69 baik
sebelum intervensi
nikotin maupun
selama intervensi
nikotin memperlihatkan nila MCV yang relatif normal normocytic state.
MCH Mean Corpuscular Hemoglobin
Mean Cell Hemoglobin atau Mean Corpuscular Hemoglobin MCH atau hemoglobin sel darah merah rata-rata merupakan ukuran untuk menilai kepekatan
hemoglobin yang dinyatakan dalam satuan picogram pg. Adapun rataan konsentrasi nilai MCH monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan
selama diintervensi dengan nikotin dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan hasil yang diperoleh seperti yang tertera pada Gambar 17,
menunjukkan bahwa rataan nilai MCH mengalami peningkatan selama intervensi nikotin dan secara statistik peningkatan nilai konsentrasi MCH tersebut
menunjukkan nilai yang berbeda nyata P0,05 antar perlakuan pakan dan berbeda sangat nyata P0,01 berdasarkan perbedaan waktu lamanya intervensi
nikotin.
18.58 19.58
20.46 27.29
25.89 24.37
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00
A B
C Pakan
K o
n s
e n
tra s
i M
C H
p g
sebelum intervensi nikotin selama intervensi nikotin
Keterangan: A= pakan A, B= pakan B, dan C= pakan C.
Gambar 17 Histogram perubahan konsentrasi MCH Mean Corpuscular Hemoglobin monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum
dan selama intervensi nikotin
Peningkatan nilai MCH selama intervensi nikotin yakni sebesar 46,90 pada perlakuan A, 32,24 pada perlakuan B dan 19,13 pada perlakuan C. Nilai
MCH yang diperoleh dalam penelitian ini lebih tinggi seperti yang dilaporkan Andrade et al. 2004 yakni sebesar 21,57±2,11 pg. Robinson dan Huxtable
70 1988 menyatakan bahwa nilai MCH, sangat bergantung pada jumlah SDM
sehingga nilai normalnya sangat bervariasi diantara spesies hewan. Karena nilai MCH menggambarkan tingkat kepekatan hemoglobin maka nilai MCH yang
diperoleh dari penelitian ini juga cukup tinggi sebagai akibat dari tingginya rataan konsentrasi hemoglobin yang diperoleh dan disisi lain rataan nilai sel darah merah
mengalami penurunan.
MCHC Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration
Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration MCHC juga digunakan untuk mengukur kepekatan dari hemoglobin. Adapun rataan konsentrasi nilai
MCHC monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan selama diintervensi dengan nikotin dapat dilihat pada Tabel 10.
Berdasarkan hasil yang diperoleh seperti yang tertera pada Gambar 18, menunjukkan bahwa rataan nilai MCHC mengalami peningkatan selama
intervensi nikotin dan secara statistik peningkatan nilai konsentrasi MCHC tersebut menunjukkan nilai yang berbeda sangat nyata P0,01 baik antar
perlakuan pakan maupun perbedaan waktu lamanya intervensi nikotin.
32.16 32.46
32.30 41.33
38.84 36.12
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
A B
C Pakan
K o
n s
e n
tr a
s i
M C
H C
sebelum intervensi nikotin selama intervensi nikotin
Keterangan: A= pakan A, B= pakan B, dan C= pakan C.
Gambar 18 Histogram perubahan konsentrasi MCHC Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration monyet ekor panjang Macaca
fascicularis sebelum dan selama intervensi nikotin
Rataan nilai MCHC tersebut mengalami peningkatan sebesar 28,52 pada perlakuan A, 19,65 pada perlakuan B dan 11,83 pada perlakuan C. Sebelum
71 intervensi nikotin, rataan nilai MCHC relatif tidak berbeda seperti yang
dilaporkan Andrade et al. 2004 yakni sebesar 34,09±0,30. Namun selama intervensi nikotin, nilai rataan tersebut meningkat dan peningkatan tersebut
berbeda sangat nyata P0,01 baik antar perlakuan maupun antar waktu lamanya intervensi nikotin. Sebagaimana MCH, MCHC juga merupakan ukuran untuk
menggambarkan tingkat kepekatan hemoglobin dalam hematokrit sehingga nilai MCHC juga meningkat seiring dengan lamanya intervensi nikotin sebagai akibat
dari tingginya rataan konsentrasi hemoglobin yang diperoleh seiring dengan lamanya intervensi nikotin.
