Struktur Tenaga Kerja Peranan Sektor Industri Manufaktur di Jawa Timur Analisis Deskriptif 1.

6.1.4. Struktur Tenaga Kerja

Dilihat dari jumlah tenaga kerjanya, industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki memiliki jumlah tenaga kerja dengan pangsa terbesar kedua 0.97 persen setelah industri makanan, minuman dan tembakau pada tahun 2000 dan pada tahun 2004 berada pada peringkat ke lima 0.63 persen dengan pangsa yang menurun rasio 0.85. Tenaga kerja yang mengalami peningkatan paling besar adalah industri kertas dan barang dari cetakan dengan rasio peningkatan 6.97, meskipun jumlah tenaga kerjanya tidak sebesar industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki. Tabel 23. Jumlah, dan Rasio Tenaga Kerja Tahun 2000 dan 2004 di Jawa Timur Jumlah jiwa Pangsa Sektor 1 2000 2 2004 3 2000 4 2004 5 Rasio 32 Pertanian 3732304 3909603 25.31 20.25 1.05 Perkebunan 1152766 1207527 7.82 6.26 1.04 Peternakan 1518678 1590821 10.30 8.24 1.04 Kehutanan 154353 161685 1.05 0.84 1.05 Perikanan 688185 720876 4.67 3.73 1.05 Pertambangan migas 13849 27350 0.09 0.14 1.97 Pertambangan non migas 63193 124793 0.43 0.65 1.97 Makanan, minuman, tembakau 340578 999759 2.31 5.18 2.94 Textil, barang dari kulit, alas kaki 143512 122057 0.97 0.63 0.85 Barang dari kayu dan hasil hutan lainnya 52688 93269 0.36 0.48 1.77 Kertas, barang dari cetakan 49679 346506 0.34 1.80 6.97 Pupuk, kimia, barang dari karet 93624 284384 0.63 1.47 3.04 Semenbarang galian bukan logam 36181 89633 0.25 0.46 2.48 Logam dasar besi dan baja 45519 156585 0.31 0.81 3.44 Alat angkutan, mesin, dan peralatannya 41748 54786 0.28 0.28 1.31 Industri manufaktur lainnya 68523 118202 0.46 0.61 1.72 Listrik, gas, air bersih 32083 45869 0.22 0.24 1.43 Konstruksi 655702 931040 4.45 4.82 1.42 Perdagangan, hotel, restoran 3252765 5531653 22.05 28.66 1.70 Transportasi 639900 656630 4.34 3.40 1.03 Komunikasi 158568 216317 1.08 1.12 1.36 Lembaga keuangan 171087 105144 1.16 0.54 0.61 Jasa-jasa 1643230 1807679 11.14 9.37 1.10 Total Sektor 14748715 19302168 100.00 100.00 1.31 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur 2001, 2005 Keadaan anomali antara pengganda tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja tersebut merupakan hal yang wajar, karena semakin kecil jumlah tenaga kerja di suatu sektor maka nilai koefisien tenaga kerjanya j E v 1 semakin besar. Dari penjelasan tersebut maka dapat dikatakan pula semakin besar nilai pengganda tenaga kerja suatu sektor mengakibatkan nilai pengganda tenaga kerja menjadi kecil, yang berarti tenaga kerja yang terserap di sektor tersebut besar, sehingga kesempatan kerja yang ditimbulkan kecil. Dari keseluruhan sektor perekonomian, sektor pertanian memiliki jumlah tenaga kerja yang paling besar pada tahun 2000, dan pada tahun 2004 adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran, keduanya memiliki pangsa tenaga kerja yang meningkat. Sedangkan sektor industri manufaktur hampir seluruhnya mengalami peningkatan tenaga kerja, kecuali industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki yang mengalami penurunan dengan rasio 0.85. Dilihat dari rasionya, sektor industri manufaktur memiliki peningkatan yang cukup besar dibandingkan sektor-sektor lainnya, yaitu berkisar antara 1.31-6.97. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri manufaktur mengalami pertumbuhan tenaga kerja yang lebih cepat daripada sektor lainnya pada periode 2000-2004.

6.2. Analisisi Input-Output Keterkaitan Antar Sektor