Perbandingan Biaya Persediaan Rosasol

37 pemesanan akan semakin menurun dengan menigkatnya kuantitas pemesanan. Biaya total persediaan akan minimum apabila kuantitas pemesanan yang dilakukan perusahaan sebesar 30.287,78 kg.

4.10. Perbandingan Biaya Persediaan Rosasol

Analisis perbandingan pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan dengan metode EOQ dilakukan untuk melihat apakah metode pengendalian persediaan yang menghasilkan biaya total persediaan minumum agar pengeluaran biaya operasi perusahaan dapat optimal. Hasil perbandingan ke dua metode dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Analisis Perbandingan Total Biaya Pupuk Total Biaya Persediaan Perusahaan Rp Total Biaya Persediaan dengan EOQ Rp Penghematan Rp Rosasol N 25.496.529 25.596.086,00 -99.557,00 Rosasol P 30.942.785 20.360.344,00 10.582.441,00 Rosasol K 18.005.877 20.985.982,80 -2.980.105,80 Rosasol E 18.276.537 13.485.559,80 4.790.977,20 Total 92.721.729 80.427.971,60 12.293.755,40 Beberapa point penting terlihat dari hasil perbandingan biaya persediaan antara pengendalian persediaan dengan metode perusahaan dengan metode EOQ dijabarkan sebagai berikut: 1. Rosasol N : Biaya persediaan dari pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan menghasilkan biaya yang lebih rendah dari pengendalian persediaan EOQ dengan selisih biaya ke dua metode tersebut sebesar Rp 99.557,-. Hal ini dikarenakan kuantitas pemesanan dengan metode EOQ lebih besar dari tingkat persediaan rata-rata dengan metode perusahaan. 2. Rosasol P : Biaya persediaan dari pengendalian persediaan dengan metode EOQ menghasilkan biaya yang lebih rendah dari pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan dengan menghasilkan penghematan sebesar Rp 10.582.441. Hal ini dikarenakan kuantitas pemesanan rosasol P yang relatif kecil dengan metode EOQ karena disesuaikan dengan total penjualan rosasol P yang terjadi. 3. Rosasol K : Biaya persediaan dari pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan menghasilkan biaya yang lebih rendah dari pengendalian 38 persediaan EOQ dengan selisih biaya ke dua metode tersebut sebesar Rp 2.980.105,-. Hal ini dikarenakan kuantitas pemesanan dengan metode EOQ yang lebih besar dibandingkan dengan kuantitas pemesanan yang dilakukan perusahaan. 4. Rosasol E : Biaya persediaan dari pengendalian persediaan dengan metode EOQ menghasilkan biaya yang lebih rendah dari pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan dengan menghasilkan penghematan sebesar Rp 4.790.977,-. Hal ini dikarenakan kuantitas pemesanan dengan metode EOQ yang lebih kecil dibandingkan dengan kuantitas pemesanan yang dilakukan perusahaan. Namun, ke empat point di atas tidak dapat dijadikan acuan dalam menentukan metode mana yang menyebabkan biaya persediaan yang minimal karena perusahaan melakukan pemesanan produk pada pemasok yang sama dan biaya pemesanan yang tinggi menyebabkan perusahaan harus melakukan pemesanan rosasol sekaligus untuk semua varian. Oleh karena itu analisis perbandingan berdasarkan biaya total persediaan keseluruhan rorasol menjadi dasar pertimbangan pengambilan kebijakan motode yang dapat menghasilkan biaya persediaan minimal. Berdasarkan Tabel 13. terlihat bahwa biaya persediaan dengan pengendalian persediaan EOQ menghasilkan penghematan sebesar Rp 12.293.755 atau 13,3 dibandingkan dengan pengendalian persediaan perusahaan.

4.11. ROP dan Safety Stock