51
∆ ln L
i,t
= α
+ ∑ β ∆ ln
,
+ ∑ γ ∆
+ μ size
i,t-1
+ ∑
θ
,
∆ + ∑
θ
,
∆ ln +
∑ θ
,
+ ω
liq
i,t-1
+ ∑
θ
,
∆ + ∑
θ
,
∆ ln +
∑ θ
,
+ τ
cap
i,t-1
+ ∑
θ
,
∆ + ∑
θ
,
∆ ln +
∑ θ
,
+ ɛ
it
3.39 Untuk memperkaya analisis dengan menggunakan data yang ada maka
selain mengestimasi model dinamis dengan metode GMM, penelitian ini juga akan mengestimasi model pooled dengan metode pooled regression. Dengan
pooled regression, restriksi semua koefisien adalah sama untuk semua unit individu tidak lagi diberlakukan. Pooled regression mengasumsikan bahwa
koefisien konstanta, karakteristik bank, perubahan BI rate dan interaksi karakteristik bank dengan perubahan BI rate adalah berbeda antar individu bank.
Model yang diestimasi merujuk pada model yang digunakan oleh Ehrmann et al. 2001, yang menggunakan model pooled regression untuk menganalisis tiap
negara yang termasuk dalam zona Euro. Model Ehrmann et al.2001 untuk pooled regression adalah sebagai berikut :
∆ ln L
i,t
= α
i
+ β
1
∆ ln
,
+ ∑ γ ∆
,
+ ∑ δ ∆ ln
,
+ ∑
∂
,
+ μx
i,t-1
+ ∑
θ
,
∆
,
+ ∑
θ
,
∆ ln
,
+ ∑
θ
, ,
+ ∑
ω ∆
+ ω
2j
c
c
x
i,t-1
+ ∑ ω
,
∆
,
+ ɛ
it
3.40 dengan :
∆ ln L
i,t
= pertumbuhan kredit bank ke-i triwulan ke-t ; i = 1,2,....,N ; t=1,2,....,T T
= 24 l
= jumlah lag α
i
= konstanta ; intersep spesifik bank ∆MP
= perubahan BI Rate ∆ ln GDP = laju pertumbuhan PDB riil
Inflasi = tingkat inflasi
x
i,t-1
= lag karakteristik bank ke-i ; x
i,t-1
∆MP = interaksi karakteristik bank dengan perubahan BI Rate x
i,t-1
∆ ln GDP = interaksi karakteristik bank dengan pertumbuhan PDB riil x
i,t-1
inflasi = interaksi karakteristik bank dengan inflasi c
= variabel dummy individu bank ɛ
it
= error term Penggunaan dua jenis pendekatan karakteristik kapital yaitu kapital dan
CAR menuntun pada estimasi dengan dua set karakteristik bank yaitu set ukuran aset, likuiditas dan kapital serta set ukuran aset, likuiditas dan CAR. Untuk
memenuhi prinsip parsimony, maka dari ke-8 spesifikasi model akan dilakukan model selection untuk memilih satu model yang paling baik dalam menjelaskan
karakteristik bank dan kebijakan moneter di Indonesia. Dalam penelitian ini, hasil estimasi akan dilaporkan dalam bentuk koefisien long-run. Greene 2003
mendefinisikan koefisien lag dari model dinamis sebagai berikut : 1. Impact multiplier
β =impact multiplier =multiplier jangka pendek short-run multiplier
2. Efek terakumulasi Cumulated effect Efek akumulasi τ periode kemudian dari impuls pada waktu t adalah β
τ
= ∑
3. Multiplier keseimbangan equilibrium multiplier β = ∑
= multiplier keseimbangan = multiplier jangka panjang long-run multiplier
Koefisien long-run dari persamaan 3.31 didapat melalui transformasi struktur lag. Aturan yang berlaku umum adalah sebagai berikut :
Ly
t
= y
t-1
3.41 L
2
y
t
= y
t-2
3.42 Penulisan struktur lag dalam bentuk lag polinomial adalah sebagai berikut :
1+ β
1
L + β
2
L
2
+ ... y
t
= y
t
+ β
1
y
t-1
+ β
2
y
t-2
+ .... 3.43
Model 3.31 melalui ditransformasi sebagai berikut : 1-β
1
L-β
2
L
2
-β
3
L
3
-β
4
L
4
∆lnL
it
= α + ϒ
+ ϒ
1
L - ϒ
2
L
2
- ϒ
3
L
3
- ϒ
4
L
4
∆MP
t
+ δ
+ δ
1
L - δ
2
L
2
- δ
3
L
3
- δ
4
L
4
∆lnGDP
t
+
53
∂ +
∂
1
L - ∂
2
L
2
- ∂
3
L
3
- ∂
4
L
4
Inflasi
t
+ μx
i,t-1
+ θ
10
+ θ
11
L – θ
12
L
2
– θ
13
L
3
– θ
14
L
4
x
i,t-1
∆MP
t
+ + θ
20
+ θ
21
L – θ
22
L
2
– θ
23
L
3
– θ
24
L
4
x
i,t-1
∆lnGDP
t
+ θ
30
+ θ
31
L – θ
32
L
2
– θ
33
L
3
– θ
34
L
4
x
i,t-1
Inflasi
t
3.44 Sehingga dapat dituliskan persamaan 3.31 dalam bentuk koefisien long-run
sebagai berikut : ∆lnL =
∑
+
∑ ∑
∆MP +
∑ ∑
∆lnGDP +
∑ ∑
Inflasi +
∑
x +
∑ ∑
x∆MP +
∑ ∑
x∆lnGDP +
∑ ∑
xInflasi 3.45
3.4 Definisi Operasional
Berikut ini adalah definisi operasional dari masing-masing variabel yang digunakan dalam model, antara lain :
1. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank
dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga UU No. 10 Tahun
1998 tentang Perbankan, Pasal 1 angka 11. Termasuk dalam pengertian kredit yang diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama, kredit dalam
