Jadwal Penelitian Jenis dan Sumber Data Pengolahan dan Analisis Data

17

3.2 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT ASABI yang beralamat di Jl. Siliwangi 68 Bogor 16134 dengan pertimbangan bahwa perusahaan dalam menjual pupuk rosasol dihadapkan oleh persaingan yang tinggi sehingga memerlukan pengendalian persediaan yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2011.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder baik kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh langsung melalui wawancara dengan pihak PT ASABI yang berkaitan dengan penelitian, yaitu bagian pemasaran, bagian suppy chain, dan bagian keuangan. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan yang terdapat pada Lampiran 1 dan wawancara tidak terstruktur untuk melengkapi informasi-informasi terkini, seperti siapa yang bertanggung jawab melakukan pengurusan dokumen impor. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka, dokumen perusahan yang berkaitan dengan penelitian data penjualan, data gudang, dan data keuangan biaya pemesanan serta biaya penyimpanan, literatur yang dianggap sesuai dengan penelitian, dan hasil penelitian terdahulu.

3.4 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan untuk melihat secara keseluruhan permasalahan yang akan dijelaskan dan dianalisis pada penelitian ini. Pengolahan dan analisis data dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk melihat gambaran keadaan umum perusahaaan dan kebijakan manajemen persediaan yang dilakukan perusahaan untuk produk rosasol yang baru datang dari pemasok pada tahun 2010. Sedangkan analisis kuantitatif yang menggunakan model matematik dilakukan untuk menganalisis biaya-biaya yang terkait dengan biaya persediaan pada produk rosasol seperti biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Selain itu analisis kuantitatif digunakan untuk melihat apakah metode EOQ merupakan metode yang tepat yang dapat digunakan perusahaan dalam melakukan pengendalian persediaan sebagai tujuan dalam meminimalkan biaya persediaan produk rorasol. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel. 18 Analisis data dilakukan dengan melakukan uji tabulasi data yaitu melakukan uji homogenitas pada data penjualan produk rosasol pada tahun 2010 yang diperlihatkan pada Lampiran 2. Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah data penjualan konstan atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan bantuan Minitab 14. Konstan atau tidaknya data dilakukan untuk menentukan apakah metode pengendalian persediaan yang tepat untuk digunakan dalam manajemen persediaan. Oleh karena itu penting untuk dilakukan uji homegenitas untuk melihat konstan atau tidaknya data. Run test dilakukan pada data penjualan rosasol 2010 dengan menggunakan bantuan Minitab 14. Hasil dari uji run test menghasilkan P-value untuk masing-masing varian yang disajikan pada Tabel 1. Pupuk α 5 P-value Kesimpulan Rosasol N 0,05 0,176 Tidak acakhomogeny Rosasol P 0,05 0,252 Tidak acakhomogeny Rosasol K 0,05 0,428 Tidak acakhomogeny Rosasol E 0,05 0,692 Tidak acakhomogeny Tabel 1. Hasil Run Test Data Penjualan Rosasol 2010 Hasil dari Run Test dengan menggunakan Minitab menunjukan bahwa P- value dari setiap varian lebih besar dari nilai alpha 0,05. P-value rosasol N sebesar 0,176, rosasol P sebesar 0,252, rosasol K sebesar 0,428, dan rosasol E sebesar 0,692 yang lebih besar dari nilai alpha 0,05. Dengan hipotesis nol yang menyebutkan bahwa data homogen serta hipotesis alternatif yang menyebutkan bahwa data tidak homegen, dapat disimpulkan bahwa dengan P-value yang lebih besar dari nilai alpha P-value α, data penjualan rosasol pada tahun 2010 bersifat homogen atau relatif konstan. Hal yang selanjutnya peneliti yaitu melakukan analisis terhadap variable biaya yang mempengaruhi biaya persediaan pada produk rosasol. Analisis ini didasarkan pada kegiatan pengendalian persediaan yang dilakukan oleh perusahaan. Biaya persediaan terdiri dari biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Biaya persediaan tahunan dianalisis dengan mengidentifikasi biaya pemesanan tahunan dan biaya penyimpanan tahunan. Metode EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal berdasarkan permintaan yang ada, biaya penyimpanan tahunan, dan biaya pemesanan tahunan. Secara matematis metode EOQ dapat dijabarkan sebagai berikut: 19 Rumus EOQ yang biasa digunakan adalah : Cc DCs Q 2 = Dimana : D = permintaan yang diperkirakan per periode kg Cs = biaya pemesanan per pesanan kg Cc = biaya penyimpanan per unit per tahun kg Q = kuantitas pemesanan optimal kg Melalui metode EOQ dapat juga dilakukan analisis frekuensi pemesanan per tahun berdasarkan jumlah permintaan per tahun dan jumlah pemesanan optimal produk. Banyaknya frekuensi pemesanan per tahun secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: Jumlah frekuensi pemesanan Q D = Selanjutnya analisis perbandingan antara sistem persediaan dengan metode yang dilakukan perusahaan dengan metode EOQ dengan melihat biaya persediaan total yang muncul. Biaya persediaan total per tahun dihitung berdasarkan kuantitas produk saat melakukan pemesanan yang menimbulkan biaya total pemesanan dan kuantitas produk yang terdapat di gudang yang menimbulkan biaya total penyimpanan. Biaya persediaan total secara matematis dapat dijabarkan sebagai berikut: TCc TCs TC + = Dimana: TC = total biaya persediaan kg TCs = total biaya pemesanan kg TCc = total biaya penyimpanan kg Analisis perbandingan dilakukan untuk melihat metode yang mana yang dapat menghasilkan penghematan pada biaya total persediaan. Selisih biaya antara total biaya persediaan dengan metode perusahaan dibandingkan dengan total biaya persediaan dengan metode EOQ merupakan jumlah pengehematan yang dapat dilakukan perusahaan. 20 Analisis selanjutnya dilakukan analisis terhadap titik pemesanan kembali ROP yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan kapan perusahaan harus melakukan pemesanan. Secara matematis ROP dijabarkan sebagai berikut: dxL ROP = Keterangan: ROP = Reorder point kg d = Pemakaian bahan baku per hari kghari. Pemakaian bahan baku tahunanjumlah hari kerja tahun L = Lead time untuk pemesanan baru hari Di dalam kenyataannya, perusahaan menetapkan persediaan pengaman safety stock pada produknya dalam melakukan sistem persediaan dengan tujuan untuk diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan produk saat terjadi kenaikan permintaan. Dengan adanya persediaan pengaman, besarnya titik pemesanan kembali secara matematis dijabarkan sebagai berikut: SS dxL ROP + = Keterangan: SS = Safety stock atau persediaan pengaman kg Analisis jarak waktu antar pesanan juga dilakukan untuk melihat selisih waktu saat pemesanan yang satu dilakukan dengan pemesanan berikutnya. Jarak waktu antar pesanan dapat dihitung dengan rumus: D WQ T = Keterangan: T = Jarak Waktu Antar Pesanan W = Jumlah Hari Kerja dalam Setahun hari Q = Jumlah Pesanan Ekonomis kg D = Jumlah Permintaan dalam Setahun kg 21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT ASABI