, perkantoran, perbankan. Produk unggulan dicirikan oleh indikator stratejik setiap produk yang dapat diukur dari: 1. Indikator ekspor. Produk unggulan dapat ditunjukkan dari besar bobot dan perkembangan volume dan nilai produk yang berkelanjutan beberapa tahun sebelumnya. 2. Indikator kandungan lokal dalam produk. Indikator ini dapat dihitung dengan mengetahui porsi impor bahan baku terhadap total bahan baku untuk 14 menghasilkan produk unggulan. Semakin besar porsi impor bahan baku, mengindikasikan keunggulannya semakin menurun 3. Indikator penyerapan tenaga kerja. Dapat diukur dengan menghitung porsi pengeluaran tenaga kerja dibandingkan nilai proses untuk menghasilkan produk nilai gaji terhadap biaya produksi dengan standar upah normatif. 4. Indikator pertumbuhan nilai tambah. Indikator ini dihitung berdasarkan pertumbuhan rata-rata tahunan dalam satu periode. Semakin tinggi pertumbuhannya semakin baik. 5. Indikator keterkaitan antar sektor. Indikator ini dihitung atas dasar keterkaitan pada proses dan produk unggulan yang berlangsung dari tahun-tahun sebelumnya dan kedepannya. 6. Indikator konservasi lingkungan. Kawasan sentra produksi yang menghasilkan produk unggulan harus berwawasan lingkungan sehingga dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan pada lingkungan. Semakin besar dampak negatif yang terjadi pada lingkungan akan menimbulkan biaya yang tinggi untuk penganganan kerusakan dan pencemaran lingkungan. 7. Indikator jangkauan pemasaran. Indikator ini menunjukkan daerah pemasaran produk unggulan. Semakin jauh daerah pemasaran produk unggulan mengindikasikan keunggulan produk semakin tinggi.

2.4 Konsep Strategi

Strategi merupakan sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir dari setiap perusahaan. Menurut Mintzberg 1993, strategi adalah pola atau rencana yang mengintregasikan sasaran utama, kebijakan, dan tindakan organisasi disusunmenjadi satu kesatuan yang terpadu. Strategi pengembangan usaha kecil harus meliputi aspek-aspek sebagai berikut. Pertama, peningkatan akses kepada aset produktif, terutama modal, di samping juga teknologi, manajemen, dan segi-segi lainya yang penting. Hal ini telah banyak dibahas dalam berbagai forum, seminar, kepustaka an dan sebagainya. Kedua, peningkatan akses pada pasar, yang meliputi suatu spektrum kegiatan yang luas, mulai dari pencadangan usaha, sampai pada informasi pasar,