29
varian produk rosasol karena setiap varian produk rosasol di produksi pada produsen yang sama. Produk rosasol pada pemesanan yang dilakukan pada tahun
2010 masuk ke gudang perusahaan pada bulan Agustus. Jumlah pemesanan rosasol untuk masing-masing varian disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah Pemesanan Produk Rosasol Tahun 2010 Pupuk
Jumlah Pemesanan
kg Rosasol N
12.600 Rosasol P
12.600 Rosasol K
8.400 Rosasol E
8.400 Total 42.000
Sumber: Bagian Keuangan, PT ASABI, 2010 Dalam menentukan jumlah pemesanan produk, perusahaan melakukan
pertimbangan berdasarkan jumlah persediaan yang terdapat di gudang dan perkiraan persentase kenaikan penjualan untuk setiap produknya.
4.6. Waktu Tunggu Pemesanan Lead Time
Lead time merupakan waktu tunggu yang dibutuhkan untuk menunggu
kedatangan produk sampai kepada perusahaan dan siap digunakan perusahaan sejak produk tersebut dipesan dari suppliernya. Dalam melakukan pemesanan
produk, perusahaan harus menghadapi waktu tunggu produksi produk, waktu tunggu perjalanan produk, dan waktu pengurusan dokumen import di pelabuhan.
Produksi produk rosasol yang dilakukan Rosaier menggunakan waktu yang relatif konstan yaitu satu bulan. Setelah produk selesai diproduksi, rosasol akan
dikirimkan melalui perjalanan laut shipping dengan waktu perjalanan rata-rata selama empat bulan. Kedatangan produk dari perjalanan laut tersebut akan tiba di
Pelabuhan Tanjung Priok. Pengurusan dokumen impor harus dilakukan perusahaan sebelum dikirim ke gudang perusahaan. Lamanya waktu pengurusan
dokumen di pelabuhan sekitar satu bulan karena banyaknya barang yang masuk melalui pelabuhan setiap harinya sehingga pengecekan dokumen impor menjadi
tertunda. Dapat disimpulkan bahwa waktu tunggu total yang terjadi saat melakukan pemesanan untuk semua jenis varian rosasol hingga produk masuk
gudang perusahaan, membutuhkan waktu tunggu enam bulan.
30
4.7. Total Biaya Persediaan
4.7.1. Biaya Pemesanan
Biaya pemesanan muncul saat perusahaan melakukan pembelian produk kepada suppliernya. Pemesanan yang dilakukan PT ASABI menghasilkan biaya-
biaya yang terdiri dari: biaya opening LC dan biaya kliring. Biaya opening LC merupakan biaya yang muncul saat perusahaan melakukan pembayaran dengan
letter of credit LC. LC merupakan fasilitas yang diberikan bank kepada
nasabahnya dalam rangka mempermudah dan memperlancar transaksi jual beli barang, terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional. Bank
memberikan jaminan untuk membayar sejumlah tertentu kepada pihak lain atas permintaan nasabahnya. Pembayaran transaksi perdagangan dengan LC
memberikan kepastian pembayaran yang dilakukan perusahaan sejumlah tertentu kepada pemasok dan memberikan penjaminan pengiriman barang dari suplier ke
perusahaan. Pemesanan yang dilakukan perusahaan juga menimbulkan biaya EMKL.
Biaya EMKL terjadi saat perusahaan melakukan pengurusan dokumen impor pada kepabean yang dilakukan oleh PPJK. PPJK akan melakukan pengurusan
pembuatan dokumen impor, pembayaran bea masuk dan biaya-biaya yang berkenaan dengan pengeluaran barang dari gudang kepabeaan..
Pemesanan yang dilakukan perusahaan tidak menghasilkan biaya pengangkutan atau biaya transportasi dari pemasok ke perusahaan. Hal tersebut
dikarenakan biaya pengangkutan menjadi tanggung jawab pemasok. Pengangkutan rosasol dari pelabuhan ke gudang perusahaan juga tidak
menimbulkan beban biaya karena pengangkutan tersebut menjadi tanggung jawab PPJK. Hal yang perlu dicermati oleh perusahaan adalah tidak munculnya biaya
jasa dari PPJK. Laporan jumlah tagihan yang harus dibayar PT ASABI dalam kepengurusan dokumen impor tidak memperlihatkan biaya jasa PPJK. Besarnya
biaya yang muncul dalam pemesanan produk Rosasol kepada pemasok dapat dilihat pada Tabel 4.
