Pengganda Output Analisis Pengganda

Tabel 32. Nilai, dan Rasio IDK Sektor Industri Manufaktur Tahun 2000 dan 2004 di Jawa Timur IDK Sektor 1 Th. 2000 2 Th. 2004 3 Rasio 32 Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau IMMT 0.91 1.12 1.23 Industri Tekstil, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki ITEX 0.77 0.73 0.94 Industri Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya IBKH 0.75 0.77 1.02 Industri Kertas dan Barang dari Cetakan IKBC 1.07 1.20 1.13 Industri Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet IPKK 1.73 1.41 0.82 Industri Semen dan Barang Galian Non Logam ISGNL 0.80 0.97 1.21 Industri Logam Dasar Besi dan Baja ILDB 1.61 1.26 0.78 Industri Alat Angkutan, Mesin, dan Peralatannya IAMP 0.90 0.68 0.76 Industri Manufaktur Lainnya IML 1.60 0.86 0.54 Sumber : Tabel Input-Output Jawa Timur Th.2004 – Diolah Penurunan nilai IDK paling drastis adalah industri manufaktur lainnya dengan rasio 0.54, dan nilai rasio terkecil kedua adalah industri alat angkutan, mesin, dan peralatannya, terkecil ketiga industri logam dasar besi dan baja, keempat industri pupuk, kimia, dan barang dari karet, dan kelima industri tekstil, barang dari kulit, dan alas kaki.

6.3. Analisis Pengganda

Analisis pengganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengganda output, pendapatan, dan tenaga kerja. Analisis pengganda natinya menghasilkan koefisien pengganda multiplier yaitu koefisien yang menyatakan kelipatan dampak langsung dan tidak langsung dengan dampak langsung dari meningkatnya permintaan akhir suatu sektor sebesar satu unit terhadap produksi total semua sektor.