restrukturisasi, pembelian surat berharga debitur yang dilengkapi dengan note purchase agreement NPA, kredit yang berasal dari bank garansi, LC, atau
fasilitas lainnya yang tidak dapat diselesaikan wanprestasi dan dialihkan menjadi kredit, serta cerukan. Kredit berdasarkan pengertiannya antara lain
memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam;
2. aktivitas peminjaman uang atau tagihan sebesar plafon yang disepakati; 3. jangka waktu tertentu;
4. pendapatan berupa bunga atau imbalan atau pembagian keuntungan; 5. risiko; dan
6. jaminan dan atau agunan jika ada
Jenis kredit menurut penggunaannya, antara lain: a Kredit investasi; b Kredit modal kerja; dan c Kredit konsumsi.
2. BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap
atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.
3. PDB harga konstan riil yaitu PDB yang dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke
tahun. 4. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dimana barang
dan jasa tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau turunnya daya jual mata uang suatu negara.
6. Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari
penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang.
7. Alat likuid merupakan uang tunai dan aset lain yang dapat segera diuangkan sehingga operasional usaha tetap berjalan, termasuk persediaan inventory
barang dagangan, biaya dibayar dimuka dan aset yang dapat diuangkan dalam waktu 1 tahun liquid assets.
8. Modal adalah sejumlah dana yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha, pada perusahaan umumnya diperoleh dengan cara menerbitkan saham
capital. Cakupan modal bank antara lain : a. Modal disetor adalah modal yang telah disetor secara efektif oleh
pemiliknya; bagi bank yang berbentuk hukum koperasi, modal disetor terdiri atas simpanan wajib dan modal penyertaan sebagaimana diatur
dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian paid up capital. b. Modal ditempatkan adalah bagian modal dasar suatu perseroan terbatas
yang tertera dalam anggaran dasar yang merupakan kewajiban para pemegang sahamnya dan telah disanggupi untuk disetor issued capital;
subscribed 9. Modal inti adalah modal bank yang terdiri atas modal disetor, modal
sumbangan, cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak, dan laba yang
55
diperoleh setelah diperhitungkan pajak, setelah dikurangi muhibah goodwill yang ada dalam pembukuan bank dan kekurangan jumlah penyisihan
penghapusan aktiva produktif dan jumlah yang seharusnya dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia core capital.
10. Modal pelengkap adalah modal bank yang terdiri atas modal pinjaman, pinjaman subordinasi, dan cadangan yang dibentuk tidak berasal dari laba
supplementary capital 11. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan variabel-variabel karakteristik
bank adalah sebagai berikut : a. Bank size diukur sebagai logaritma natural dari total aset.
= ln −
∑ ln 3.46
b. Liquidity diukur sebagai share dari aset likuid dalam total aset. Aset likuid adalah kas + penempatan pada BI + penempatan pada bank lain + surat
berharga yang dimiliki. =
− ∑
∑ 3.47
c. Capitalization adalah rasio modal modal inti + modal pelengkap terhadap total aset bank.
= −
∑ ∑
3.48 d. CAR didapat dari laporan triwulanan bank kepada Bank Indonesia.
Karakteristik bank dinormalkan terhadap rata-rata semua bank yang dicakup oleh penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan indikator yang memenuhi
kondisi nol ketika dijumlahkan untuk seluruh waktu observasi dan membuang trend dari tiap karakteristik tersebut. Rata-rata interaksi antara karakteristik bank
dengan perubahan kebijakan moneter juga bernilai nol. 12. CAR = modal ATMR
Modal bagi Bank yang berkantor pusat di Indonesia terdiri dari: a. Modal inti tier 1; b. Modal Pelengkap tier 2; dan c. Modal pelengkap tambahan tier 3.
Setelah memperhitungkan faktor-faktor tertentu yang menjadi pengurang modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 dan pasal 20 pada PBI No.
1015PBI2008.