Gangguan misal : resesi ↓
Inside lag reaksi bank sentral
Lag informasi information lag : adanya keterlambatan delay satu hingga tiga bulan mengenai data situasi siklus terkini.
Lag identifikasi recognition lag : penurunan Produk Nasional Bruto
dalam satu triwulan, sebagai contoh, tidak secara khusus mengindikasikan adanya resesi ; observasi yang lebih panjang
dibutuhkan untuk mengenali adanya resesi tersebut.
Lag keputusan decision lag : dalam kasus kebijakan moneter, keputusan diambil dalam waktu yang sangat singkat.
↓ Pengukuran kebijakan moneter perubahan operating target
↓ Intermediate lag reaksi dari bank dan pasar finansial
↓ Efek terhadap kredit bank, suku bunga untuk perusahaan dan rumah tangga,
Jumlah Uang Beredar JUB ↓
Outside lag reaksi non-bank, keputusan investasi, keputusan menabung ↓
Efek terhadap belanja swasta, penawaran dan permintaan tenaga kerja, dan pada akhirnya target-target makroekonomi
↓ Eliminasi gangguan
Sumber : Bofinger 2011
Gambar 8 Lag dalam kebijakan moneter Analisis empiris terhadap efek dari kebijakan moneter telah memposisikan
mekanisme kebijakan moneter sebagai “black box”. Hal tersebut dikarenakan kebijakan moneter memengaruhi inflasi dan perekonomian dengan lag tertentu
dan melalui jalur-jalur yang berbeda sehingga sangat sulit untuk menentukan
21
kebijakan moneter yang paling tepat dari sisi waktu dan sisi efek kebijakan moneter.
2.2 Jalur Kredit dan Jalur Kredit Bank
Jalur kredit adalah mekanisme transmisi yang berbasis pada permasalahan informasi asimetris di pasar kredit. Menurut pandangan jalur kredit, perubahan
dalam kebijakan moneter yang menaikkan atau menurunkan suku bunga pasar cenderung untuk merubah premi finansial eksternal external finance premium
dengan arah yang sama. Adanya efek tersebut menyebabkan dampak dari kebijakan moneter terhadap biaya meminjam uang makin meningkat. Jalur kredit
bank memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dari jalur neraca perusahaan karena memfokuskan pada efek yang mungkin terjadi dari tindakan kebijakan
moneter terhadap penawaran kredit oleh lembaga yang menyimpan deposito, dalam hal ini yaitu bank Bernanke dan Gertler, 1995.
Jalur kredit dalam Freixas dan Rochet 1999 digambarkan dengan mengadopsi model Bernanke dan Blinder 1988. Asumsi dari jalur kredit adalah :
1. Tingkat harga tidak dapat menyesuaikan secara cepat untuk meng-offset perubahan yang terjadi dalam kuantitas uang nominal.
