4.3.2. Membangun Tabel I-O Jawa Timur dengan Metode RAS
Tahap awal dalam proses membangun Tabel I-O adalah mengklasifikasikan sektor yang bertujuan agar memudahkan kegiatan perekonomian yang akan
diidentifikasi. Dalam penyusunan Tabel I-O yang merupakan metode kuantitatif maka masalah yang dihadapi adalah bagaimana mengidentifikasi secara jelas kegiatan-
kegiatan ekonomi yang sangat beragam, maka untuk memudahkan pengidentifikasian dilakukan penyederhanaan dimana seluruh kegiatan perekonomian diklasifikasikan
menjadi 23 sektor, seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Klasifikasi Sektor Perekonomian di Jawa Timur No Sektor Inisial
1 Pertanian PERT
2 Perkebunan PERK
3 Peternakan PET
4 Kehutanan KHUT
5 Perikanan PERIK
6 Pertambangan migas
MIG 7
Pertambangan non migas NMIG
8 Industri makanan, minuman, dan tembakau
IMMT 9
Industri textil, barang dari kulit, dan alas kaki ITEX
10 Industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya
IBKH 11
Industri kertas, barang dari cetakan dan penerbitan IKBC
12 Industri pupuk, kimia, dan barang dari karet
IPKK 13
Industri semen, dan barang galian non logam, kecuali minyak bumi dan batu bara
ISGNL 14
Industri logam dasar besi dan baja ILDB
15 Industri alat angkutan, mesin, dan peralatannya
IAMP 16
Industri barang industri manufaktur lainnya IML
17 Listrik, gas, air bersih
LGA 18 Konstruksi
KONS 19 Perdagangan,
hotel, restoran
PHR 20 Transportasi
TRAN 21 Komunikasi
KOM 22 Keuangan,persewaan,jasa
perusahaan KEU
23 Jasa-jasa JS
Setelah pengklasifikasian sektor maka tahap selanjutnya dalam analisa data adalah membangun updating Tabel I-O, dikarenakan Tabel I-O Jawa Timur yang
tersedia adalah Tabel I-O Jawa Timur tahun 2000, maka berdasarkan data-data pendukung yang tersedia, peneliti membangun Tabel I-O Jawa Timur ke tahun 2004,
dengan asumsi bahwa kondisi perekonomian di Jawa Timur pada tahun 2000-2004 tidak banyak berubah. Metode yang dilakukan dalam membangun adalah metode RAS.
Secara sederhana metode ini memperkirakan matriks koefisien baru dari koefisien input tahun dasar, berdasarkan BPS 2000a maka metode ini dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut : 1 Persiapan Tabel I-O dasar yaitu Tabel I-O Jawa Timur tahun 2000, dimana
koefisien input tahun 2000 tersebut adalah A0 = {a
ij
0}, i,j = 1,2,…,n, n adalah sektor-sektor yang akan dilihat.
2 Persiapan Tabel I-O hipotetik yaitu Tabel I-O Jawa Timur tahun 2004, yang nantinya akan diperkirakan dengan rumus At = R A0 S, dimana R adalah
matriks diagonal yang elemen-elemennya menunjukkan pengaruh substitusi menunjukkan seberapa jauh komoditi i dapat digantikan oleh komoditi lain
dalam proses produksi, dan S adalah matriks diagonal yang elemennya menggambarkan pengaruh fabrikasi seberapa jauh komoditi j dapat menyerap
masukan antar dari total masukan yang tersedia. Pada langkah ini Tabel I-O hipotetik disiapkan dengan melengkapi kuadran II dan kuadran III Tabel I-O
tahun 2004, dan kuadran I adalah kuadran yang akan dicari dengan menggunakan matriks A0.
3 Menentukan matriks A0, yaitu menentukan matriks diagonal output atau input tahun 2004 dengan rumus :
n j
i X
X a
j ij
ij
,..., 3
, 2
, 1
, =
= =
keterangan: X
ij
: jumlah input sektor ke-i sebagai output sektor ke-j tahun 2000 X
j
: jumlah output sektor ke-j tahun 2000 4 Menentukan matriks A0X’, matriks X’ adalah matriks diagonal output sektor
j pada tahun 2004. 5 Menghitung matriks diagonal pengaruh substitusi R
1
, dimana diagonalnya dihitung sebagai berikut :
n i
X X
r
i i
i
,..., 3
, 2
, 1
,
. 1
. 1
= =
keterangan:
. i
X : jumlah permintaan antara sektor ke-i tahun 2004
. 1
i
X : jumlah permintaan antara sektor ke-i matriks A0X’
6 Menentukan matriks R
1
. A0X’. 7 Menghitung matriks diagonal pengaruh fabrikasi S
1
, dimana diagonalnya dihitung sebagai berikut :
j p
j j
X X
S
. 1
=
keterangan: X
’
j
: jumlah input antara sektor ke-j tahun 2004 X
p .j
: jumlah input antara sektor ke-j matriks R
1
.A0X’ p : putaran ke-p
Jika pada perhitungan tahap ini nilai R
1
dan S
1
adalah sama dengan matriks diagonal 1 atau matriks identitas, maka nilai pada kuadran I yang dicari telah ditemukan
pada matriks R
1
. A0X’. akan tetapi jika nilai R
1
dan S
1
belum sama maka dilakukan perhitungan lagi hingga matriks R
1
= matriks S
1
= matriks identitas. Hasil updating Tabel I-O tahun 2000 ke tahun 2004 ini nantinya berguna untuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada perekonomian Jawa Timur pada periode tersebut. Hasil updating ini digunakan untuk menjawab tujuan pertama dan kedua.
Tujuan pertama dalam penelitian ini yaitu mengkaji seberapa besar peranan sektor industri manufaktur mempengaruhi perekonomian Jawa Timur selain dianalisis
dengan analisis input-output juga dianalisis dengan analisis deskriptif jumlah tenaga kerja. Analisis ini dilakukan karena meskipun Tabel I-O dapat menjelaskan mengenai
ketenagakerjaan suatu perekonomian, akan tetapi yang disajikan adalah nilai upah dan gaji yang tidak dapat melihat perekonomian dari sisi tenaga kerja dalam satuan jiwa,
sehingga dilakukan analisis deskriptif mengenai tenaga kerja yang dapat menjelaskan jumlah tenaga kerja sektoral di Jawa Timur. Jumlah tenaga kerja juga merupakan data
pendukung bagi Tabel I-O untuk dapat dilakukan analisis pengganda tenaga kerja. 32
4.3.3. Analisis Deskriptif