74
74 b.
Denominator data penyebut adalah jumlah target sasaran atau jumlah seluruh pasien yang menjadi sasaran pemberian asuhanpelayanan. Contoh data
denominator di puskesmas: populasi sasaran dalam satu wilayah seperti: jumlah balita, bumil, bayi baru lahir. Indikator yang meliputi denominator
sangat berguna untuk memonitor perubahan dan membandingkan tingkat keberhasilan suatu area dengan area lain pada suatu wilayah
2. Kriteria outcome yang umum digunakan antara lain:
a. Kepuasan pasien
b. Pengetahuan pasien
c. Fungsi pasien
d. Indikator kesembuhan, kematian, komplikasi, dan lain-lain.
F. Daftar Pustaka
1. Depkes, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. 2.
Azrul Azwar, 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi ke tiga, Binarupa Aksara. Jakarta. hal. 44-7.
3. Tjiptono F.1998. Total Quality Manajemen.
4. Depkes RI, 1999. Program Jaminan Mutu, Dirjen Binkesmas, Jakarta.
5. Wiyono DJ. 1999. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan : Teori, Strategi dan
Aplikasi, Universitas Airlangga, Surabaya. 6.
Depkes. 2005. Quality Assurance. 7.
-. 2005. Standar for the practice of midwifery. 8.
Pohan, Imbalo, S. 2002. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Penerbit buku kedokteran: EGC.Jakarta.
9. Vincent G. 2005. Total Quality Management, Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama. 10.
Moehriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Ghalia Indah.
11. Hariandja. 2009.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
75
75
BAB V PENILAIAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN
A. Kompetensi Dasar
1. Mampu menjelaskan penilaian mutu pelayanan kebidanan berdasarkan konsep
Plan, Do, Cek, Action PDCA yang meliputi; Perencanaan, Pelaksanaan, Pemeriksaan dan Perbaikan.
2. Mampu menguraikan penilaian mutu pelayanan kebidanan melalui: Observasi,
Wawancara dan Dokumentasi.
B. Uraian Materi
5.1 Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan
5.1.1 Model PDCA
Penjaminan mutu pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan melalui pelbagai model manajemen kendali mutu. Salah satu model manajemen yang dapat
digunakan adalah model PDCA Plan, Do, Check, Action yang akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan continuous improvement atau kaizen mutu
pelayanan kesehatan. Beberapa prinsip yang harus melandasi pola pikir dan pola tindak semua pelaku manajemen kendali mutu berbasis PDCA adalah :
1. Quality first. Semua pikiran dan tindakan pengelola pelayanan kesehatan harus memprioritaskan mutu;
2. Stakeholder- in. Semua pikiran dan tindakan pengelola pelayaan kesehatan harus ditujukan pada kepuasan stakeholders;
3. The next process is our stakeholders. Setiap orang yang melaksanakan tugas dalam proses pelayanan kesehatan harus menganggap orang lain yang
menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya sebagai stakeholder-nya yang harus dipuaskan;
4. Speak with data. Setiap pelaksana pelayanan kesehatan harus melakukan tindakan dan mengambil keputusan berdasarkan analisis data yang telah
diperolehnya terlebih dahulu, bukan berdasarkan pengandaian atau rekayasa ;