Dikaji dari sektor industri manufaktur sendiri, hampir seluruh industri manufaktur mengalami penurunan pengganda output kecuali industri makanan,
minuman, dan tembakau dengan nilai 1.11 pada tahun 2000 menjadi 1.91 pada tahun 2004 yang berarti rasio kenaikannya 1.72, selain itu industri tekstil, barang dari kulit
dan alas kaki dengan nilai 1.92 pada tahun 2000 menjadi 1.95 pada tahun 2004, yang berarti rasio kenaikannya 1.01. Dibandingkan dari nilai outputnya, industri makanan,
minuman dan tembakau juga mengalami peningkatan, sedangkan industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki relatif stabil meskipun sedikit menurun. Sedangkan penurunan
nilai pengganda output paling kecil adalah industri semen, dan barang galian non logam dengan nilai 4.65 pada tahun 2000 menjadi 1.99 pada tahun 2004, yang berarti rasio
penurunannya sebesar 0.43.
6.3.2. Pengganda Pendapatan
Pengganda pendapatan terbesar dalam perekonomian Jawa Timur tahun 2000 adalah industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya dengan nilai yang menurun
pada tahun 2004 sebesar 2.09. Penurunan nilai pengganda pendapatan juga dialami hampir seluruh industri manufaktur, yang bisa dilihat pada Gambar 15.
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 2.50
3.00 3.50
4.00
IMMT ITEX
IB K
H IK
B C
IP K
K IS
GNL IL
D B
IAMP IM
L
Sektor Th. 2000
Th. 2004
Nilai pengganda pendapatan terbesar tahun 2004 adalah industri makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2.85 yang meningkat dari tahun 2000. Nilai pengganda
pendapatan 2.85 dapat diartikan bahwa dampak meningkatnya satu satuan permintaan Gambar 15. Pengganda Pendapatan Sektor Industri Manufaktur
Tahun 2000 dan 2004 di Jawa Timur 85
akhir sektor makanan, minuman, dan tembakau terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga total sebesar 2.85 unit satuan.
Tabel 34 juga memperlihatkan bahwa hampir seluruh sektor industri manufaktur mengalami penurunan nilai pengganda pendapatan pada periode 2000 dan 2004, kecuali
industri makanan, minuman, dan tembakau, hal ini dapat diartikan bahwa sektor industri makanan, minuman, dan tembakau memiliki peranan yang penting dalam pendapatan
upah dan gaji. Sedangkan penurunan nilai pengganda pendapatan dengan rasio terkecil adalah industri barang, dari kayu, dan hasil hutan lainnya, dengan rasio 0.53. Rasio
peningkatan terkecil kedua adalah industri alat angkutan , mesin, dan peralatannya yaitu sebesar 0.66, dengan nilai pada tahun 2000 2.56, dan pada tahn 2004 menjadi 1.68.
Tabel 35. Nilai, dan Rasio Pengganda Pendapatan Sektor Industri Manufaktur Tahun 2000 dan 2004 di Jawa Timur
Pengganda Pendapatan Sektor
1 Th. 2000
2 Th. 2004
3 Rasio
32 Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau IMMT
2.23 2.85
1.27 Industri Tekstil, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki
ITEX 3.19 2.59
0.81 Industri Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya
IBKH 3.95 2.09
0.53 Industri Kertas dan Barang dari Cetakan IKBC
2.60 2.26
0.87 Industri Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet IPKK
3.42 2.78
0.81 Industri Semen dan Barang Galian Non Logam
ISGNL 2.50 2.25 0.90
Industri Logam Dasar Besi dan Baja ILDB 2.02
1.65 0.82
Industri Alat Angkutan, Mesin, dan Peralatannya IAMP 2.56
1.68 0.66
Industri Manufaktur Lainnya IML 3.13
2.45 0.78
Sumber : Tabel Input-Output Jawa Timur Th.2004 – Diolah
Nilai pengganda pendapatan terkecil pada tahun 2000 dan 2004 adalah industri logam dasar besi dan baja dengan nilai 2.02 menjadi 1.65 atau rasio peningkatannya
0.82. Hal ini dapat dikatakan pula bahwa dampak meningkatnya satu satuan permintaan akhir sektor ini terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga total sektor semakin
melemah dengan peningkatan rasio dampak 0.82. 86
6.3.3. Pengganda Tenaga Kerja