10
10 Peningkatan penerimaan ini erat hubungannya dengan telah sesuainya
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan.
Apabila peningkatan penerimaan ini dapat diwujudkan, pada gilirannya pasti akan berperan besar dalam turut meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara keseluruhan. Dapat melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari kemungkinan munculnya gugatan hukum.
1.2 Mutu Pelayanan Kebidanan
1.1.1 Pengertian Mutu Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Terdapat
beberapa definisi mutu yang dapat diterapkan dalam pelayanan kebidanan yaitu: 1.
Pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan Azrul Azwar
2. Memenuhi dan melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan melalui
peningkatan yang berkelanjutan atas seluruh proses Mary Z. Zimmerman. 3.
Tingkatan di mana layanan kesehatan untuk individu atau penduduk mampu meningkatkan hasil kesehatan yang diingin- kan dan konsisten dengan
pengetahuan profesional saat ini Institute of Medicine, USA. 4.
Tingkatan dimana layanan yang diberikan sesuai dengan persyaratan bagi layanan yang baik Avedis Donabedian.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan mutu pelayanan kebidanan adalah bentuk pelayanan kebidanan terbaik yang memenuhi atau
melebihi kebutuhan dan harapan pelangganpasien sesuai dengan standar dan
11
11 kode etik profesi yang telah ditetapkan melalui peningkatan yang berkelanjutan
atas semua proses.
1.1.2 Persepsi Mutu Pelayanan Kebidanan
Setiap orang akan menilai mutu pelayanan kebidanan berdasarkan standar atau karakteristik yang berbeda-beda, hal ini karena dipengaruhi oleh subjektivitas
orang- orang yang berkepentingan dalam pelayanan kebidanan. a.
Bagi pemakai jasa pelayanan kebidanan Klienmasyarakat konsumen melihat pelayanan kebidanan yang bermutu
sebagai suatu pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun, tepat waktu, tanggap dan mampu
mengatasi permasalahannya. Persepsi klienmasyarakat yang merasa puas akan berpengaruh dalam kepatuhan dan kunjungan ulang dalam pelayanan
kebidanan. Provider harus memahami status dan kebutuhan pelayanan kebidanan klien, mendidik dan melibatkan masyarakat dalam menentukan cara
efektif penyelenggaraan pelayanan kebidanan, sehingga diperlukan suatu hubungan yang saling percaya antara provider dengan klienmasyarakat.
b. Bagi pemberi pelayanan kebidanan
Pemberi layanan kebidanan provider mengaitkan pelayanan kebidanan yang bermutu dengan ketersediaan peralatan, prosedur kerja atau protokol,
kebebasan profesi dalam melakukan setiap pelayanan kebidanan sesuai dengan teknologi kesehatan mutakhir, dan bagaimana keluaran outcome atau hasil
pelayanan kebidanan tersebut. Komitmen dan motivasi provider bergantung pada
¬ kemampuannya dalam melaksanakan tugas dengan cara yang optimal.
c. Bagi penyandang dana pelayanan kebidanan
Penyandang dana atau asuransi kesehatan menganggap bahwa layanan kebidanan yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang efektif dan
efisien. Klien diharapkan dapat pulih dalam waktu yang sesingkat mungkin sehingga biaya pengobatan dapat menjadi efisien. Upaya promosi dan preventif
lebih ditingkatkan agar layanan kesehatan penyembuhan semakin berkurang.
12
12 d.
Bagi pemilik sarana pelayanan kebidanan Pelayanan kebidanan yang bermutu merupakan pelayanan yang menghasilkan
pendapatan yang mampu menutupi biaya operasional dan pemeliharaan, tetapi dengan tarif yang masih terjangkau oleh klienmasyarakat, yaitu pada tingkat
biaya yang tidak mendapat keluhan dari pasien dan masyarakat. e.
Bagi administrator pelayanan kebidanan Administrator dapat menyusun prioritas dalam menyediakan apa yang menjadi
kebutuhan dan harapan klienmasyaraat serta pemberi layanan kebidanan.
1.1.3 Dimensi Mutu Pelayanan Kebidanan di Indonesia
Mutu pelayanan kebidanan adalah mutu jasa yang bersifat multidimensi. Dimensi mutu pelayanan kebidanan berdasarkan L.D. Brown meliputi:
a. Dimensi kompetensi teknis
Kompetensi teknis pelayanan kebidanan meliputi ketrampilan, kemampuan dan penampilan atau kinerja provider. Dimensi ini menitiberatkan pada kepatuhan
provider dalam melaksanakan kinerja berdasarkan standar pelayanan kebidanan yang telah ditentukan profesi. Tidak terpenuhinya dimensi ini akan
berakibat terhadap mutu pelayanan kebidanan. b.
