Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan berdasarkan Konsep PDCA

81 81 d. Pasien mempunyai kesempatan untuk melontarkan persoalan yang terlupakan dalam menyusun wawancara.. e. Dalam wawancara tidak terstruktur, pewwancara dpat melakukan penelitian yang mendalam terhadap sikap dan pendapat pasien dan dapat menanggapi apa yang tersirat. Wawancara mempunyai kekurangan sebagai berikut: a. Pasien sulit memberikan tanggapan yang negatif. b. Wawancara membutuhkan waktu sehingga biayanya mahal. c. Pewawancara secara tidak sadar dapat dipengaruhi oleh jawaban yang diberikan pasien. 5.1.5 Dokumentasi Pemeriksaan dan penilaian dokumen atau catatan lain merupakan kegiatan yang disebut sebagai audit. Pemeriksaan rekam medik pasien atau catatan lainnya sangat berguna sebagai kegiatan awal kelompok jaminan mutu layanan kesehatan akan dengan mudah melakukan pemerikaan dan penilaian terhadap hasil pemeriksaan tersebut. Rekam medik pasien sering sekali tidak lengkap dan tidak akurat. Namun, suatu rekam medik selalu dapat memberikan iformasi yang bermanfaat mengenai mutu layanan kesehatan. Misalnya, kesalahan diagnosis, kesalahan pengobatan, terhenti atau terputusnya suatu pengobatan, kegagalan pengobatan pada penyakit kronis, gagalnya rencana pemeriksaan ulang atau tindak lanjut yang telah dijadwalkan, kelengkapan data, dan tidak terlaksananya rujukan pasien.

5.2 Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan berdasarkan Konsep PDCA

Peluang untuk memecahkan masalah harus digunakan pada saat yang tepat oleh mereka yang bertanggungjawab melalui langkah-langkah sebagai berikut: Langkah 1 : Mengidentifikasi, memilih, dan mendefinisikan masalah Kenali hal-hal yang berpotensi menjadi masalah dan kaji situasi dimana staf mungkin dapat mempebaikinya. Tentukan kriteria utuk memilih masalah yang 82 82 paling penting. Definisikan secara operasional masalah yang dipilih, misalnya, bagaimana staf mengetahui bahwa hal yang diidentifikasi merupakan masalah? Bagaimana staf mengetahui bahwa masalah sudah terpecahkan, dengan cara menentukan kriteria keberhasilan pemecahan masalah. Langkah 2 : Pelajari dengan seksama proses yang terjadi dari segala aspek Tentukan di mana dan kapan masalah muncul. Pahami proses terjadinya masalah. Langkah 3 : Tentukan sebab masalah yang pokok Tentukan faktor-faktor yang menimbulkan masalah dan keterkaitannya dengan masalah. Gunakan metode untuk mengetes hipotesis tentang sebab-sebab yang mungkin menimbulkan masalah tersebut. Kumpulkan data untuk mengetes hipotesis dan untuk menentukan faktor penyebab yang paling dominan. Langkah 4 : Identifikasi semua solusi yang mungkin Berfikirlah secara kreatif untuk menangani sebab-sebab masalah yang mungkin dapat diatasi. Langkah 5 : Pilih solusi yang dapat dilaksanakan Analisalah cara-cara pemecahan masalah yang mungkin dilaksanakan, dikaji dari aspek kriteria keberhasilan memecahkan masalah, biaya yang diperlukan, kemungkinan solusi dapat dilaksanakannya, atau kriteria lainnya. Langkah 6 : Melaksanakan pemecahan masalah yang berkualitas dengan PDCA Ada empat langkah menuju pelaksanaan solusi yang efektif, yaitu: a. Merencanakan PLANN : Sebelum dilaksanakan solusi, perlu ditentukan tujuan dan apa kriteria keberhasilan. Pimpinan harus memutuskan “siapa, apa, di mana, dan baaimana” solusi akan dilaksanakan. Pada tahap ini, diperlukan penjelasan tentang berbagai asumsi, dan dipikirkan tentang kemungkinan adanya penolakan dari pihak yang dijadikan sasaran. Di sini harus sudah diputuskan tentang data yang harus dikumulkan untuk memantau keberhasilan pelaksanaan solusi masalah. b. Pelaksanaan DO : Melaksanakan solusi sering melibatkan pelatihan, termasuk proses pengumpulan datainformasi untuk memantau 83 83 perubahan yang terjadi, dan mengamati tingkat kemudahan atau kesulitan pelaksanaan solusi. Amati bagamana solusi tersebut dilaksanakan. Buat catatan tentang segala sesuatu yang dianggap menyimpang dari kesepakatan. Setiap masalah atau kesalahan yang muncul dalamproses ini harus diartikan sebagai kesempatan untuk membuat perbaikan. c. Cek CHECK : Amati efek pelaksanaan solusi dan simpulkan pelajaran apa yang diperleh dari tindakan yang sudah dilakukan. d. Bertindak ACTION : Ambil langkah-langkah praktis sesuai dengan pelajaran yang diperoleh dari tindakan yang sudah diambil:”Lanjutkan proses solusi, atau hentikan, atau ulang kembali tindakan dari awal dengan tujuan melakkan modifikasi”. Berikut gambar pemecahan masalah dan hungannya dengan proses penjaminan mutu layanan kesehatan: Gambar 4.3 Siklus Jaminan Mutu Layanan Kesehatan Sumber: Ibid. Modifikasi Quality Assurance Cycle, hlm 11. Langkah 1 Pembuatan rencana Langkah 2 Penyusunan standar Langkah 3 Penyebarluasan standar Langkah 4 Pemantauan mutu Langkah 5 Penetapan masalah dan prioritas Langkah 6 Perumusan masalah Langkah 7 Penyusunan kelompok pemecahan masalah Langkah 8 Analisis penyebab masalah Langkah 9 Penyusunan pemecahan masalah Langkah 10 Pemecahan masalah dan evaluasi 84 84

5.3 Daftar Tilik Penilaian Mutu Pelayanan Kebidanan