Kerangka Pemikiran Kajian METODE KAJIAN

28 c. Nilai yang telah dinormalisasi tersebut diplotkan pada diagram pengaruh faktor terhadap sistem dan ketergantungan terhadap keterkaitan antar faktor, sehingga tiap faktor tersebar pada empat kuadran. Hasil matriks gabungan dari pendapat pakar diolah dengan perangkat lunak analisis prospektif menggunakan teknik statistik untuk menghitung pengaruh langsung global, ketergantungan global, kekuatan global, dan kekuatan global tertimbang. Hasil perhitungan divisualisasikan dalam diagram pengaruh dan ketergantungan antar faktor. Gambar 2. Diagram Pengaruh dan Ketergantungan Sistem Bourgeios dan Jesus, 2004 Masing-masing kuadran dalam diagram memiliki karakteristik faktor yang berbeda Bourgeois dan Jesus, 2004: a. Kuadran I kuadran kiri atas Kuadran ini memuat faktor-faktor yang memberikan pengaruh tinggi terhadap kinerja sistem dengan ketergantungan yang rendah terhadap keterkaitan antar faktor. Faktor pada kuadran ini merupakan faktor penentu atau penggerak driving variables yang termasuk dalam kategori faktor yang paling kuat dalam sistem. 29 b. Kuadran II kuadran kanan atas Faktor-faktor yang terdapat dalam kuadran ini merupakan kelompok faktor yang memberikan pengaruh dan ketergantungan yang tinggi leverage variables. Faktor-faktor yang terdapat pada kuadran ini sebagian dianggap sebagai peubah yang kuat. c. Kuadran III Kuadran kanan bawah Faktor dalam kuadran ini menjadi output dalam sistem output variables yang memiliki pengaruh rendah terhadap kinerja sistem dan ketergantungan yang tinggi terhadap keterkaitan antar faktor d. Kuadran IV kuadran kiri bawah Faktor pada kuadran ini mempunyai pengaruh rendah terhadap kinerja sistem dan tingkat ketergantungan juga rendah marjinal variables. Faktor ini bersifat bebas dalam sistem. Pada penelitian ini, semua faktor yang telah diidentifikasi harus dibandingkan dengan pedoman penilaian pada Tabel 4. 4. Penyusunan keadaan yang mungkin terjadi state pada faktor. Berdasarkan faktor dominan yang diperoleh pada tahap 3, disusun keadaan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Setiap faktor boleh memiliki lebih dari satu keadaan, dengan ketentuan keadaan harus memiliki peluang sangat besar untuk terjadi bukan khalayan dalam suatu waktu di masa yang akan dating. Keadaan bukan merupakan tingkatan atau ukuran suatu faktor seperti besar, sedang, kecil, atau baikburuk, tetapi merupakan deskripsi tentang situasi dari sebuah faktor. Pada penelitian ini skenario disusun berdasarkan faktor dominan pada kuadran I dan faktor penghubung stakes pada kuadran II. 5. Membangun dan memilih skenario. Skenario disusun berdasarkan kombinasi dari hubungan beberapa keadaan faktor secara timbal balik mutual compatible dari keadaan yang paling optimis sampai paling pesimis. 6. Analisis skenario dan penyusunan strategi. Berdasarkan skenario yang disusun pada tahap sebelumnya didiskusikan strategi yang perlu dilakukan untuk pencapaian skenario yang diinginkan ataupun menghindari skenario yang berdampak negatif pada sistem. 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum

Sentra keripik Kota Bandarlampung didirikan pada Tahun 2007 dengan nama Kawasan Sentra Keripik Kota Bandarlampung. Kawasan ini terletak di Jalan Pagar Alam Kelurahan Gunung Terang Kecamatan Tanjung Karang Barat Kotamadya Bandarlampung. Kawasan sentra ini didirikan melihat mulai bermunculan pengusaha-pengusaha keripik di daerah tersebut dan program pemerintah Kota Bandarlampung untuk menjadikan keripik sebagai produk unggulan Kota Bandarlampung. Industri keripik di daerah ini cukup terkenal, selain karena menjadi sentra keripik di Kota Bandar Lampung, letaknya pun tidak jauh hanya sekitar 15 menit dari terminal Rajabasa Tanjungkarang sehingga mudah untuk dijangkau. Usaha keripik pisang di Kota Bandarlampung menunjukkan perkembangan yang semakin signifikan sejak dibentuknya kawasan sentra industr keripik. Saat ini sedikitnya terdapat 32 pengusaha keripik yang terdapat di sentra keripik. Pengusaha keripik tersebut tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama Telo Rejeki. Masing-masing pengusaha memiliki nama yang berbeda untuk merek dagang mereka. Setiap pengusaha tidak hanya memiliki satu kios saja, akan tetapi 2 – 3 kios. Jumlah kios yang terdapat di sentra tersebut sebanyak 60 kios. Karakteristik pengusaha keripik secara rinci dapat dilihat pada Tabel 6 Rata-rata jumlah tenaga kerja pada sentra industri keripik di Bandarlampung sebanyak 6 orang. Rata-rata investasi yang dikeluarkan sebanyak Rp 19.062.500,- dengan rata-rata produksi sebanyak 336,5 Kgminggu. Harga jual keripik pisang Rp 38.000 – Rp. 40.000 per Kg. Jika dilihat dari jumlah tenaga kerjanya, maka usaha keripik ini termasuk dalam usaha mikro menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM, yaitu usaha yang memiliki tenaga kerja 5 -19 orang.