Dimensi keterjangkauan atau akses Dimensi ini mempunyai arti bahwa pelayanan kebidanan harus dapat
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat tanpa terhambat faktor geografi, ekonomi dan sosial. Pelayanan kebidanan saat ini sudah mencapai tempat
terdekat dengan masyarakat, yaitu dengan penempatan bidan di desa semenjak tahun 1998 dan adanya program pemerintah dalam jaminan kehamilan,
persalinan dan keluarga berencana KB. c.
Dimensi efektifitas Pelayanan kebidanan harus efektif, artinya asuha kebidaan yang diberikan
harus mampu menangani kasus fisiologis kebidanan dan mampu mendeteksi geala patologis kebidanan dengan tepat. Efektifitas pelayanan kebidanan ini
13
13 tergantung dari penggunaan standar pelayanan kebidanan dengan tepat,
konsisten dan sesuai dengan situasi setempat. d.
Dimensi efisiensi Pelayanan kebidanan yang efisien dapat melayani lebih banyak klien.
Pelayanan kebidanan yang memenuhi standar peayanan umumnya tidak mahal, nyaman bagi klien, waktu efektif dan menimbulkan risiko minimal bagi klien.
e. Dimensi kesinambungan
Kesinambungan pelayanan kebidanan artinya klien dapat dilayani sesuai kebutuhannya, termasuk kebutuhan rujukan jika diperlukan. Klien mempunyai
akses ke pelayanan lanjutan jika diperlukan, termasuk riwayat pelayanan kebidanan sebagai rujukan untuk pelayanan lanjutan.
f. Dimensi keamanan
Dimensi keamanan artinya pelayanan kebidanan harus aman, baik bagi provider maupun klien maupun masyarakat sekitarnya. Pelayanan kebidanan
yang bermutu harus aman dari risiko cedera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain. Misalnya asuhan persalinan, pasien maupun provider harus aman dari
asuhan yang dilaksanakan. Bagi klien harus aman ketika melahirkan baik ibu maupun bayinya, sedangkan provider juga harus aman dari risiko yang
diakibatkan oleh karena pelayanan kebidanan. g.
Dimensi kenyamanan Dimensi ini berhubungan dengan kepuasan klien sehingga mendorong klien
datang kembali ke tempat pelayanan kebidanan tersebut. Kenyamanan atau kenikmatan dapat menimbulkan kepercayaan klien. Kenyamanan juga terkait
dengan penampilan fisik pelayanan kebidanan, provider, peralatan medis dan nonmedis. Misalnya, tersedianya tempat tertutup pada saat pemeriksaan, AC,
kebersihan daat menimbulkan kenyamanan bagi kien. h.
Dimensi informasi Pelayanan kebidanan yang bermutu harus dapat memberikan informasi yang
jelas tentang apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana pelayanan kebidanan itu akantelah dilaksanakan.
14
14 i.
Dimensi ketepatan waktu Pelayanan kebidanan yang bermutu harus memperhatikan ketepatan waktu
dalam pelayanan serta efiektif dan efisien. j.
Dimensi hubungan antar manusia Hubungan antar manusia yang baik akan menimbulkan kepercayaan atau
kredibilitas dengan cara saling menghargai, menjaga rahasia, saling menghormati, responsif, memberi perhatian dan lain-lain. Hubungan antar
manusia ini merupakan interaksi yang positif antara provider dan klien. Dimensi pelayanan kebidanan merupakan suatu kerangka pikir yang dapat
digunakan dalam menganalisis masalah mutu pelayanan kebidanan yang sedang dihadapi dan kemudian mencari solusi yang diperlukan untuk dapat mengatasinya.
Jika terdapat ketidakpuasan klien, maka analisis dilakukan pada setiap dimensi pelayanan kebidanan. Peran utama sistem pelayanan kebidanan adalah selalu
menjamin mutu pelayanan dan selalu menngkatkan mutu pelayanan yang diberikan. Semakin meningkatnya perhatian terhadap peningkatan mutu
pelayanan kebidanan, pemahaman pendekatan jaminan mutu pelayanan menjadi semakin penting.
C. Rangkuman Materi