16
16 bergantung pada kemampuannya dalam melaksanakan tugas dengan cara
yang optimal. c.
Bagi penyandang dana pelayanan kebidanan Penyandang dana atau asuransi kesehatan menganggap bahwa layanan
kebidanan yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang efektif dan efisien. Klien diharapkan dapat pulih dalam waktu yang sesingkat mungkin
sehingga biaya pengobatan dapat menjadi efisien. Upaya promosi dan preventif lebih ditingkatkan agar layanan kesehatan penyembuhan semakin
berkurang. d.
Bagi pemilik sarana pelayanan kebidanan Pelayanan kebidanan yang bermutu merupakan pelayanan yang menghasilkan
pendapatan yang mampu menutupi biaya operasional dan pemeliharaan, tetapi dengan tarif yang masih terjangkau oleh klienmasyarakat, yaitu pada
tingkat biaya yang tidak mendapat keluhan dari pasien dan masyarakat. e.
Bagi administrator pelayanan kebidanan Administrator dapat menyusun prioritas dalam menyediakan apa yang
menjadi kebutuhan dan harapan klienmasyaraat serta pemberi layanan kebidanan.
2. Manfaat jaminan mutu pelayanan kebidanan yaitu: dapat lebih meningkatkan
efektifitas pelayanan kesehatan, dapat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan, dan dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.
F. Daftar Pustaka
1. Depkes, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. 2.
Azrul Azwar, 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi ke tiga, Binarupa Aksara. Jakarta. hal. 44-7.
3. Tjiptono F.1998. Total Quality Manajemen.
4. Depkes RI, 1999. Program Jaminan Mutu, Dirjen Binkesmas, Jakarta.
17
17 5.
Wiyono DJ. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan : Teori, Strategi dan Aplikasi, Universitas Airlangga, Surabaya.
6. Depkes. 2005. Quality Assurance.
7. -. 2005. Standar for the practice of midwifery.
8. Pohan, Imbalo, S. 2002. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Penerbit buku
kedokteran: EGC.Jakarta. 9.
Vincent G. 2005. Total Quality Management, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
10. Sallis E. 2008. Total Quality Management, Jakarta: Gramedia.
18
18
BAB II FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU PELAYANAN
KEBIDANAN
A. Kompetensi Dasar
1. Mampu menguraikan bentuk program menjaga mutu perspektif yang meliputi:
Standarisasi; Lisensi; Sertifikasi; akreditasi. 2.
Mampu menguraikan program menjaga mutu konkurent. 3.
Mampu menguraiakan program menjaga mutu retrospektif yang meliputi: Review Jaringan Rekam Medik; Review Jaringan; Survey Klien.
4. Mampu menjelaskan program menjaga mutu internal.
5. Mampu mendefinisikan program menjaga mutu eksternal.
B. Uraian Materi
2.1 Bentuk Program Menjaga Mutu
2.1.1 Penjaminan Mutu Penjaminan mutu pelayanan kesehatan adalah upaya yang sistematis dan
berkesinambungan dalam memantau dan mengukur mutu serta melakukan peningkatan mutu yang diperlukan agar mutu layanan kesehatan senantiasa sesuai
dengan standar layanan kesehatan yang disepakati. Istilah jaminan mutu layanan kesehatan ini mencakup semua kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu. Contoh istilah tersebut meliputi total quality management TQM atau manajemen mutu terpadu, continous quality improvement
atau peningkatan mutu berkesinambungan, quality management atau manajemen mutu. Dengan demikian jaminan mutu layanan kesehatan mencakup kegiatan :
1. Mengetahui kebutuhan dan harapan pasienmasyarakat yang menjadi pelanggan
eksternal layanan kesehatan. 2.
Menggunakan semua kemampuan dan bakat orang yang terdapat dalam instansi pelayanan kesehatan.
3. Membuat keputusan berdasarkan fakta atau data, bukan perkiraan atau dugaan.