2. Bank sentral dapat langsung memengaruhi volume kredit dengan menyesuaikan reserves bank.
3. Kredit dan surat berharga merupakan substitusi tidak sempurna bagi peminjam dan bank.
Dengan menggunakan konteks model ISLM diasumsikan agen dalam perekonomian yaitu rumah tangga, perusahaan, bank sentral dan bank, serta
pemerintah. Diasumsikan terdapat tiga jenis aset yaitu uang D, surat berharga B dan kredit bank L. Penjabaran jalur kredit dalam Freixas dan Rochet 1999
adalah sebagai berikut : 1. Aset Rumah tangga diasumsikan terdiri dari dua kategori yaitu pendapatan riil
y dan pendapatan dari suku bunga surat berharga r
B
yang menentukan tingkat tabungan riil S yaitu :
Sy,r
B
= D
h
r
B
,r
L
+ B
h
y,r
B
h = rumah tangga 2.1
2. Perusahaan memiliki dua alternatif pembiayaan yaitu surat berharga dengan tingkat suku bunga r
B
dan kredit bank dengan tingkat suku bunga r
L
sehingga : Ir
B
,r
L
= B
f
r
B
,r
L
+ L
f
r
B
,r
L
f = perusahaan 2.2
3. Bank sentral menentukan reserve rate sebesar α yang menentukan deposito bank D
b
dan surat berharga yang dimiliki oleh bankB
b
sehingga : D
b
=Rα dan B
b
= R1-α α 2.3
4. Bank memiliki tiga aset yaitu reservesR, kredit L dan surat berhargaB sehingga:
R + L
b
+ B
b
= D
b
b = bank 2.4
a. Alokasi dari kredit bank adalah L
b
= D
b
– R L
b
= R α – R = R1-α α 2.5
b. Optimisasi portofolio oleh bank adalah : L
b
= μr
B
,r
L
R 2.6
B
b
= vr
B
,r
L
R 2.7
dengan μr
B
,r
L
R + vr
B
,r
L
R = 1-αα 2.8
5. Pemerintah diasumsikan membiayai pengeluaran riil G dengan reserves R yang dipinjam dari bank dan dengan menerbitkan obligasi B
g
: G = R + B
g
g=pemerintah 2.9
6. Tingkat equilibrium yang terjadi variabel y dan r
B
adalah : L
f
r
B
,r
L
= μr
B
,r
L
R yaitu equilibrium di pasar uang kurva LM 2.10
Ir
B
,r
L
+ G = Sy,r
B
yaitu equilibrium di pasar barang kurva IS 2.11
sehingga r
L
= ϕr
B
,R 2.12
7. Dengan mensubstitusikan persamaan 2.12 ke persamaan 2.11 didapatkan gambaran kurva Commodities and credit CC yaitu :
Ir
B
, ϕr
B
,R + G = Sy,r
B
2.13 Dari sistematika di atas dapat disimpulkan bahwa kenaikan cadangan
reserves bank memiliki dua efek dalam model Bernanke dan Blinder yaitu : 1. Kuantitas uang meningkat kurva LM bergeser ke kanan bawah.
2. Sebagai konsekuensinya, volume dari kredit meningkat sehingga meningkatkan permintaan investasi oleh perusahaan kurva CC bergeser ke
kanan atas.
23
Sumber : Freixas dan Rochet 1999
Gambar 9 Jalur kredit kebijakan moneter model Bernanke dan Blinder 1988 Jalur kredit dapat secara spesifik terbagi menjadi dua jalur yaitu jalur necara
perusahaan dan jalur kredit bank. Jalur kredit bank adalah bagian dari jalur kredit yang melihat lebih dalam pada dampak kebijakan moneter terhadap kekuatan
neraca bank. Menurut jalur kredit bank, bank berpartisipasi dalam kebijakan moneter tidak hanya dari sisi kewajiban liabilities tetapi juga melalui sisi aset.
Variabel yang dilihat dari jalur kredit bank adalah kredit bank sebagai bagian dari aset bank. Ketika menghadapi guncangan moneter, bank yang mengalami
penurunan deposito jika tidak dapat meng-offset penurunan tersebut dengan mencari sumber dana lain yang lebih murah akan terpaksa menurunkan
penawaran kredit mereka. Berkurangnya penawaran kredit disertai dengan dominasi peminjam yang bank-dependent dalam perekonomian akan menurunkan
tingkat investasi yang berdampak pada tertekannya perekonomian riil. Skema jalur kredit bank dapat memiliki penjelasan sebagai berikut Gultom,
2008 : BI rateSBI rate ↓
⇒ PUAB rate ↓ ⇒ Deposit rate ↓ ⇒ Loan rate ↓ ⇒ Bank Loan ↑ ⇒ Y ↑
Kebijakan moneter ekspansif dari Bank Indonesia, yang diwakili oleh BI rate yang turun, akan menambah likuiditas moneter di pasar sehingga suku bunga
PUAB akan turun, demikian juga dengan suku bunga simpanan. Komponen penentu suku bunga kredit yang paling utama adalah suku bunga simpanan
sebagai cost of fund, selain dari overhead cost dan premi risiko, sehingga jika