Platelet
Platelet atau trombosit merupakan salah satu sel darah yang memiliki ukuran paling kecil diantara sel darah lain, platelet berperan dalam proses
pembekuan darah ketika terjadi perlukaan jaringan Guyton 1993. Adapun konsentrasi nilai platelet monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan
selama diintervensi dengan nikotin dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini seperti yang
tercantum pada Gambar 19, bahwa terjadi penurunan jumlah platelet selama intervensi nikotin terutama pada perlakuan A dan C namun pada perlakuan B
memiliki peningkatan.
339.40 253.67
381.20 255.40
256.89 325.87
0.00 100.00
200.00 300.00
400.00 500.00
A B
C Pakan
N il
a i
P la
te le
t 1
9
L
sebelum intervensi nikotin selama intervensi nikotin
Keterangan: A= pakan A, B= pakan B, dan C= pakan C.
Gambar 19 Histogram perubahan konsentrasi platelet monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan selama intervensi nikotin
72 Penurunan dan peningkatan tersebut secara statistik menunjukkan nilai yang
berbeda sangat nyata P0,01 baik antar perlakuan pakan maupun perbedaan waktu lamanya intervensi nikotin. Sebelum intervensi nikotin rataan nilai
platelet berbeda sangat nyata P0,01 lebih tinggi dengan nilai rataan platelet selama intervensi nikotin, penurunan rataan nilai platelet ini masih dalam kisaran
normal seperti yang dilaporkan Mahoney 2005 pada beberapa spesies satwa primata yakni 260±0,07–599
± 0,28 10
9
L. Selama intervensi nikotin, penurunan jumlah platelet yakni 24,75 pada
perlakuan A dan 14,52 pada perlakuan C. Perlakuan B mengalami peningkatan sebesar 1,27. Penurunan rataan nilai platelet ini berbeda sangat nyata P0,01
antar perlakuan, dimana perlakuan C memiliki rataan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya demikian pula perlakuan B lebih tinggi
dari perlakuan A. Hal ini dapat disebabkan kandungan nutrien dari pakan yang diberikan, sebagaimana yang dapat dilihat pada Tabel 8 dimana perlakuan C
memiliki protein kasar yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Perbedaan kandungan protein kasar pakan ini memperlihatkan rataan nilai platelet
yang berbeda pula, pakan yang memiliki protein kasar yang tinggi memperlihatkan rataan plateletnya juga tinggi, sebagaimana Amador 1999
bahwa platelet memiliki lapisan membran berupa glikoprotein yang memiliki fungsi untuk berikatan pada dinding pembulu darah bila terjadi perlukaan,
berperan dalam pembentukan trombus. Jadi kandungan nutrisi pakan terutama protein kasar yang tercerna dalam tubuh menjadi penyebab peningkatan nilai
platelet.
Sel Darah Putih
Leukosit atau sel darah putih merupakan salah satu benda darah yang memiliki aktivitas yang sangat mobile, hal ini terkait dengan fungsinya yang
menjaga sistem kekebalan tubuh Guyton 1993. Sel darah putih memiliki fungsi yang vital dan spesifik yakni kemampuan fagositosis dan diapedesis. Adapun
konsentrasi nilai sel darah putih monyet ekor panjang Macaca fascicularis sebelum dan selama diintervensi dengan nikotin dapat dilihat pada Tabel 10 dan
Gambar 20.
73
6.06 6.18