73
6.06 6.18
7.84 6.12
6.48 6.68
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
A B
C Pakan
N il
a i
S e
l D
a ra
h P
u ti
h 1
3
m l
sebelum intervens i nikotin selama intervensi nikotin
Keterangan: A= pakan A, B= pakan B, dan C= pakan C.
Gambar 20 Histogram perubahan konsentrasi sel darah putih monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan selama intervensi nikotin
Berdasarkan hasil penelitian seperti pada Tabel 10, dapat dilihat bahwa baik perlakuan A, B dan C mengalami kecenderungan peningkatan rataan jumlah nilai
sel darah putih pada empat minggu pertama intervensi nikotin dan pada empat minggu kedua dan ketiga terjadi perubahan. Pada perlakuan A dan C mengalami
kecenderungan trend penurunan sedangkan perlakuan B masih mengalami kecenderungan peningkatan dan kemudian menurun tajam pada empat minggu
ketiga intervensi nikotin. Secara statistik, rataan nilai sel darah putih baik perlakuan pakan maupun perbedaan waktu lamanya intervensi nikotin tidak
berbeda nyata P0,05. Sebelum intervensi nikotin, rataan nilai sel darah putih berkisar 6,06±3,80
10
3
ml untuk perlakuan A, 6,18±2,44 10
3
ml untuk perlakuan B dan 7,84±3,62 10
3
ml untuk perlakuan C. Walaupun terjadi kecenderungan penurunan, namun rataaan secara umum sel darah putih selama intervensi nikotin mengalami
kecenderungan peningkatan yang tidak berbeda nyata P0,05 sebesar 0,99 untuk perlakuan A, 4,85 untuk perlakuan B dan untuk perlakuan C mengalami
kecenderungan penurunan sebesar 14,80. Terjadinya kecenderungan peningkatan dan penurunan nilai rataan sel darah
putih dari penelitian lebih rendah bila dibandingkan dengan sel darah putih yang dilaporkan Mahoney 2005 yakni 7,21±3,03–10,60±4,78 10
3
ml. Gambaran sel darah putih yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa intervensi nikotin tidak
74 mengganggu kekebelan tubuh hal ini dapat dilihat dari nilai statistik yang tidak
bermakna.
Diferensiasi Sel Darah Putih
Sel darah putih yang memiliki peranan penting dalam sistem pertahanan tubuh memiliki beberapa bentuk dan komponen dengan fungsi yang berbeda pula.
Adapun rataan diferensiasi sel darah putih monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan selama diintervensi dengan nikotin dapat dilihat pada
Tabel 11. Tabel 11 Rataan persentase diferensiasi sel darah putih monyet ekor
panjang Macaca fascicularis sebelum dan selama intervensi nikotin
Diferensiasi sel darah putih Bulan Perlakuan
Pakan A Pakan B
Pakan C Netrofil
B1 45,80 ± 12,91
44,60 ± 18,22 48,40 ± 14,36
B2 44,40 ± 5,32
51,40 ± 13,90 51,80 ± 6,80
B3 46,40 ± 11,28
48,00 ± 15,15 47,20 ± 18,29
B4 48,20 ± 9,65
44,00 ± 14,88 46,00 ± 14,42
Limfosit B1
44,20 ± 11,73 44,80 ± 18,19
41,60 ± 15,18 B2
51,40 ± 5,94 43,00 ± 16,85
43,60 ± 7,09 B3
49,80 ± 11,45 46,60 ± 15,57
48,20 ± 13,77 B4
48,40 ± 9,04 52,00 ± 14,75
51,20 ± 11,69 Eosinofil
B1 5,00 ± 3,16 A
6,00 ± 3,08 A 3,40 ± 1,52 A
B2 1,60 ± 1,82 B
2,60 ± 1,82 B 2,20 ± 1,64 A
B3 2,20 ± 2,28 B
3,80 ± 1,92 B 3,60 ± 4,72 A
B4 3,00 ± 1,73 B
3,60 ± 2,61 B 2,40 ± 3,78 A
Monosit B1
5,00 ± 2,55 A 4,60 ± 1,67 A
6,60 ± 6,66 A B2
2,20 ± 1,64 B 3,00 ± 2,12 AB
2,20 ± 1,64 B B3
2,20 ± 1,92 B 1,60 ± 0,89 BC
1,00 ± 1,22 BC B4
0,20 ± 0,45 B 0,20 ± 0,45 C
0,40 ± 0,55 C Keterangan: Huruf A, B, C yang berbeda pada kolom tiap pengamatan berbeda nyata P0,01.
Netrofil berfungsi melawan infeksi bakteri dan dilaporkan sebagai
persentase leukosit atau NEUT dengan jumlah sekitar 55–70. Peranan neutrofil sebagai salah satu komponen sel darah putih sangat penting, jika jumlah
neutrofil rendah neutropenia maka tubuh lebih mudah terkena infeksi bakteri. Rataan persentase netrofil monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum
dan selama diintervensi dengan nikotin dapat dilihat pada Tabel 11. Persentase jumlah netrofil seperti yang dapat dilihat pada Gambar 21,
sebelum intervensi nikotin yakni 45,80±12,91 pada perlakuan A, 44,60±18,22 untuk perlakuan B dan 48,40±14,36 untuk perlakuan C. Rataan nilai tersebut
75 secara statistik tidak berbeda nyata P0,05 demikian juga dengan rataan
neutrofil selama intervensi nikotin tidak berbeda nyata P0,05.
45.80 44.60