Penduduk dan Tenaga Kerja Perekonomian

19. Kabupaten Madiun 20. Kabupaten Magetan 21. Kabupaten Ngawi 22. Kabupaten Bojonegoro 23. Kabupaten Tuban 24. Kabupaten Lamongan 25. Kabupaten Gresik 26. Kabupaten Bangkalan 27. Kabupaten Sampang 28. Kabupaten Pamekasan 29. Kabupaten Sumenep 30. Kota Kediri 31. Kota Blitar 32. Kota Malang 33. Kota Probolinggo 34. Kota Pasuruan 35. Kota Mojokerto 36. Kota Madiun 37. Kota Surabaya 38. Kota Batu

5.3. Penduduk dan Tenaga Kerja

Jawa Timur merupakan salah satu propinsi yang terpadat penduduknya di Indonesia. Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun 2006 adalah 37.478.737 jiwa, dengan kepadatan 774 jiwakm2. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kabupaten Malang, sedang kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Surabaya. Laju pertumbuhan penduduk adalah 0,59 per tahun 2004. Dari jumlah penduduk yang bekerja, sebagian besar tertampung di sektor pertanian 46,18 persen, sisanya di sektor industrti 22,32 persen, perdagangan 18,80 persen dan sektor jasa 12,70 persen. Menurut Dinas Tenaga Kerja angkatan kerja yang pada tahun 1999 tercatat sebanyak 17.554,632 orang, pada tahun 2000 meningkat menjadi 18.920.000 orang. Sementara itu kesempatan kerja yang tersedia adalah 17.960.400 orang. Pengangguran meningkat menjadi 720.234 orang pada tahun 1999 menjadi 960.400 orang, termasuk akibat PHK sebanyak 64.684 orang. Jawa Timur juga memanfaatkan kesempatan kerja di luar negeri. Sasaran tenaga kerja Jawa Timur keluar negeri antara lain ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Korea, Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura dan negara-negara lain. Tahun 2000 Jawa Timur telah mengirim TKI sejumlah 38.465 orang keberbagai negara tersebut.

5.4. Perekonomian

Produk Domestik Regional Bruto PDRB menurut harga konstan Provinsi Jawa Timur tahun 2005 mencapai Rp 256,4 triliun. Sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi penyumbang terbesar bagi provinsi ini yang mencapai 29,1 atau senilai Rp. 74,6 triliun, diikuti sektor industri pengolahan 27,6 persen dan sektor pertanian 17,4 persen dengan nilai masing-masing sektor sebesar Rp. 70,6 triliun dan Rp. 44,7 triliun. Besarnya kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran di provinsi ini menunjukkan bahwa potensi sektor tersebut sangat menjanjikan dan masih memungkinkan untuk berkembang mengingat jumlah penduduk di Jawa Timur mencapai 37 juta jiwa. Provinsi Jawa Timur memiliki beberapa komoditi unggulan. Sektor pertanian melalui subsektor tanaman pangan, perkebunan dan sub sektor perikanan mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian provinsi ini. Komoditi yang dihasilkannya antara lain padi, kelapa, tebu, jambu mente, kopi, cengkeh, tembakau, karet dan kakao. Untuk sub sektor perikanan, terdiri atas perikanan laut, perairan umum dan perikanan budidaya. Adapun volume ekspor provinsi ini sepanjang tahun 2005 mencapai 6,95 juta ton dengan nilai US 7,43 miliar. Untuk mendukung roda perekonomian dan kegiatan investasi, di provinsi ini telah menyediakan moda transportasi dengan baik juga infrastruktur yang lainnya yaitu berupa kawasan industri. Telah tersedia 23 dua puluh tiga kawasan industri yang tersebar di 8 delapan kabupaten dan 2 dua kota antara lain di Kabupaten Bondowoso, Gresik, Jombang, Lamongan, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Sidoarjo, Kota Madiun dan Kota Surabaya. Moda transportasi baik darat, laut maupun udara di provinsi ini sangat menunjang kegiatan investasi, tersedia 29 dua puluh sembilan pelabuhan laut baik besar maupun kecil, dengan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai pelabuhan terbesar yang memiliki panjang dermaga 8.644 m, disusul Pelabuhan Gresik 1.115 m dan Pelabuhan Tanjung Wangi 770 m. Terdapat pula 5 lima pelabuhan penyeberangan yang tersebar di 5 ima kabupatankota meliputi : penyeberangan Ujung- Kamal di Kota Surabaya dan Kab. Bangkalan, penyeberangan Jangkar di Kab. Situbondo dan penyeberangan Kalianget di Kab. Kalianget serta kepeberangan Ketapang di Kab. Banyuwangi. Untuk trasportasi udara terdapat 2 dua bandar udara yang tersebar di 2 dua kabupaten, yaitu Bandara Internasional Juanda yang terletak di Kabupaten Sidoarjo dan Bandara Abdurahman Saleh di Kabupaten Malang.

5.5. Sektor Industri Manufaktur