31
Tabel 4. Biaya Pemesanan Rosasol Tahun 2010
No Jenis Biaya
Biaya Pemesanan Rppesanan
1 Biaya Opening LC
a. Provision
1.127.284 b.
Telex fee 74.200
c. Acceptance fee
1.641.120 d.
Fee swift 1.658.566
Total 4.501.170 9,1
2 Clering Charges
EMKL 45.219.659
90,9 Total biaya
49.720.829 100
Sumber: Bagian Keuangan, PT ASABI, 2010 Berdasarkan data pada Tabel 4 diperlihatkan bahwa biaya kliring memberikan
kontribusi beban biaya sebesar 90,9 atau Rp 45.219.659 untuk pesanan ke empat varian rosasol yang dilakukan perusahan. Perusahaan melakukan
pemesanan pada setiap varian rosasol pada supplier yang sama yaitu Rosaier. Oleh karena itu, biaya pemesanan yang muncul saat pemesanan yang dilakukan
perusahaan merupakan biaya keseluruhan untuk ke empat varian rosasol. Perusahaan mengasumsikan bahwa biaya pemesanan untuk masing-masing varian
merupakan persentase jumlah pemesanan setiap varian dikali total biaya pemesanan. Perhitungan biaya pemesanan diperlihatkan pada Lampiran 4. Hasil
dari perhitungan tersebut diperlihatkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Biaya Pemesanan Setiap Varian Rosasol Pupuk
Jumlah Pemesanan
kg Persentase
Pemesanan Biaya Pemesanan
Rp Rosasol N
12.600 30
14.916.249 Rosasol P
12.600 30
14.916.249 Rosasol K
8.400 20
9.944.166 Rosasol E
8.400 20
9.944.166 Total 42.000
100 49.720.829
4.7.2. Biaya Penyimpanan
Biaya penyimpanan terjadi saat perusahaan melakukan penyimpanan terhadap produk yang akan dijual. Penyimpanan produk rosasol yang belum
dikemas ulang dilakukan pada gudang persediaan Sentul. Sedangkan untuk produk rosasol yang sudah dikemas dalam berbagai ukuran disimpan juga pada
gudang Pakuan. Pada penelitian ini, fokus analisis untuk biaya penyimpanan
32
hanya dilakukan pada gudang Sentul karena menyimpan produk rosasol yang belum dikemas ulang. Biaya penyimpanan yang terjadi pada penyimpanan produk
rosasol terdiri dari biaya opportunity cost biaya kesempatan, biaya listrik, biaya penyusutan, dan biaya gaji pelaksana gudang.
Biaya kesempatan atau opportunity cost merupakan biaya yang memperlihatkan bahwa perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh
pendapatan bunga apabila dana yang diinvestasikan perusahaan disimpan di bank. Hal yang menjadi pertimbangan dalam perhitungan biaya kesempatan adalah
biaya produk per kg dan tingkat suku bunga pada tahun berlaku. Pada penelitian ini diasumsikan tingkat suku bungan investasi yang akan diperoleh perusahaan
sebesar 7,45. Perhitungan dilakukan dengan mengalikan harga per kg produk dengan tingkat suku bunga dan tingkat persediaan rata-rata produk selama tahun
2010. Selanjutnya biaya penyusutan merupakan biaya yang muncul akibat
berkurangnya nilai dari fasilitas yang dimiliki perusahaan. Fasilitas yang menjadi fokus penelitian yaitu fasilitas gudang dan pallet. Biaya fasilitas gudang dan pallet
muncul sebagai biaya penyimpanan karena kedua hal tersebut menjadi fasilitas yang digunakan selama dilakukan penyimpanan produk. Asumsi penelitian ini
menyebutkan bahwa biaya fasilitas gudang sebesar Rp 90.000.000 dengan umur ekonomis 15 tahun dan biaya pengadaan pallet sebesar Rp 40.000 dengan jumlah
pallet sebanyak 50 pallet. Berikutnya biaya listrik dalam setahun dibebankan dalam biaya penyimpanan karena penggunaan listrik menjadi sesuatu yang
penting untuk menjaga produk selama penyimpanan di gudang. Biaya listrik selama tahun 2010 sebesar Rp 1.500.000. Biaya pelaksana gudang menjadi
komponen biaya penyimpanan karena keberadaan pelaksana gudang menjadi penting untuk mengontrol produk selama penyimpanan. Biaya pelaksana gudang
yaitu sebesar Rp 1.100.000 per bulan per orang. Perhitungan biaya penyimpanan dapat dilihat pada lampiran 5.