6.3.1. Pengganda Output

Pengganda output menunjukkan dampak output terhadap permintaan akhir yaitu dampak meningkatnya permintaan akhir suatu sektor terhadap total output seluruh sektor. Atau menggambarkan besarnya perubahan total output dalam perekonomian akibat satu unit perubahan permintaan akhir di sektor tertentu. Semakin besar angka pengganda output semakin penting peranan sektor tersebut dalam output perekonomian sehingga bisa disebut sektor unggulan. Tabel 33. Nilai Pengganda Output, Pendapatan, dan Tenaga Kerja Tahun 2000 dan 2004 di Jawa Timur 2000 2004 No Sektor Output Pendapatan TK Output Pendapatan TK 1 Pertanian 1.20 1.09 1.08 1.15 1.10 1.10 2 Perkebunan 1.12 1.13 1.17 1.13 1.07 1.15 3 Peternakan 1.17 1.34 1.29 1.18 1.13 1.22 4 Kehutanan 1.31 1.03 1.26 1.71 1.83 7.96 5 Perikanan 1.04 1.09 1.18 1.44 1.26 2.01 6 Pertambangan migas 1.12 2.23 57.90 1.84 1.62 52.98 7 Pertambangan non migas 3.06 1.11 2.68 1.11 1.08 2.18 8 Makanan, minuman, tembakau 1.11 2.23 3.54 1.91 2.85 2.83 9 Textil, barang dari kulit, alas kaki 1.92 3.19 8.79 1.95 2.59 12.92 10 Barang dari kayu dan hasil hutan lainnya 3.48 3.95 10.04 1.75 2.09 12.40 11 Kertas, barang dari cetakan 2.92 2.60 20.73 2.14 2.26 6.58 12 Pupuk, kimia, barang dari karet 3.16 3.42 13.41 2.20 2.78 8.67 13 Semen dan barang galian bukan logam 4.65 2.50 20.25 1.99 2.25 14.15 14 Logam dasar besi dan baja 3.12 2.02 11.89 1.61 1.65 6.89 15 Alat angkutan, mesin, dan peralatannya 1.94 2.56 19.38 1.81 1.68 25.52 16 Industri manufaktur lainnya 3.12 3.13 12.08 1.98 2.45 13.32 17 Listrik, gas, air bersih 3.20 1.77 16.14 1.50 1.53 17.29 18 Konstruksi 1.75 1.60 1.74 1.87 1.72 2.15 19 Perdagangan, hotel, restoran 1.88 1.73 1.18 1.47 1.68 1.16 20 Transportasi 1.52 1.63 1.63 1.26 1.21 1.92 21 Komunikasi 1.43 1.08 1.49 1.12 1.12 1.91 22 Lembaga keuangan 1.07 1.33 3.37 1.34 1.35 9.71 23 Jasa-jasa 1.24 1.11 1.16 1.22 1.09 1.27 Sumber: Tabel Input-Output Jawa Timur Th.2004 – Diolah Tabel 33 menunjukkan sektor dengan pengganda output terbesar tahun 2000 adalah sektor industri semen dan barang galian non logam dengan nilai yang menurun pada tahun 2004 menjadi 1.99, atau dapat diartikan dengan peningkatan satu unit permintaan akhir sektor industri semen dan barang galian non logam menyebabkan peningkatan total output sebesar 1.99, atau dengan kata lain dampak meningkatnya satu satuan permintaan akhir sektor industri semen dan barang galian non logam akan menyebabkan peningkatan total output sebesar 1.99 satuan. Pada posisi kedua adalah industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya dengan nilai yang menurun dari 3.48 menjadi 1.75. Peringkat ketiga adalah sektor listrik, gas, dan air bersih dengan nilai yang menurun pula dari 3.20 menjadi 1.50. 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 IMMT ITE X IB K H IK B C IP K K IS GNL IL D B IA M P IM L Sektor T h. 2000 T h. 2004 Beberapa sektor di Jawa Timur pada periode 2000 dan 2004 mengalami penurunan nilai pengganda output kecuali sektor perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan, pertambangan migas, industri makanan, minuman, dan tembakau, industri tekstil, barang dari kulit, dan alas kaki, konstruksi, dan lembaga keuangan. Tabel 34. Nilai, dan Rasio Pengganda Output Sektor Industri Manufaktur Tahun 2000 dan 2004 di Jawa Timur Pengganda Output Sektor 1 Th. 2000 2 Th. 2004 3 Rasio 32 Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau IMMT 1.11 1.91 1.72 Industri Tekstil, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki ITEX 1.92 1.95 1.01 Industri Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya IBKH 3.48 1.75 0.50 Industri Kertas dan Barang dari Cetakan IKBC 2.92 2.14 0.73 Industri Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet IPKK 3.16 2.20 0.70 Industri Semen dan Barang Galian Non Logam ISGNL 4.65 1.99 0.43 Industri Logam Dasar Besi dan Baja ILDB 3.12 1.61 0.51 Industri Alat Angkutan, Mesin, dan Peralatannya IAMP 1.94 1.81 0.93 Industri Manufaktur Lainnya IML 3.12 1.98 0.63 Sumber : Tabel Input-Output Jawa Timur Th.2004 – Diolah Gambar 14. Pengganda Output Sektor Industri Manufaktur Tahun 2000 dan 2004 di Jawa Timur Dikaji dari sektor industri manufaktur sendiri, hampir seluruh industri manufaktur mengalami penurunan pengganda output kecuali industri makanan, minuman, dan tembakau dengan nilai 1.11 pada tahun 2000 menjadi 1.91 pada tahun 2004 yang berarti rasio kenaikannya 1.72, selain itu industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki dengan nilai 1.92 pada tahun 2000 menjadi 1.95 pada tahun 2004, yang berarti rasio kenaikannya 1.01. Dibandingkan dari nilai outputnya, industri makanan, minuman dan tembakau juga mengalami peningkatan, sedangkan industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki relatif stabil meskipun sedikit menurun. Sedangkan penurunan nilai pengganda output paling kecil adalah industri semen, dan barang galian non logam dengan nilai 4.65 pada tahun 2000 menjadi 1.99 pada tahun 2004, yang berarti rasio penurunannya sebesar 0.43.

6.3.2. Pengganda Pendapatan