Analisis biaya dilakukan pada masing-masing varian untuk mengetahui berapa biaya penyimpanan setiap varian per kg per tahun. Biaya tersebut
diperoleh berdasarkan persentase tingkat persediaan rata-rata setiap varian selama tahun 2010. Hasil analisis biaya untuk setiap varian dapat dilihat pada Tabel 6.
33
Tabel 6. Biaya Total Penyimpanan pada Gudang Rosasol
No Jenis Biaya
Biaya Penyimpanan Rosasol N
Rosasol P Rosasol K
Rosasol E Rpkg
thn Rpkg
thn Rpkg
thn Rpkg
thn 1
Biaya Kesempatan
Opportunity Cost
808,85 85,1 1366,1 90,9 964,99 90,9 552,27 78,5
2 Biaya
Penyusutan fasilitas
45,82 4,8 43,93 2,9 31,26 2,9 48,77 6,9
3 Biaya Listrik 9,82 1,0 9,41 0,6
6,70 0,6 10,45 1,5
4 Biaya
Pelaksana Gudang
86,39 9,1 82,83 5,5 58,95 5,6 91,97 13,1
Total 950,88 100 1502,3 100 1061,9 100 703,46 100
Berdasarkan data pada Tabel 6 memperlihatkan bahwa untuk setiap varian rosasol rosasol N, rosasol P, rosasol K, dan rosasol E, biaya kesempatan memberikan
kontribusi biaya terbesar, yaitu rosasol N 85,1 atau Rp 808,85 per kg per tahun, rosasol P 90,9 atau Rp 1366,1 per kg per tahun, rosasol K 90,9 atau Rp
964,99 per kg per tahun, dan rosasol E 78,5 atau Rp 552,27 per kg per tahun. Sedangkan biaya listrik memberikan kontribusi biaya terkecil pada biaya
penyimpanan.
4.8. Analisis Biaya Persediaan Pada Pengendalian Persediaan yang
Dilakukan Perusahaan
Analisis biaya yang telah dilakukan pada biaya penyimpanan dan biaya pemesanan menjadi dasar untuk mengetahui biaya total persediaan yang
dilakukan perusahaan selama tahun 2010. Total biaya persediaan diperoleh dengan menjumlahkan biaya pemesanan selama setahun dan biaya penyimpanan
produk selama setahun. Perusahaan melakukan aktivitas pemesanan pada tahun 2010 sebanyak satu kali dengan jumlah pemesanan dapat dilihat pada Tabel 3.
Total biaya pemesanan yang dilakukan perusahaan selama tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 5 yaitu rosasol N dan rosasol P menghasilkan biaya pemesanan
untuk masing-masing varian sebesar Rp 14.916.249, serta rosasol K dan E menghasilkan biaya pemesanan untuk masing-masing varian sebesar Rp
9.944.165,8. Selanjutnya biaya penyimpanan per kg per tahun untuk setiap varian dapat dilihat pada Tabel 6. Biaya total penyimpanan diperoleh dengan mengalikan
34
biaya penyimpanan per kg per tahun dengan tingkat persediaan rata-rat di gudang selama tahun 2010. Tingkat persediaan rata-rata tahun 2010 dapat dilihat pada
Lampiran 6. Berdasarkan tingkat persediaan rata-rata tersebut dapat diperoleh biaya total penyimpanan yang dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Total Biaya Penyimpanan Tahun 2010 Pupuk
Biaya Penyimpanan
RpkgTahun Tingkat
Persediaan Rata-rata kg
Total Biaya Penyimpanan
Rp
Rosasol N 950,88
11.126,83 10.580.280
Rosasol P 1.502,3
10.668,00 16.026.536
Rosasol K 1.061,9
7.591,78 8.061.711
Rosasol E 703,46
11.844,84 8.332.371
Total 4.218,53 41.231
43.000.899 Berdasarkan informasi sebelumnya dapat diketahui biaya total persediaan
berdasarkan kondisi aktual perusahaan pada tahun 2010 yang dirangkum dalam Tabel 8.
Tabel 8. Total Biaya Persediaan Rosasol Pada Kondisi Aktual Tahun 2010 Pupuk
Total Biaya PemesananTahun
Rp Total Biaya
PenyimpananTahun Rp
Total Biaya Persediaan Rp
Rosasol N 14.916.249
10.580.280 25.496.529
Rosasol P 14.916.249
16.026.536 30.942.785
Rosasol K 9.944.166
8.061.711 18.005.877
Rosasol E 9.944.166
8.332.371 18.276.537
Total 49.720.830
43.000.899 92.721.729
4.9. Analisis Pengendalian Persediaan Rosasol dengan Metode EOQ